Ini dia si Bang Keee---
"Dalam dekap yang tak bersuara, kuharap hatimu berkata, bahwa hanya namaku yang bertahta."
***
"LU nggak sepenting itu lagi, Ki."
Keandra mengacak rambutnya dengan gusar ketika ia mengucapkan kata terakhirnya. Mati-matian ia menahan hati yang memintanya untuk berbalik dan memberi dekap serta kekuatan untuk gadis itu. Hingga ia memutuskan untuk pergi dari hadapan Kirana yang ia punggungi.
"Keadaan Aulia gimana, Om?" Keandra bertanya begitu menjumpai Om Ferdi di depan ruang inap Aulia.
Om Ferdi menatap sayu, "Begitulah. Kata dokter sebenernya nggak apa-apa, nggak ada luka fatal. Tapi, Om kurang percaya."
"Memangnya kenapa, Om?" Keandra mengernyit heran.
"Aulia kayaknya banyak luka semenjak pacaran sama kamu. Om pikir, dokter salah meriksa karena bilang Aulia nggak apa-apa. Soalnya Kirana berpengaruh besar di hubungan kalian berdua." Om Ferdi menarik napasnya dengan lebih dalam, lantas menambahi.
"Bisa, kan, kalo kamu jauhi Kirana?"
Keandra meremang. Tak tau hendak bereaksi seperti apa. Sedangkan keterkejutannya membuncah bersamaan marah yang mati-matian ia pendam.
"Saya dan Kirana tidak ada hubungan apapun. Untuk apa saya menjauh?" Keandra akhirnya bersuara.
Om Ferdi tergelak pelan. Kekehannya terdengar mengejek bagi Keandra.
"Kamu pikir Om tidak tau hubungan kalian? Anak kecil yang sedang bermain-main dengan pernikahan?" Senyum miring Om Ferdi tercetak, membuat Keandra menahan napasnya sejenak.
"Jangan macam-macam dengan hubungan kami, Om. Apalagi terhadap Kirana. Karena saya tidak segan-segan untuk memutuskan Aulia." Keandra memicingkan kedua matanya.
"Sedang mencoba mengancam saya, huh?" Om Ferdi menjeda, kemudian terkekeh pelan dan mengusap bahu Keandra.
"Tidak. Om hanya perlu, kamu ada untuk Aulia. Bahagiakan putri saya, cintai putri saya, dan saya tidak akan menyentuh Kirana." Om Ferdi melanjutkan.
Keandra mengembuskan napasnya dengan kasar, "Akan saya usahakan."
Perbincangan keduanya berakhir tatkala Tante Fara keluar dari pintu ruang inap Auliaa. Om Ferdi bergegas menghampiri untuk memberi dekap pada istrinya yang tengah terguncang. Tante Far, hampir tak pernah terlihat sekacau itu di depan Keandra.
"Ndra, temenin Aulia, gih. Tante sama Om mau makan dulu." Om Ferdi memberi titah.
Keandra mengangguk pelan, "Iya, Om. Saya jagain Aulia-nya."
Sepeninggal Om Ferdi dan Tante Fara, Keandra melangkah dengan tempo pelan memasuki ruang inap. Begitu handel pintu selesai dikatupnya, Keandra memutar badan untuk mendekat ke ranjang Aulia.
KAMU SEDANG MEMBACA
AKUNTAN(geng)SI [COMPLETED]
Humor- Akibat terlalu pandai mendebet rasa tanpa mengkredit gengsi - Bagi Keandra, Kirana adalah poros dunianya. Induk singa tergalak dengan ucapan pedas dan tingkah abnormal cewek pada umumnya. Jika Kirana gampang baper susah peka, maka Keandra adalah p...