기대
The struggle will not betray the results.🌸
"Kim..ibumu dan juga somi sudah datang!" Briana menunjuk seorang wanita yang ada didepan pintu.
"Suruh masuk aja kak.." Instruksi Kim.
Briana mengangguk lalu memanggil kedua perempuan itu untuk masuk.
"Oppa..Sinhwa khawatir sama oppa..!" Teriak seorang gadis kecil yang sudah masuk terlebih dahulu.
Sinhwa terlihat antusias. Gadis kecil itu berlari sambil menelentangkan kedua tangannya.
Sinhwa memang gadis ceria, periang dan selalu bersikap manja kepada kakaknya. Khususnya kim. Jadi tidak heran jika Sinhwa begitu dekat dengan Kim. Selain Kim jarang pulang kerumah, Kim juga sering menraktir Sinhwa dengan berbagai eskrim setiap Sinhwa berbuat baik dan menjaga ibunya.
"Eonnie, Sinhwa tidak bisa memanjat. Eonnie mau tidak membantu Sinhwa naik ke atas. Shinwa ingin memeluk oppa.." ujar Sinhwa menatap hee jin dengan sorot mata berkaca-kaca.
Hee jin terkekeh pelan lalu segera memangku Sinhwa. "Baiklah, sini kakak bantu.."
"Nah, sudah."
"Yeay! Terimakasih eonnie.." gadis kecil itu langsung berseru riang, mencium pipi hee jin dan langsung menghambur ke pelukan Kim..
Dalam beberapa detik hee jin cukup terkejut dengan tingkah menggemaskan Sinhwa. Padahal hee jin hanya memangkunya, tapi bahagia Sinhwa seperti dikasih permen seribu keping.
"Oppa tidak apa-apa? Oppa baik-baik saja kan? Kata eomma kaki oppa cedera, Shinwa ingin lihat, Shinwa ingin memijit kaki oppa agar cepat sembuh.."
Kim tersenyum sambil menggeleng, "aniyo..oppa sudah sembuh kok." Ujar Kim sambil mengelus puncak kepala adiknya.
"Shinwa jaga eomma dengan baik tidak ketika dirumah sakit kemarin?"
"Shinwa jaga kok oppa.." jawab Shinwa dengan polosnya.
Kim mengangguk, "baguslah. Nanti oppa traktir eskrim. Mau?"
"Mau! Yeay..!!" Seru Sinhwa dengan antusias.
Hee jin ikut tersenyum mendengar reaksi Sinhwa ketika di tawari es krim.
"Hee jin-ah, terimakasih ya sudah menjaga Kim. Setelah insiden itu eomma tidak sempat menemuimu. Kau baik-baik sajakan? Atau ada yang terluka ketika ayah Kim mendorongmu? Ayo katakan.."
"Ah, aniyo eomma." Hee jin menggeleng dengan cepat. "Hee jin baik-baik saja kok. Hee jin senang bisa membantu eomma. Eum, somi.."
"Ah dia izin ke kamar mandi dulu sebelum kesini. Paling sebentar lagi datang."
Hee jin mengangguk.
Tatapannya beralih menatap para member yang sudah terlelap di atas sofa. Atau ada juga yang tidur dilantai dengan alas karpet. Mungkin mereka kelelahan.
Hee jin beralih menatap kakaknya yang sedang duduk didepan ruangan. Pasti kakaknya sangat lelah, hee jin harus menemui Kak Briana.
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret of idol (True Love)
JugendliteraturPs; Terimakasih yang sudah membaca TSOI sampai akhir. Aku selalu menghargai setiap satu angka yang kalian berikan untuk TSOI. Aku sadar jika TSOI masihlah jauh dari kata rapih. Untuk itu, aku akan melakukan revisi dan menambahkan beberapa tambahan p...