Bacanya pelan-pelan aja. Diresapi, dihayati, nggak usah buru-buru. Hehe, biar perasaan kita nyatu🙌
-I M A H-
"Kupikir dunia sudah selesai, ketika kamu berhenti mengejar, dan ketika aku memilih memendam."
***
SETAHUN yang lalu adalah kepergian Bundanya. Tepat ketika dirinya baru memasuki Taman Kanak-Kanak. Tapi hari ini, Ayah memberanikannya untuk mengunjungi Bunda. Ziarah katanya.
"Nanti kita beli permen lolipop deh buat Kirana. Gimana? Mau, kan, jenguk Bunda?" Ayah menyisiri rambutnya sembari memamerkan gambar lolipop di gadget.
Kirana mengangguk antusias, "Mau-mau!"
Terkadang, hidupnya sesederhana itu. Bisa lupa dalam sesaat, tapi bisa teringat hingga ia menyesak sendiri. Bunda. Kirana begitu merindukan wanita itu.
Menyusuri jalan bersama Ayahnya, Kirana justru terjebak di jalan. Kata Ayah, ban mobilnya bocor sehingga Kirana harus dititipkan pada salah satu gerai.
"Heh, kamu! Beliin aku lolipop dong!" Kirana berteriak nyaring pada anak sebayanya yang juga berdiri di gerai itu, tapi berjenis kelamin laki-laki.
Biro Jodoh. Begitu nama gerainya, mana mungkin berjualan lolipop?
"Cewek kok teriak-teriak, sih? Berisik tau nggak!" Cowok itu ganti berteriak.
Kirana mendekat, mengamati wajah cowok itu yang tampak lebih tinggi darinya.
"Kamu ganteng-ganteng kok bego, sih? Masa disuruh beliin lolipop sama cewek cantik nggak mau?" Kirana berujar sarkas.
Cowok itu mendengus sebal, "TANTE AYO PULANG! ADA CEWEK JELEK GANGGUIN KEANDRA!"
Wanita yang kisaran umurnya duapuluh tahun keluar dari bangunan itu dengan tergopoh-gopoh. Menyaksikan keponakannya yang berdiri dengan teman sebaya, wanita itu tersenyum lebar.
"Keandra kenapa teriak-teri--" Ucapannya terhenti begitu mendapati gadis cilik tengah memberengut sebal, "Eh, ada anak cantik? Sama siapa di sini?" Wanita itu mendekat ke arah Kirana.
"Halo, Tante. Aku Kirana, Ayah lagi benerin mobil di bengkel." Kirana menyodorkan tangannya agar bersalaman.
Wanita itu berpikir sesaat. Matanya mengerjap kemudian tersenyum penuh ke arah keduanya. Tepat ketika itu, dua lelaki paruh baya mendatangi mereka.
"AYAH!" Keandra dan Kirana berteriak bersamaan, bahkan berlarian untuk memeluk pinggang dua lelaki paruh baya itu.
Keandra lebih dulu mengadu, "Cewek itu masa ngatain Keandra bego, Yah? Dosa, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
AKUNTAN(geng)SI [COMPLETED]
Humor- Akibat terlalu pandai mendebet rasa tanpa mengkredit gengsi - Bagi Keandra, Kirana adalah poros dunianya. Induk singa tergalak dengan ucapan pedas dan tingkah abnormal cewek pada umumnya. Jika Kirana gampang baper susah peka, maka Keandra adalah p...