13-Lilin Kedua

105 15 1
                                    

Di sebuah kantor berlantai 2, di area meja kerja seorang karyawan, tangan kekarnya tengah memegang beberapa foto yang menampilkan moment kedekatan Yeon Jin dan Erina yang sudah dalam bentuk cetak. Mulai dari keduanya sama-sama tertawa di Petite France, bahkan sampai aksi penyelamatan Yeon Jin pada Erina di jalanan menurun menuju menara Namsan. Kemudian, seseorang berkumis tipis itu menelepon dengan gaya duduk yang santai layaknya seorang bos besar.

“Halo, bagaimana? Sudah kau dapatkan?”

“Hem, sudah. Untuk urusan ini sih, terlalu mudah bagiku. Karena memang inilah pekerjaanku. Lebih tepatnya, pekerjaan kami.”

“Bagus kalau begitu. Untuk masalah transfer, nanti malam baru aku bisa transfer ya.”

Senyum tipisnya terlihat.

“Siaaapp. Senang bisa bekerja sama denganmu. Lalu, kapan kau akan berkunjung kemari?”

“Nanti akan aku kabari.”

“Oke. Aku tunggu.”

Telepon pun terputus. Dan senyuman lebar tersungging dari mulutnya.

Ia pun menghembuskan nafas lega. “Senang juga ya jika bekerja dengan kolega yang memiliki banyak uang. Jadi, walaupun banyak risiko, aku tidak menerima kerugian yang banyak,” gumamnya santai.

Tiba-tiba salah satu temannya, yakni seorang wanita berambut pendek berwarna hitam menghampirinya dengan membawa sebuah kertas laporan.

“Hei Soobin, kau sudah tulis ulang artikel mengenai 3 pasang artis yang tengah berkencan?”

“Sedikit lagi beres. Memang mau di publish kapan?”

Wanita itu mengangkat bahu. “Entahlah. Kita harus tunggu komando dari atasan, kapan waktu yang tepat untuk mempublishnya. Tapi, kenapa berita kencan Yeon Jin dan Sora tidak di publish sih? Kenapa malah platform lain?” ocehnya mulai kesal.

Soobin memainkan jari telunjuk dan ibu jarinya yang ia gesekan sedikit sebagai pemberi kode.
Wanita itu mengangguk. “Oh, kau dapat bayaran khusus? Em, berapa?” wajahnya sedikit mendekat pada Soobin.

“Kau tidak perlu tau,” jawabnya ketus.

Wanita itu menjauhkan kepalanya dan menautkan bibirnya kesal.

“Em, apa ini ada hubungannya dengan Yeon Jin dan Sora? Jangan-jangan kau di bayar agar tidak menulis artikel tentang mereka, begitu?” terkanya begitu penasaran.

Soobin tersenyum tipis. “Kenapa harus membahas mereka yang sudah basi sih? Bahkan kau tidak tau ya, bahwa ada yang lebih hot dari mereka berdua.”

“Oh iya? Siapa?”

Soobin sedikit melempar bukti foto cetak kebersamaan Yeon Jin dengan Erina.

Wanita itu terbelalak, ia begitu terkejut sampai menutup mulut.

“Hah, i-ini Yeon Jin, kan? Be-bersama siapa dia?” raut wajahnya sedikit ketakutan.

“Rekan kerjanya dalam syuting film.”

“Jadi kau di bayar untuk menguntit mereka berdua? Ta-tapi kenapa?”

“Aku tidak bisa memberitahumu atau yang lain. Ini pekerjaan khusus untukku, jadi aku hanya bekerja sesuai perintah.”

Kemudian Soobin mengambil foto itu yang masih di tangan sahabatnya dan menyimpannya di sebuah amplop cokelat dan ia taruh di laci meja kerjanya, lalu ia kunci.

                           ***

Di jalan protocol kota Seoul, ada sedikit keramaian di sebuah kedai ramen terkenal. Bukan tanpa alasan kedai itu kini begitu ramai orang-orang yang menonton dari luar, karena sedang dilakukan proses syuting daily activity oleh Candy.

CINTA DARI UFUK TIMUR [TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang