Jadwal Kim hari ini padat banget. Sekarang mulai syuting, dan nanti malam harus sudah take-off ke LA untuk menyusul teman-temannya yang sudah berangkat sejak pagi. Mereka akan mengadakan konser akhir tahun dengan rekan-rekan sesama grup idol lainnya di satu agensi. Dan Kim, pria itu benar-benar seperti pria buronan dengan sejuta schedule yang saling kejar-kejaran dengan waktu yang yang terus berjalan tanpa henti.
Cut!
Semua kamera lantas berhenti. Dan para staf mulai berkeliaran kesana kemari dengan tugas mereka masing-masing. Semuanya sangat sibuk. Beberapa wanita mulai mendekati Kim, mengelap keringat pria itu, memberikan air minum, hingga memperbaiki make-up nya yang sedikit luntur karena keringat.
"Satu take-line lagi selesai!" Seru seorang staf dari ujung ruangan. Namanya Cha yoon jihye . Salah satu director wanita di Jinhit entertaintment.
Akhirnya Kim bisa menghela napas lega. Pria itu mengambil kipas mini, lalu ia kibaskan ke arah wajahnya.
"Jangan lupa jam 7 kau harus sudah stay di bandara Kim."
Kim mendongak, dan mendapati manager Hyung sedang mendekat ke arahnya.
"Jimin?" Tanya Kim. Karena seingatnya, Jimin juga ada schedule dan akan berangkat bersama dengannya.
"Dia sudah berangkat bersama asistennya satu jam yang lalu." Beritahu manager Hyung. Lalu pria itu memberikan selembar kertas yang isinya dialog untuk acara mereka besok, dan harus Kim hafalkan ketika di pesawat nanti.
Kim menerima kertas itu, lalu melihatnya sekilas. Kemudian menatap manager Hyung kembali. "Lalu Namjoon-Hyung, bukankah hari ini dia juga ada schedule?"
"Nee, kau ingin berangkat dengannya?" Tanya manager Hyung.
Kim mengangguk. "Namjoon-Hyung akan berangkat jam berapa?"
"Jam 6, dia ada meeting dengan beberapa leader dari grup lainnya."
Kim mengangguk. Dia tidak masalah dengan itu.
"Yasudah, lakukan take-line terakhirmu lalu segera bersiap. Aku akan menunggumu di bandara." Lalu manager Hyung sudah berbalik meninggalkan ruangan dengan banyak staff itu.
Tak lama kemudian, Namjoon datang dan menghampiri Kim. Ntah habis darimana, yang jelas dan setahu Kim pria itu sangat sibuk dengan schedule dua kali lipat lebih padat darinya.
"Ayo!" Ajaknya melirik Kim sekilas, kemudian melirik ke sekitar tempat syuting.
"Satu take line lagi." Beritahu Kim menyudahi acara kipas mengipasnya.
Namjoon hanya mengangguk saja. Padahal jika ditanya, dia sangat tidak mau menunggu Kim. Dia saja sudah lelah, ingin istirahat, dan tidak mau memikirkan apapun lagi.
Beberapa menit kemudian, Kim selesai dengan take line nya dan mengekori Namjoon dari belakang.
Kim berjalan di belakang Namjoon sambil memainkan ponselnya. Pria itu melirik chatnya dengan hee jin yang tak kunjung di balas juga. Ntah apa yang terjadi dengan gadisnya itu.
"Bentar Hyung."
Namjoon berhenti dan menoleh ke belakang. "Ada apa?"
"Ingin menelpon hee jin sebentar."
Dengan jengah Namjoon memutar bola matanya. Berikut dengan badannya yang berputar kembali ke depan.
Fiuh. Dalam keadaan apapun selalu saja menyempatkan diri untuk menghubungi gadis SMA itu. Padahalkan masih ada besok.
Setelah lima menit tak kunjung selesai. Namjoon menoleh ke belakang kembali. Melihat Kim yang sibuk mengotak-atik ponselnya.
"Sudah belum?" Tanya Namjoon membuat Kim secara spontan mendongak.
KAMU SEDANG MEMBACA
The secret of idol (True Love)
Novela JuvenilPs; Terimakasih yang sudah membaca TSOI sampai akhir. Aku selalu menghargai setiap satu angka yang kalian berikan untuk TSOI. Aku sadar jika TSOI masihlah jauh dari kata rapih. Untuk itu, aku akan melakukan revisi dan menambahkan beberapa tambahan p...