It's okay if your breath gets short
No one is blaming you
You can make mistakes from time to time
Everyone else does too
If I tell you it's alright
I know that it's only words
.................................................................................Tidak apa-apa jika napasmu pendek
Tidak ada yang menyalahkanmu
Kamu dapat membuat kesalahan sewaktu-waktu
Orang lain melakukannya juga
Jika aku memberitahumu bahwa itu tidak apa
Aku tahu bahwa itu hanya kata-kata
.................................................................................Minsik segera membawa tubuh adiknya yang berdarah ke rumah sakit. Selama diperjalanan dia selalu menangis sambil mendekap tubuh adiknya. Sopir yang mengantarkan mereka merasa prihatin dengan kondisi nona mudanya itu. Dia masih muda tapi harus menanggung semuanya sendiri.
Tubuh Minsu bahkan telah bermandikan darahnya sendiri. Luka paling parah berada dikepalanya. Karena posisi dia terjatuh, kepala yang terlebih dahulu menyentuh tanah berbatu ketimbang badannya.
Sesampainya di rumah sakit Minsik segera menggendong adiknya, bahkan dia tak perduli pada perawat yang mencoba memberitaunya bahwa mereka bisa membawa adiknya dengan ranjang dorong yang memang disediakan untuk pasien.
Akhirnya perawat pun mulai pasrah dan menunjukan ruang UGD. Sesampainya di UGD Minsik segera meletakkan adiknya di ranjang. Perawat mulai mengusirnya dengan halus.
"Maaf tuan, silakan keluar. Kami akan melakukan sebaik mungkin. Tolong Dokter juga butuh ruang"
Minsik akhirnya mau keluar setelah Dokter mengancam tak akan merawat adiknya.
Diruang tunggu dia merasa frustasi. Hanya Minsu yang dia punya. Jangan lagi, dia tak ingin kehilangan lagi. Jebol sudah pertahanan Minsik. Dia tak perduli bahwa sekarang dia sedang berada di rumah sakit sekalipun. Dia hanya ingin menangis.
Dia mulai bersandar ditembok dan terduduk sambil menangis, dia mengusap usap matanya. Dia takut jika Minsu mengetahui dia menangis, bukannya membaik malah berakibat buruk pada Minsu.
Seorang Dokter baru, tak sengaja melewati lorong yang ada Minsik disana. Dokter baru iru seperti tau atau kenal dengan Minsik, dilihat dari dirinya yang mulai mendekati Minsik.
"Minsik-ah? Kau kah itu?" Tanyanya disertari menepuk punggung Minsik
"Minho?" Ucap Minsik tak yakin.
"Ah, benar ini kau. Ada apa?"
Minsik yang tak tahan mulai menangis lagi, Minho adalah sahabatnya yang bersama sama berjuang berkuliah di London dulu. Karena kecelakaan itu, Minsik tak melanjutkan kuliahnya dan memilih untuk pulang ke Korea dan melanjutkan bisnis keluarganya.
"Berapa tahun kita tak bertemu Minsik-ssi?" Ucap Minho
"Tiga, tiga tahun mungkin. Entahlah"
"Ah benar, rasanya sangat lama sekali kan?""Hah, kau benar, aku bahkan tak tau jika kau sudah wisuda dan menjadi Dokter"
Minsik mulai bisa mengendalikan dirinya kembali, mereka lantas pindah duduk ditempat yamg disediakan diruangan itu.
"Lalu ada apa denganmu? Kenapa kau disini?" Tanya Minho
"Adikku, kau tau adikku yang sering kuceritakan dulu? Dia mencoba bunuh diri lagi. Hah, hidupku kenapa seperti ini" ucap Minsik sambil memandang atap rumah sakit. Dia tak mau Minho melihatnya menangis lagi.
"Minsu? Astaga. Separah apa kondisinya selama ini? Kau tak pernah menghubungiku" ucap Minho kaget.
Tentu dia kaget mendngar anak yang dulunya ceria menjadi anak yang patah semangat seperti ini. Bagaimana mungkin? Minsu adalah anak yang penuh dengan semangat. Benar, keadaan merubah seseorang. Dia tau keadaan keluarga Park, sungguh tragis. Tapi dia tak tau jika seperti ini akhirnya. Dia ingin membantu. Tapi apa daya, dia hanya seorang teman.
"Aku tak tau, aku tak bisa memahaminya. Dia melukai dirinya sendiri, menyakiti dirinya sendiri, menyiksa dirinya sendiri. Bahkan kadang dia tak terkontrol. Dia akan mulai mengamuk. Dokter bahkan tak sanggup lagi merawatnya. Kau tau, selama tiga tahun sudah berapa banyak Dokter yang menyerah. Aku payah" ucap Minsik
"Separah itukah keadaannya?" Lirih Minho
"Benar. Benar bukan. Sangat parah, dan sekarang dia ingin mati. Akhhh.."
Minsik mulai frustasi dan menjambaki rambutnya. Melihat temannya yang tak terkontrol Minho mulai menenangkannya. Beberapa perawat yang lewat pun mulai membantu dokter muda itu.
Karena tak melihat ada titik Minsik akan segera terkontrol, Minho mulai menyuntikkan obat penenang ke tubuh Minsik.
"Dia butuh tidur, siapkan saja ruangan untuknya. Aku yang akan mengurus administrasinya"
Saat Minsik telah dipindahkan oleh perawat, pintu ruang UGD terbuka dan keluarlah Dokter Oh, tak menunggu lama, Minho mulai mendekati Dokter Oh dan menanyakan keadaan Minsu.
Dokter Oh awalnya ragu menceritakan kepada Dokter Minho, tapi karena Dokter Minho berkata bahwa dia salah satu kerabatnya maka Dokter Oh tak punya pilihan lain.
Dia mulai menceritakan kondisi Minsu kepada Minho. Mendengar komdisi Minsu yang mulai membaik dan melewati masa kritis, Dokter Minho meminta perawat menyiapkan ruangan untuknya. Dia yang akan mengurus administrasi untuknya.
Sebenarnya jadwal Minho cukup padat, tapi dia menyempatkan untuk melihat Minsu di ruangannya.
Saat melihat Minsu dia mulai meneteskan air matanya. Dia menyukai Minsu, ya benar. Sejak Minsik selalu menceritakan tentang Minsu, dia mulai jatuh cinta pada sosok yang bahkan belum pernah dia lihat.
Minho mulai mendekati Minsu dan membelai tangan Minsu. Menatap Minsu dalam dan mulai meninggalkannya. Dia berjanji akan membuat Minsu yang dulu kembali. Untuk kebaikan semua orang.
"Minsu-ah, ayo berjuang lagi. Ayo berjuang kembali. Berjuang sekali lagi. Aku mencintaimu" ucap Minho didekat telinga Minsu.
Setelah itu, Minho benar benar meninggalkan ruangan tersebut dan menjalankan jadwalnya. Bagaimanapun dia adalah seorang Dokter. Dia harus bersikap profesional.
Sedari awal Minsik tau jika Minho menyukai adiknya. Tapi dia tak bisa melakukan apapun. Dia tau Minho baik, maka dari itu dia membiarkan Minho mendekati adiknya. Mungkin ini saatnya dia melepaskan adiknya untuk bahagia bersama orang lain.
"Minsu, kau lihat? Banyak yang ingin berjuang bersamamu. Ayo bangun dan lari bersama kami. Ah tak apa, kami akan mendorong kursi rodamu dan menjagamu" ucap Minsik.
Minsik masuk tak lama setelah Minho keluar. Dia tau Minho menyuntiknya dengan obat penenang. Dan dia merasa bersyukur. Sekarang dia bisa berfikir dengan jernih kembali.
Dia mulai duduk disamping adiknya dan mengenggam tangannya dengan erat. Mulai saat ini, mereka akan berjuang kembali. Sekali lagi.
Sebenarnya kondisi kaki Minsu bisa disembuhkan, hanya saja Minsu yang tak punya semangat berjuang hidup yang menghambat semua itu.
Tak masalah, mulai sekarang mereka semua akan memberikan semangat kepada Minsu.
..................................................................................
Berilah kesempatan kedua untuk dirimu sendiri. Kesempatan menjadi pribadi yang lebih baik. Tak masalah jika kau pernah berbuat salah. Semua orang juga pernah melakukannya. Semua orang pernah merasakannya. Semua orang pernah melakukan kesalahan.
Hanya, berilah kesempatan sekali lagi pada dirimu. Percayailah dirimu sendiri.
......................................tbc......................................

KAMU SEDANG MEMBACA
Breathe (Completed ✔✔✔)
Storie d'amoresemua orang pantas punya kesempatan kedua, jangan hanya karena masalalu mu yang buruk kau boleh menghianati dirimu sendiri. kau tak pantas menyakiti dirimu, kau tak pantas melukai dirimu, kau tak pantas menghancurkan dirimu. kau harus mencintai diri...