Yeon Jin langsung beranjak dari tempat tidur. Langkahnya pergi menuju kamar mandi yang terletak tak jauh dari kamar.
"Aku mohon Sora, tolong jangan lakukan hal apa pun di luar kendalimu."
Yeon Jin langsung mendengar samar ketika Brian menyebut nama Sora saat dirinya beberapa langkah lagi mendekati pintu kamar mandi.
Yeon Jin mendekatkan gendang telinganya itu agar bisa mendengar lebih jelas. Bisa saja dia salah dengar.
"Jangan hanya karena Yeon Jin kau bisa nekat. Kau bahkan tidak menyadari bahwa begitu banyak orang yang menyayangimu dengan tulus. Kau jangan lupakan itu."
Yeon Jin menyipit. Ia berusaha keras untuk bisa memahami percakapan Brian dengan Sora.
"Jangan kau butakan hati dan pikiranmu saat ini. Ini bukan waktu yang tepat Sora. Dan aku akan melakukan apa pun untuk menyelamatkanmu dan membuatmu bahagia, I'm promise baby, I'm promise," tekannya lirih.
Yeon Jin shock, ia menjauhkan gendang telinganya itu dan menatap bulat-bulat pintu kamar mandi.
"Ya sudah aku akan segera ke sana."
Yeon Jin langsung berlari menuju sofa di tengah degupan jantung yang tak karuan.
Saat Brian membuka pintu kamar mandi, ia sedikit menghembuskan nafas dan berusaha untuk terlihat normal di depan Yeon Jin.
Ia berjalan menuju ruang tengah, tempat Yeon Jin menunggu dirinya.
Saat di ruang tengah, Brian mendapati Yeon Jin tengah mencemili snack sembari menonton acara televisi dengan serius, seolah Yeon Jin pun juga pandai menyembunyikan sesuatu di hadapan sahabatnya sendiri dengan sempurna. Tak sia-sia bakat aktingnya ia salurkan di dunia nyata.
"Aku harus pergi," ucapnya santai.
"Ke mana? Apa aku bisa ikut?"
"Tidak bisa. Ini urusan penting dan privasi, kau tidak bisa ikut."Yeon Jin memberhentikan kunyahannya dan mulai memandangi Brian.
"Terus, kau tinggalkan aku begitu saja gitu di sini? Sendirian?"
"Kau kan bisa pergi ke dorm atau ke rumah nenekmu saja."
"Sejak kapan dia pandai berbohong seperti ini? Apa semenjak dengan Sora? Dan mereka ada main di belakangku?" batin Yeon Jin menatap serius Brian.
"Sebaiknya kau pulang saja ke dorm. Aku yakin jika di dorm, kau akan lebih tenang karena ada teman-temanmu di sana."
Yeon Jin beranjak berdiri dan menghampiri Brian lalu merangkul bahunya.
"Ya sudah hati-hati. Titip salamku pada teman yang akan kau temui itu."
Yeon Jin menepuk nepuk bahu Brian sebelum pergi dan memberikan senyum miring.
"Kau tenang saja."
Yeon Jin terhenti dan memunggungi Brian yang tengah menoleh.
"Aku harap setelah ini kau akan baik-baik saja dan selalu dalam perlindungan bersama orang yang kau sayangi."
Yeon Jin sedikit membulatkan matanya, badannya seketika kaku. Ini terdengar seperti ancaman. Dan membuatnya sedikit takut.
Yeon Jin menoleh dan sedikit tersenyum. "Kau tenang saja. Karena aku selalu bersama dengan orang-orang baik dan menyayangiku dengan sepenuh hati. Dan kau jangan lupa, sebaik-baiknya pelindung ialah Tuhan kita sendiri."
Brian hanya menatap dalam penuh arti pada Yeon Jin, dan Yeon Jin hanya menatapnya sembari tersenyum palsu sebelum akhirnya dia benar-benar pergi meninggalkan apartement Brian.
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA DARI UFUK TIMUR [TERBIT]
Romance⚠️ BUKU SUDAH BISA DI PESAN DI Instagram : @ebizpublisher ⚠️ Erina Fahima Qudsiyyah, wanita muslimah asal Indonesia yang merupakan seorang penulis novel, kembali ke negara masa kecilnya yakni Korea Selatan, negara yang membuat dirinya memiliki traum...