Bab 8. Minho

3 1 0
                                    

Orang-orang mengenal Choi Minho, seorang laki-laki tampan, jenius, kaya, mapan, dan segala kelebihan yang bahkan tak bisa disebut satu persatu. Begitulah Minho, diberkahi dengan segala kesempurnaan. Tapi apakah dirinya memang sesempurna itu? Entahlah hanya dirinya yang tau.

Setelah ditinggal kedua orang tuanya dan tinggal sendirian, Minho mulai berjuang dari awal. Berjuang menjadi Dokter handal. Walaupun warisan orang tuanya tak akan habis walaupun digunakan tujuh turunan tapi Minho tak mau menggunakannya. Menurutnya lebih baik dia berjuang sendiri.

Sampai dia menerima beasiswa untuk berkuliah di luar negri, semua itu adalah hasil jerih payahnya sendiri. Jerih payah yang mengantarkannya bertemu dengan sosok Minsik, laki-laki penuh senyum yang membuatnya sedikit nyaman dan mau membuka diri. Mereka bagaikan saudara yang telah terpisah sekian lama. Selalu bersama dan selalu melakukan apapun bersama.

Lambat laun Minho mulai mengikuti pergaulan Minsik yang sedikit bebas tapi masih terkendali. Apalagi ditambah keluarga Minsik yang menerimanya dengan tangan terbuka. Minho tambah menghargai sahabatnya satu itu. Sahabat yang telah dia anggap saudara.

Sampai berita tentang kematian keluarga Minsik yang sedikit menggerus kebahagiaannya juga. Orang yang telah dianggap orang tuanya sendiri. Saat Minsik terburu-buru menyelesaikan urusan perpindahannya, Minho hanya mampu menahan sedihnya. Dirinya masih harus menjadi orang yang sukses agar diakui mereka.

Masa lalu Minho pun tak kalah menyedihkan dengan Minsu. Hanya saja Minho menyimpannya rapat-rapat. Tak boleh ada yang mengetahui rahasia kelamnya. Cukup orang memandang dirinya dengan segan, jangan takut.

.......

"Apa yang kau rencanakan?"

"Bagaimana menurutmu? Bukankah gadis itu harus merasakan apa yang kau rasakan juga? Aku akan buat dia mati perlahan dengan segala rasa bersalahnya"

"Tidak bisakah kau hentikan ini Joohyun?"

"Apa yang kau katakan? Menghentikan apa? Kau gila. Dia sudah membunuh ayah dan ibuku. Lalu kau bilang aku harus menghentikannya? Tidak, tidak akan sampai dia mati" Ucap wanita bernama Joohyun yang kerap disapa Joy tersebut.

'Huft' laki-laki yang rengah berbicara pada Joy hanya bisa menghela nafas.

"Tolong pikirkan masa depanmu, aku tak ingin kau mendapatkan masalah kedepannya. Aku mencintaimu, jadi tolong hentikan" lirihnya

"TIDAK, KAU TAK TAU APA YANG SUDAH KUHADAPI DIMASA LALU. HANYA HAL SEPELE SEPERTI ITU TAK AKAN MEMBUATKU MATI" jeda Joy sambil terengah-engah "masalalu ku jauh lebih kejam daripada ini. Kau tau betul bagaimana masalaluku, kau tau betul neraka apa yang telah ku lalui hanya untuk sampai pada titik ini, dan kau menyuruhku menyudahinya? Tidak akan" ucap Joy dengan tegas.

Joy mulai menangis saat mengingat masalalunya, neraka yang telah dia lalui meninggalkan trauma yang mendalam bagi wanita tersebut. Neraka yang dia sebut benar-benar neraka untuk dunianya.

"Aku hanya ingin bertemu orang tuaku, tidak sulit bukan? Hanya bertemu. Tapi apa yang dia lakukan? Dia membunuh mereka dalam kecelakaan itu. Dia juga membunuh orang tuaku.. hiks.. aku hanya ingin bertemu, hanya bertemu tapi dia dengan egoisnya menyebabkan kecelakaan tersebut. Kecelakaan yang tak hanya menewaskan orang tuanya, tapi juga orang tuaku dan masih banyak orang lain yang tewas karenanya" Joy nyaris terduduk akibat tak kuat menahan berat badannya sendiri.

Dia tak sanggup menahan kedua kakinya tetap berdiri kokoh saat harus menceritakan betapa sakit hati saat mengetahui orang tuanya termasuk dalam korban meninggal akibat kecelakaan yang Minsu sebabkan.

Laki-laki tersebut mendekap Joy dengan kuat, dia tak ingin Joy terjebak dalam dendam. Dendam tak baik untuknya, hanya akan mendapatkan sakit yang lebih lagi. Bukannya kepuasan seperti yang orang-orang katakan.

Breathe (Completed ✔✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang