21(이십 일)

16 3 0
                                    

"Aku pulang!" Hana masuk dan membaringkan badannya disofa. Jimin yang duduk sambil memejamkan mata terkejut karna pergerakan Hana.

"Eoh? Nuguya?" Seokjin dan Namjoon keluar dari dapur bersamaan. Bertanya-tanya siapa 2 laki-laki yang bersama mereka.

"Annyeonghaseyo." Dae-ho dan Hwan-do membungkukkan badan mereka. Taehyung yang sedang bermain playstation langsung mengalihkan padangannya.

"Hana! Cemilan ku mana?" Hoseok keluar kamar dan berjalan kearah mereka.

"Hyung! Jangan lupa save mixtape mu!" Hoseok kembali kekamar setelah mendengar perkataan Jimin.

"Jimin Oppa jangan teriak!" Hana hampir nyenyak jika Jimin tidak berteriak. Ingat jika Jimin berada disebelahnya.

"Ganti bajumu, Hana-ya." Namjoon menarik Hana hingga ia terduduk dan menariknya menuju tangga.

"Oh, kau Dae-ho bukan?" Jimin bertanya ketika membuka matanya dan melihat orang lain yang ada disofa sebrangnya.

"Ne, sunbae."

"Siapa?" member lainnya bertanya melalui tatapan mereka. Jungkook menyikut Dae-ho yang ada disebelahnya. Dae-ho dan Hwan-do memperkenalkan diri mereka dan jangan lupakan berbagai pertanyaan aneh yang mereka dapatkan.

"Jadi suara mu yang aku dengar saat menelpon Hana?" Namjoon menatap Hwan-do.

"Sepertinya begitu."

"Bagaimana Hana disekolah?" Namjoon kembali bertanya. Keduanya saling menatap seolah berbicara lewat batin. "Tidak apa. Jujur saja."

"Dari awal dia sangat dingin. Sulit mengajaknya berbicara. Bahkan teman yang lain berusaha dekat dengannya, tapi Hana selalu menolak dengan terang-terangan." Hwan-do menoleh kearah Dae-ho takut-takut jika dia salah bicara.

"Aku pikir dia sudah bisa membuka diri." Namjoon menghela nafasnya.

"Sudahku bilang pelan-pelan, Joon. Dengan kita saja aku rasa dia sudah nyaman. Mungkin dengan mereka juga." ucap Yoongi disetujui yang lainnya.

"Ah, jadi hyung Oppa Hana?" tanya Dae-ho.

"Sepupu. Tolong rahasiakan ya. Hana tidak ingin kabar tentangnya tinggal bersama kami sampai tersebar." ucap Namjoon. Dae-ho dan Hwan-do menganggukkan kepalanya.

"Miyu-chan! Mana Hana?" Taehyung menghampiri Miyu dan menggendongnya.

"Lah? Iya. Dari tadi kemana dia?" tanya Hoseok.

"Pasti tidur." ucap Yoongi.

"Dia sudah tertular olehmu, hyung." Jungkook semakin tertawa saat berhasil menangkap bantal sofa yang Yoongi lempar. Satu jam kemudian Hana turun menggunakan baju hitam polos besar dengan celana diatas lutut.

"Oppa, lapar." Hana menuruni tangga perlahan dengan mata terpejam.

"Hana-ya. Buka matamu! Kau bisa jatuh!" ucap Hoseok. Hoseok dan Namjoon sedang duduk dimeja makan.

"Berhenti mencuri bajuku, Hana-ya!" Jungkook mencubit pipi Hana.

"Ini bajuku tau!" Hana melepaskan diri dan duduk disebelah Yoongi. Jungkook berusaha sabar dan kembali ketempat duduknya.

"Kenapa kalian masih disini?" Hana menatap Dae-ho yang bermain bersama Taehyung serta Jimin dan Hwan-do yang sedang memegang ponselnya.

"Jangan seperti itu pada temanmu." Seokjin duduk disamping kanan Hana dan memberikannya pasta.

"Mereka-"

"Ne ne ne. Mereka bukan temanmu." Yoongi bangun dan berjalan kekamarnya.

"Mwo?" Hana menatap Hwan-do yang memperhatikannya dan memakan pastanya dengan kesal. Namjoon kembali menghela nafasnya melihat Hana.

"Aku yakin mereka akan dekat." ucap Hoseok menyemangati.

"Mwo? Dia masih kecil!" Hoseok menepuk keningnya.

"Menjadi teman Namjoon! Bukan namchin! IQ mu betulan tinggi tidak sih?" Hana tertawa melihat Hoseok memukul pelan kepala Namjoon.

"Kau tertawa?" Namjoon menatap kesal kearah Hana. Hana tersenyum menunjukkan giginya. Hana tidak sadar jika Dae-ho dan Hwan-do memperhatikannya.

"Jaga matamu." Hwan-do mengalihkan pandangannya saat mendengar ucapan pelan namun tajam dari Jungkook.

"Ya! Fokusmu kemana?!" Jimin kesal karna Dae-ho tidak fokus dan Taehyung tertawa melihat lawannya kalah.

"Sudah kubilang, Jim! Kau salah memilih anak kecil!" Taehyung semakin tertawa.

"Ayo main lagi, hyung! Kali ini aku pasti menang!" ucap Dae-ho.

"Dae-ho! Ayo pulang!" Hwan-do menarik kerah belakang baju Dae-ho.

"Hyung. Kami pulang dulu." Dae-ho dan Hwan-do membungkukkan badannya.

"Kalian kesini naik apa?" tanya Seokjin.

"Mobil." jawab Dae-ho.

"Mwo? Berapa umur kalian?" Namjoon melipat tangan didepan dada.

"17 hyung." ucap keduanya.

"Ah begitu. Aku kira masih dibawah umur." Namjoon mengangguk.

"Hana-ya. Antar teman mu kedepan." ucap Seokjin.

"Oppa, mereka tau jalan keluar. Kenapa harus aku antar." Hana berjalan meletakkan piringnya didapur.

"Tidak apa, hyung." ucap Hwan-do.

"Antar teman mu Hana. Atau ku lapor pada Jung-so hyung?" Namjoon menarik telinga Hana keluar dapur. Dae-ho dan Hwan-do membungkukkan badan mereka.

"Arraseo!" Hana berjalan kearah pintu diikuti kedua laki-laki itu.

"Arra. Kami akan rahasiakan. Tenang saja." ucap Hwan-do seakan tau Hana akan mengatakan apa.

Butterfly and Stay GoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang