13(열셋)

14 3 0
                                    

"Kau disini ya. Eonni akan mengecek pasien." Hana mengangguk lalu Min-jee keluar dari bangsal itu.

"Nuna akan sering kesinikan?" tanya anak laki-laki berumur 6 tahun.

"Tentu Hyun-ki, Nuna akan sering datang jika tidak sibuk." Hana mengelus rambut Hyun-ki. Rasanya dia sudah kenal lama dengan anak ini walau baru bertemu. Hyun-ki sangat ramah dan ceria menurutnya. Padahal anak ini mengidap sebuah penyakit yang mengharuskannya dirawat di rumah sakit.

Hana bermain dan menyanyikan banyak lagu bersama anak-anak yang berada dibangsal tersebut. Itu tujuannya membawa gitar, menghibur dan bernyanyi bersama anak-anak yang ada disini.

Hana tinggal di Jepang saat umur 11 tahun dan pada umur 13, Hana mulai suka datang kerumah sakit saat melihat berita banyak anak yang masuk rumah sakit. Membuatnya banyak menghabiskan waktu dirumah sakit untuk bermain bersama anak-anak lainnya. Jung-ho dan Hani mengijinkan dan sering melihat Hana bernyanyi bersama anak-anak dirumah sakit.

Hana pamit pada mereka semua karna waktu sudah menunjukkan pukul 4 sore. Awalnya Hana tidak diizinkan pulang oleh anak-anak itu dan akhirnya ia berjanji akan datang besok lagi.

"Mereka sangat menyukaimu ya? Kau juga terlihat sangat senang." ucap Min-jee saat mengantar Hana keluar rumah sakit.

"Em! Aku sangat suka. Mereka tidak jauh berbeda dengan anak-anak di Tokyo. Ah, aku jadi rindu mereka semua." Hana menatap langit yang perlahan berubah.

"Mereka akan mengobati rasa rindumu." Min-jee tersenyum. Hana pamit pulang dan berjalan kearah halte.

"Astaga! Big Hit! Hampir lupa!" Hana menepuk keningnya.

Sebelum keagensi, Hana mampir disebuah toko buku membeli buku novel dan buku not serta beberapa jenis alat tulis. Setelah itu menaiki bus untuk pergi ke agensi.

Hana masuk keagensi, banyak yang menyapa dan Hana balas dengan membungkukkan sedikit badannya.

"Oh, Hana?" salah satu karyawan mengajak Hana berbincang karna melihat Hana membawa gitar.

"Eonni, kau tau dimana Namjoon Oppa? Hp ku mati dan tidak bisa menghubunginya." ucap Hana.

Setelah mengetahui keberadaan Oppa nya, Hana menaiki lift menuju lantai tempat Oppa nya berada sama seperti beberapa hari yang lalu. Saat sudah sampai didepan pintu, Hana hanya bolak-balik tak berani masuk karna takut mengganggu.

"Kau sedang apa?" Hana berbalik mendapati seorang perempuan berambut panjang pirang.

"Annyeonghaseyo." Hana memberi salam. "Aku ingin menemui Namjoon Oppa."

"Mwo? Kau sasaeng?" perempuan itu menatap tajam ke arah Hana.

"Ani! Aku bukan sasaeng." Hana mengibaskan tangan didepan dadanya.

"Lalu? Jika bukan kau siapa? Kenapa bisa masuk ketempat ini?" Hana bingung menjawab pertanyaan bertubi-tubi dari perempuan didepannya.

"Jika kau tidak menjawab aku akan panggil security." perempuan itu melipat tangan didepan dadanya.

"Andwae! Kim Hana imnida. Aku sepupu Kim Namjoon." Hana berharap perempuan didepannya percaya.

"Kim Hana? Jinjja? Sepupu Namjoon sunbaenim?" Hana hanya menganggukkan kepalanya.

"Astaga! Kenapa tidak bilang dari tadi! Aku jadi menuduhmu yang tidak-tidak. Mian!" perempuan itu tersenyum dan Hana ikut tersenyum.

"Aku Park Soo-hyun. Panggil saja Adora." Adora mengulurkan tangannya dan Hana menyambut dengan baik.

"Kau ingin masuk? Namjoon sunbae ada di dalam. Mereka sedang latihan untuk show." ucap Adora.

"Kalau begitu nanti saja, Eonni."

"Eits! Kau mau kemana? Lebih baik ikut aku!" Adora menggandeng tangan Hana dan membawa Hana menuju studio pribadinya yang berada dilantai yang sama. Karna dia melihat gitar yang Hana bawa, ia bertanya banyak tentang pengetahuan musik Hana sampai chanel youtubenya sudah diketahui.

"Wah suaramu bagus sekali." Adora menepuk tangan dan memuji setelah Hana selesai bernyanyi.

"Tidak begitu bagus, Eonni." telinga Hana sampai memerah. Pasalnya dia tidak pernah bernyanyi didepan orang yang baru dikenalnya.

Adora memainkan pipi Hana karna gemas melihat Hana yang malu. Lalu mereka keluar dan membeli kopi dan susu hangat.

"Astaga disini dia ternyata!" Namjoon berkacak pinggang melihat Hana dan Adora yang baru keluar dari lift.

"Hehe.. Oppa mau?" Hana menyodorkan susunya kepada Namjoon.

"Kau ini tidak bisa dihubungi dari siang dan sekarang menawarkanku susu?" Namjoon mencubit pipi kiri Hana.

"Oppa! Sakit tau!" Hana berusaha melepaskan tangan Namjoon dari pipinya.

"Dan juga kenapa kau menculik adikku!" Namjoon mencubit pipi kanan Adora dan membawa keduanya masuk kedalam ruang latihan.

Butterfly and Stay GoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang