2(두)

46 6 0
                                    

Setelah mengisi perut, Myung-dae mengajak Jung-ho dan Hana untuk menginap di apartemennya. Karna Myung-dae hanya sebentar di Seoul untuk mengecek perusahaan cabang dan untuk menjemput Jung-ho dan Hana.

Jung-ho dan Myung-dae telah bersahabat sejak masuk JHS dan ketika lulus dari perguruan tinggi keduanya mendirikan perusahaan yang pusatnya berada di Ilsan yang di pegang oleh Myung-dae dan di Jepang kota Tokyo yang dipegang oleh Jung-ho.

"Samchon, bagaimana kabar Imo?" tanya Hana ketika menduduki sofa apartemen Samchon nya tersebut.

"Semuanya baik-baik saja. Kalian tidak pergi ke Ilsan dulu?" tanya Myung-dae.

"Lusa aku akan pulang ke Tokyo. Jadi tidak bisa ke Ilsan. Sampaikan salam ku pada Gook-ji. Untuk Eomma, aku akan menghubungi nya nanti. Hana jangan lupa hubungi Halmeoni, jika kau mau ke Ilsan ikutlah dengan Samchon." kata Jung-ho.

"Aku akan ke Ilsan jika semua sudah beres di sini Appa, Samchon. Aku bisa ke sana sendiri. Jangan khawatir." ucap Hana.

"Baiklah kalau begitu. Bersihkan diri dan istirahat lah. Besok aku akan mengantar kalian dan langsung pulang ke Ilsan" kata Myung-dae lalu memasuki kamar. Jung-ho dan Hana pun memasuki kamar yang di mereka tempati.

Keesokan harinya...

Hana dan Jung-ho berdiri memperhatikan rumah besar yang ada di hadapan mereka. "Kajja, Hana!" Hana mengikuti ayahnya memasuki halaman rumah tersebut dengan menyeret kopernya.

"Samchon!" panggil seseorang dari pintu rumah. Kim Namjoon. Member dari grup ternama di Korea Selatan. Bangtan Sonyeondan atau yang sering disebut BTS.

"Namjoon! Urimanida! Bagaimana kabar mu?" Jung-ho memeluk Namjoon. Hana hanya diam melihat kedua orang tersebut.

"Kabarku baik. Bagaimana dengan Samchon? Hana!" setelah memeluk Jung-ho, Namjoon yang melihat Hana langsung memeluknya. Hana yang dipeluk hanya diam karna terkejut dengan pelukan yang tiba-tiba.

"Baik juga Samchon. Hana bagaimana?" Namjoon melepas pelukan dan mengusap kepala Hana.

"Aku baik Oppa." Hana tersenyum tipis. Jujur saja, setelah 8 tahun tak bertemu dan kejadian yang menimpa kakak sepupu nya itu membuat Namjoon dan Hana menjadi tidak sedekat dulu.

"Baiklah, ayo masuk." Namjoon masuk kedalam rumah dan diikuti oleh Jung-ho dan Hana.

"Samchon dan Hana duduklah dulu. Akan ku buatkan minum." ucap Namjoon.

"Nanti saja Oppa. Kalau boleh tau dimana kamar ku?" tanya Hana dan Jung-ho sudah duduk di sofa.

"Naiklah. Pintu kamarmu berwarna biru, setelah tangga belok kiri. Biar Oppa yang bawa koper mu nanti letakkan saja di situ." Namjoon berjalan kedapur mengambil minum untuk Jung-ho dan Hana serta dirinya.

Hana berjalan ke lantai atas dan setelah mendapati pintu biru, Hana langsung memasuki kamar tersebut dan menyalakan lampu. Sesuai dengan harapannya, seisi kamar berwarna biru. Gadis berponi tersebut tersenyum melihat kamar nya yang penuh dengan nuansa biru. Dari dinding, gorden, lemari, hingga meja, tapi ada yang kurang. Barang-barang lain miliknya belum sampai.

Setelah puas melihat-lihat, Hana turun kebawah dan mendapati ruang tengah yang penuh dengan anggota BTS. Ya. Rumah yang sedang Hana pijak adalah kediaman BTS. Rumah dengan tingkat 2 dan memiliki kesan klasik tersebut akan menjadi rumah Hana untuk beberapa tahun kedepan. Hana sedikit gugup ketika menuruni tangga. Pasalnya, Hana orang yang susah untuk berinteraksi dengan orang lain kecuali keluarga terdekatnya. Karna sifat dinginnya Hana tak banyak memiliki teman saat berada di Jepang dan Amerika. Walau sangat mengidolakan Bangtan, tapi tetap saja sangat sulit untuk berinteraksi dengan orang di sukai bukan?

Saat Hana menuruni tangga, semua mata melihat Hana dan itu semakin membuat Hana gugup.

"Jadi ini Hana?" ucap Jimin seraya tersenyum menampakkan gummy smile miliknya.

"Annyeonghaseyo" salam Hana seraya membungkukkan badan.

Butterfly and Stay GoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang