- Kirana Lionel Prakarsa -
"Aku pernah seberharap itu sebelum sepatah ini." -Untuk dua hati yang belum menyatu.
***
BERITA Kirana dengan Kalion menjadi topik hangat meskipun baru empat jam yang lalu diresmikan. Hampir setiap kelas ada saja yang memberi dugaan tentang bagaimana mereka jadian. Berbeda dengan kelas lain yang sibuk membicarakan, kelas 11 Akuntansi 1 justru adem ayem tanpa mengungkit hal tersebut.
"Oke, Students. Next week, kita ulangan harian yang pertama. Jangan lupa persiapkan diri, ya." Miss Elina menutup buku paketnya meski dengan mata yang menatap pada seisi kelas.
"Yes, Miss."
Pelajaran Bahasa Inggris akhirnya ditutup begitu bel tanda pulang berbunyi. Diikuti titah doa bersama dari ketua kelas, barulah kelas terujung itu membubarkan diri.
Kirana beranjak dari posisinya ketika Keandra sudah keluar dari bangku.
"Lion, gua yang anter lu pulang." Suara Kalion terdengar meski berada di bangku paling belakang.
Kirana mencoba mengabaikan sembari melangkah untuk menyejajarkan diri dengan Keandra, "Ke, gua pulang bareng lu, ya?"
"Udah punya pacar, kan? Balik aja bareng pacar. Kita ini bukan siapa-siapa, kayaknya." Keandra melirik sinis.
"Nggak usah kekanak-kanakkan deh, Ke. Lu lebih tau kalo kita ini--" Kirana terhenti ucapannya oleh rangkulan Kalion.
"Mau memperjelas sekarang, Lion? Gua nggak yakin kalo besok pagi lu masih bisa sekolah di sini." Kalion memberi senyuman manis.
Seperti tersengat pada ulu hatinya, Keandra memilih membuang muka sebelum meninggalkan Kirana dengan Kalion. Hatinya berkecamuk rasa panas yang menjalar. Ada geram melihat Kalion bebas mengklaim miliknya dengan cap pacar. Padahal, ia jauh lebih berstatus untuk Kirana, kan?
Kirana menatap punggung Keandra yang sudah menjauh. Ini buah atas kesalahannya yang terlalu keras kepala dengan GN. Andai tak perlu ada pertemuan dengan Valena atau bahkan dirinya yang tak perlu mendatangi markas GN. Mungkin semua ini tak akan terjadi.
"Udahlah, Lion. Nggak usah banyak nyesel sama apa yang udah kejadian. Gua jauh lebih bisa bahagiain lu daripada Keandra." Kalion mengusap bahunya.
Kirana melirik sinis, "Are you kidding me? Lu jelas nggak ada apa-apanya dibanding Keandra."
Kalion terkekeh pelan, "Someday, gua bakal bikin lu narik omongan barusan. Keandra justru jadi pedang yang bisa bikin lu mati."
"Atau gua yang bakal jadi peluru buat bikin lu masuk ke jahannam?" Kirana balas menyahuti.
Kalion tak menggubris, justru menarik Kirana agar melangkah sejajar dengannya. Dengan perbincangan yang mengarah pada dua geng yang akan disatukan, Kalion terus menjelaskannya pada Kirana.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKUNTAN(geng)SI [COMPLETED]
Humor- Akibat terlalu pandai mendebet rasa tanpa mengkredit gengsi - Bagi Keandra, Kirana adalah poros dunianya. Induk singa tergalak dengan ucapan pedas dan tingkah abnormal cewek pada umumnya. Jika Kirana gampang baper susah peka, maka Keandra adalah p...