bab 21. kisah paman (2)

2 0 0
                                    

"Berbulan-bulan aku mencoba memulihkan diriku sendiri. Aku bahkan tak mengunjungi ayahku ketika dia dimakamkan. Aku terlalu takut dan malu pada saat bersamaan. Aku adalah anak paling durhaka di dunia. Bagaimana mungkin aku menunjukan walahku didepan pusaran ayah dan didepan adikku"

"Adikku berkali-kali memohon padaku untuk setidaknya datang mengujungi ibu. Tapi kau tau, aku terlalu pengecut untuk hal tersebut. Aku tak mampu bahkan ketika mendengar ibuku menyusul ayah ku" ucap paman sambil menundukkan kepalanya.

"Bukan, bukan hanya itu masalahnya. Kau tau betapa bencinya aku pada mereka yang menyentuh keluargaku? Aku hanya punya adikku. Aku berjanji pada diriku sendiri aku tak akan pernah membiarkannya diaenutuh barang seincipun"

"Bertahun-tahun aku mencoba membangun kekuatanku sendiri. Membuat bisnis sendiri bersama dengan Taesung tanpa sepengetahuan boss dan Junho. Walaupun aku mendapat banyak tantangan tapi aku berhasil. Setidaknya aku berhasil membawa setengah dari anak buah mereka"

"Hidup dalam keadaan seperti itu bukanlah hidup yang bisa kau bayangkan. Aku ingin mati. Tapi aku ingat, aku masih punya Taeji, ayahmu. Aku tak bisa menyerah, semua tergantung padaku"

"Mungkin Tuhan masih menyayangiku, aku mempunyai kesempatan untuk membalas dendam pada mereka, kau tau, perang saudata dimulai saat itu. Banyak yang tumbang tapi aku berhasil menang. Junho kehilangan kekuatan dan sekutu. Bos juga mati ditangan Taesung"

"Ku pikir itu adalah awal bahagia, awal cahaya untuk kami, tapi aku salah. Junho yang melarikan diri kembali setelah bertahun-tahun. Saat dia kembali, Taesung telah memutuskan untuk berhenti dari dunia gelap itu, tapi aku tak bisa. Aku punya sesuatu yang harus ku lakukan. Yaitu melindungi adikku. Aku tak ingin kejadian yang sama terulang lagi"

"Saat dia kembali, aku telah memiliki keluarga, begitu juga dengan Taesung. Tapi kotor selamanya akan kotor, walaupun kau mencucinya sebaik apapun kau tetap tak akan membuatnya menjadi baru kembali. Begitulah duniaku. Selamanya hanya akan berada di dalam kegelapan"

"Aku tak tau bagaimana Junho bisa mengumpulan banyak sekali pengikut, tapi yang ku tau, dia kembali untuk membalaskan dendamnya padaku dan Taesung. Hanya karena Taesung benar-benar bersembunyi sangat baik saat itu, hanya aku yang dia taergetkan"

"Lagi dan lagi aku kehilangan aku kehilangan orang yang ku sayangi. Kali ini istri dan anakku yang bahkan belum sempat melihat kejamnya dunia. Sejak itu, aku benar-benar memutuskan tak akan pernah berhenti dari dunia gelap. Aku akan terus melanjutkannya sampai aku bisa membunuh Junho dengan kedua tanganku sendiri"

"Bertahun-tahun berlalu tapi aku masih tak bisa membunuhnya. Sampai pada hari dimana ayahmu mati. Lagi-lagi aku kehilangan orang yamg ku sayang hanya karena dendam. Maaf" ucap paman lirih

Mendengar hal tersebut membuat Minho seketika berdiri dan meninggalkan sang paman dengan langkah tertatih. Perkataan sang paman benar-benar memberinya hantaman besar. Seluruh cerita yang pamannya katakan adalah kenyataan yang selama ini coba dia cari.

Tentang sang ayah dan ibu yang meninggal secara misterius, tentang masa lalu sang paman. Semua teka-teki yang selama ini coba Minho rangkai menjadi sempurna. Hanya dengan sebuah cerita.

"Minho, jangan membenci. Atau kau akan bernasip sepertiku. Cukup, cukup aku saja yang hidup seperti ini, jangan kau juga" ucap paman lirih.

Mendengar itu, Minho mengepalkan tangannya dan tetap berjalan.

"Ku mohon, hiduplah dengan damai, kau adalah hartaku yang terakhir"

Ucapan terakhir sang paman membuat Minho berhenti untuk sejenak hanya untuk mengatakan hal yang sang paman tak harapkan.

Breathe (Completed ✔✔✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang