날짜
Returning does not mean you can have it. In fact, my feelings remain the same as before🌸
"Jadi, tempat mana yang mau kau kunjungi sekarang?" Hee jin menoleh kearah seorang pria yang sedang menyetir disampingnya.
Lucas menoleh. "Terserah kau."
Dengan malas hee jin berdecak, lalu membuka tas ranselnya, mencari buku yang semalam ia siapkan untuk membantu temannya yang satu ini.
"Aku ingin mengajakmu ketempat nongkrong dulu. Kau sukakan dengan tempat seperti itu?" Tanya hee jin setelah menemukan bukunya yang dicarinya. "Ini, kau lihat daftar tempat yang sudah kutulis." Sodor hee jin.
"Yak, kau ini bagaimana, aku kan sedang menyetir." Tukas Lucas dengan tangan yang menepis pelan buku itu dari tangannya.
"Ah, ya ya ya...Aku perlihatkan saja kalau begitu." Terlihat hee jin menggelengkan kepalanya, melipat buku tersebut hingga menjadi satu bagian. " Lihat! Kau setuju tidak dengan tempatnya?"
Lucas menoleh, sedikit menerawang, sampai akhirnya mengangguk mantap. "Baguslah, aku suka dengan tempatnya. Tapi, aku tidak tahu arahnya."
"Aku akan menunjukannya." Balas hee jin dengan cepat.
"Oke."
Lalu suasana kembali hening seperti tadi.
Sambil menyetir, sesekali Lucas melirik ke arah hee jin yang sedang membaca sesuatu dibalik ponselnya. Pria itu sangat tidak suka jika suasana awkward seperti ini. Ingin berbicara pun rasanya tidak tahu membicarakan hal apa.
"Oh iya, habis ini belok diujung sana ya.."
Spontan Lucas menoleh, "Ah iya, rumah teman sebangkuku disana ya?."
Hee jin mengangguk. "Aku mengajak dia kemarin. Habisnya, aku juga kan tidak terlalu hafal tempat yang aku tunjukan tadi." Lalu fokus kembali melihat tempat-tempat keren di ponselnya.
"Ah, ku kira kau hafal dengan tempatnya.."
Hee jin menggelengkan kepalanya, tetapi dengan mata yang masih fokus kelayar ponsel. "Ya tidak, tapi tidak masalahkan jika somi ikut?"
"Sebenarnya aku hanya ingin mengajakmu."
"Hah?" Spontan hee jin mendongak. "Apa maksudmu?"
"Ah tidak-tidak. Maksudku tempat terakhirnya pantai kan?"
"Oh itu, iya. Eh stop-stop! Rumah somi disini, hampir saja kau melewatinya."
"Aniyo. Aku minta maaf."
"Baiklah, kau tunggu disini. Aku akan memanggilkan somi." Lalu hee jin segera menyimpan ponselnya, melepas sabuk pengaman, dan keluar dengan terburu-buru.
Tidak ada yang dipikirkan hee jin sekarang ini, selain menemani Lucas mengelilingi kota soul. Tapi berbanding terbalik dengan hee jin. Justru Lucas yang memikirkan hal lain tentang gadis yang baru saja keluar dari mobilnya.
Lucas benar-benar terhipnotis dengan pesona yang dimiliki hee jin. Gadis itu merebut hati Lucas tanpa sepengizinannya. Hingga ketika sudah ditolak berkali-kali pun rasanya tetap sama ketika Lucas belum mengutarakan perasaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret of idol (True Love)
Teen FictionPs; Terimakasih yang sudah membaca TSOI sampai akhir. Aku selalu menghargai setiap satu angka yang kalian berikan untuk TSOI. Aku sadar jika TSOI masihlah jauh dari kata rapih. Untuk itu, aku akan melakukan revisi dan menambahkan beberapa tambahan p...