1

5.2K 319 5
                                    

PRANGGGG...

"CUKUP!!! Aku tidak mau mendengarkan kata-katamu lagi Kim Hye Rin. Kita pisah!"

"Apa maksudmu? Bagaimana dengan Jisoo, kau sama sekali tidak memikirkan anakmu itu?"

"Jisoo sudah dewasa Hye Rin, dia sudah bisa tanpa ayah. Ah sudahlah aku muak denganmu aku pergi, besok akan aku kirimkan surat perceraian kita"

"Hei! Kim Jae Wook, tunggu! Kau tidak bisa meninggalkanku begitu saja." Jae Wook pergi dari pertengkaran itu. Sementara itu Hyerin menangis di depan pintu dengan kondisi yang kacau.

Jisoo berdiam dikamar dan mendengarkan pertengkaran hanya bisa menangis, seakan dia juga merasakan kesedihan yang dialami ibunya. "Apakah aku tidak bisa hidup dengan sedikit kebahagiaan??? Aku ingin merasakan kebahagian... Aku lelah dengan hidupku yang selalu mendengarkan pertengkaran sepasang suami istri, Aku benci hidupku. Kenapa aku harus hadir diantara mereka. Hiks...Hiks...

Setelah pertengkaran semalam terjadi, Jisoo bangun dari tidurnya dengan mata sembab dan terlihat sangatlah pucat. Jisoo memulai harinya dengan kesedihan tapi dia harus melakukan kewajibannya yaitu belajar. Dia berjalan menuju kamar mandi dan dia berendam di air hangat untuk meredakan rasa kesedihan dan kesepian yang ia alami.

"TOK..TOK..TOK!! Jisoo, eomma sudah menyiapkan sarapanmu di meja ya. eomma berangkat."

Jisoo hanya berdiam saja tanpa menjawab ibunya. Dia sudah terbiasa sendirian dan kesepian. Ibunya tidak pernah menemani Jisoo untuk makan bersama karena ibunya selalu pergi bekerja. Yah... Jisoo menyadarinya karena ibunya sendiri bekerja untuk biaya kehidupannya, apalagi sekarang tidak ada ayah Jisoo.

Jam sudah menunjukkan pukul 8 pagi. "Ah... sepertinya sudah waktunya aku untuk pergi kuliah." Jisoo pun keluar dari bathtubnya dan langsung keluar untuk memakai baju yang sudah ia siapkan. Jisoo juga memakai make up tipis agar mengurangi wajah pucat karena kesedihan.

"Yeppeo-da, aku siap berangkat." Jisoo langsung mengambil tasnya dan keluar menuju meja makannya.

"Hmm, rumah ini seperti biasanya selalu sepi dan sunyi." Lalu Jisoo segera memakan sarapannya.

***

Jisoo menaiki bus menuju Seoul, jarak rumah Jisoo dengan Universitas Seoul lumayan dekat, hanya memerlukan waktu sekitar 15 menit untuk tiba di tempat tujuan. Jisoo menempelkan kartunya ke alat T-Money. Dia memilih duduk paling belakang pojok. Setelah dia duduk, dia langsung memakai maskernya dan airpodsnya. Seperti biasa dia mendengarkan lagu BLACKPINK-STAY. Tidak lama setelah itu Jisoo pun sampai di rute yang dia tuju. Jisoo langsung memencet bel untuk mengirim sinyal kepada driver bus bahwa ia akan berhenti disitu. Bus berhenti dan Jisoo langsung menuju pintu keluar bus yang ada di depan. Tiba-tiba seseorang menabraknya.

"YAA! Apa kamu tidak bisa berhati-hati sedikit? Kamu menabrakku dan aku terjatuh ke kursi penumpang."

"Ck, itu salahmu kenapa kamu tidak memberiku jalan. Aku sedang terburu-buru."

"YAA! Kamu pergi begitu saja tanpa meminta maaf, dasar gila!" Pria itu membuat mood Jisoo menurun drastis, pagi-pagi Jisoo sudah dibuatnya kesal. "Nona, apa kau jadi turun di pemberhentian bus Seoul?"

"Ah, maaf pak, aku akan turun. Terimakasih pak." Jisoo langsung turun dan langsung berjalan menuju universitasnya. Hari ini universitasnya sepertinya ada acara karena hari ini universitasnya 2x lipat lebih ramai dari biasanya sepertinya hari ini adalah ulang tahun universitasnya. Jisoo melihat-lihat sekitar dan menemukan seseorang berlari menuju dia.

"Hei!!! Jisoo tunggulah aku!" Jisoo berhenti dan ya orang itu adalah Jennie sahabatnya. Bisa dibilang hampir semua anak di kelas jurusannya mengenal dia. Dia sangatlah terkenal karena dia adalah anak dari pemasok keuangan Universitas Seoul terbesar. Kehidupan Jennie sangat berbanding terbalik dengan Jisoo yang hanya hidup biasa-biasa saja dan sering menunjukkan sikap yang dingin. Tapi, anehnya Jennie mau bersahabat dengan Jisoo.

Unexpectedly Love || VSOO (✓)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang