bab 19. aku melihatmu

1 0 0
                                    

Daniel hanya mengikuti kemanapun Minsu membawanya pergi. Sampai Minsu memutuskan untuk singgah disebuah restoran.

"Ayo kita makan dulu" kata Minsu sambil menoleh kearah Daniel

"Ayo" balas Daniel yang memang sudah sedikit lelah, karena sejak tadi Minsu mengajaknya berjalan-jalan tanpa henti.

Setelah duduk dikursi dengan nyaman, keduanya mulai memperhatikan daftar menu yang tersedia direstoran tersebut.

"Pesanlah sesuatu, aku tau kau lapar" kata Minsu sambil melihat Daniel.

Daniel hanya menjawab dengan senyuman sekilas, dirinya lanjut memilih menu yang ada di dalam daftar tersebut.

"Apa kau sudah? Kalau begitu aku akan memanggil pelayan" ucap Minsu

"Yah, ku pikir aku sudah" balas Daniel sambil tersenyum ke arah Minsu.

Minsu yang mendapatkan senyum secara tiba-tiba menjadi salah tingkah dibuatnya. Untuk menutupi salah tingkahnya, dia memanggil pelayan yang kebetulan tak terlalu jauh dari mereka.

"Pelayan, kami siap memesan" ucap Minsu

Pelayan yang mendapatkan panggilan segera menghampiri sang pelanggan.

"Ah noona dan tuan ingin pesan sesuatu?" Tanya pelayan

"Benar, aku ingin sundubbu jjigae, dan hobak, untuk minumnya, cola tolong" pesan Minsu

"Aku haejangguk dan hobak juga. Minumnya tolong beri aku kopi hitam tanpa gula" pesan Daniel.

"Baik, satu sundubbu jjigae, dua hobak, dan satu haejangguk. Dengan cola dan kopi hitam tanpa gula" ulang sang pelayan

"Benar" jawab Minsu dan Daniel bersamaan.

"Baik pesanan akan datang, mohon tunggu sebentar" setelah mengatakan hal tersebut, sang pelayan segera meninggalkan meja tersebut untuk mengantarkan pesanan kepada koki.

Sambil menunggu pesanan, Minsu sedikit melirik kepada Daniel dan menilai rupa dan tingkah yang Daniel tunjukan.

Disisi lain, Daniel hanya acuh, walaupun dia tau Minsu memandanginya tapi dirinya sedang tak tertarik untuk balas memandang Minsu. Daniel hanya menyapukan pandangannya kearah interior restoran tersebut dan merasa sangat takjub. Restoran tersebut sekilas jika dilihat sangat membosankan karena interiornya yang sederhana.

Tapi dari situlah daya tarik dari restoran tersebut di mata Daniel. Dia merasa sangat tertarik dengan tempat tersebut. Sagat nyaman untuk menghabiskan waktu senggang. Karena benar-benar seperti sosok Daniel. Tenang namun penuh misteri.

Tak tahan dengan sikap acuh yang Daniel laukan, Minsu mulai membuka percakapan.

"Kau terlihat menyukai tempat ini" Minsu mencoba memulai pembicaraan.

"Hmm.. tempatnya nyaman dan menyenangkan" balas Daniel.

Minsu yang mendengar kata menyenangkan keluar dari mulut Daniel segera memandang sekitarannya. Dilihat dari sisi manapun tempat ini mempunyai dekorasi yang membosankan.

Daniel yang mengetahui isi pikiran Minsu hanya tersenyum.

"Kau tau, tak selamanya yang terlihat membosankan itu tak bagus atau tak menyenangkan. Juga tak selamanya yang terlihat keren dan menakjubkan tak bisa berubah menjadi membosankan" kata Daniel

Minsu sedang mencerna perkataan Daniel ketika pesanan mereka datang.

"Permisi, pesanan kalian" kata sang pelayan sambil memindahkan makanan yang dia bawa ke atas meja.

Breathe (Completed ✔✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang