39(서른 아홉)

17 2 0
                                    

Mereka masuk dan melihat Hana memeluk seorang anak perempuan yang sedang menangis.

"Sampai kapan kau mau menangis Yoo-ra? Lihat mereka semua ikut sedih." Hana memperhatikan anak-anak lainnya yang terlihat sedih. Lalu pandangannya beralih pada Min-jee dan terkejut saat Bangtan ada dibelakang Min-jee.

"Oppa? Kenapa tidak hubungi aku?" Hana mengelus kepala Yoora lalu menggendongnya. Bangtan memberi salam pada perawat yang ada diruang tersebut. Tentu semua terkejut dengan kedatangan idol dibangsal tersebut. Min-jee dan Hana meminta 2 perawat tersebut untuk tutup mulut dan tidak membicarakan hal ini pada orang lain.

"Ponselmu tidak aktif." Hana langsung mencari ponselnya dan ternyata ia lupa mengisi daya ponselnya. Setelah berbincang, Bangtan bermain bersama anak-anak dibangsal tersebut. Hana tersenyum melihat oppa nya yang begitu berbeda dengan anak-anak.

"Eonni, Hana-ya." seorang dokter perempuan masuk dengan memperhatikan kertas yang ada ditangannya.

"Eonni, pelan-pelan. Yoo-ra baru saja tertidur." ucap Hana pelan.

"Ah, mian. Dimana Min-jee eonni?" perempuan tersebut mengedarkan pandangannya dan mendapati 4 laki-laki bermain bersama beberapa anak.

"Eoh? Yun-hee? Bagaimana operasinya?" Min-jee keluar dari kamar mandi dan melihat Yun-hee dan Hana sedang berbincang. Hana memeluk Min-jee dengan erat.

"Hyun-ki baik-baik saja. Operasinya berjalan lancar, kita lihat perkembangannya nanti." jelas Yun-hee. Min-jee menghela nafas lega dan mengelus kepala Hana.

"Hana kenapa?" Namjoon berjalan cepat kearah Hana. Yun-hee terkejut melihat Namjoon dan juga semakin melebarkan matanya saat menangkap sosok Seokjin, Jimin, dan Jungkook.

"Tidak apa, oppa." Hana melepas pelukannya sambil mengusap ujung matanya.

"Tidak apa bagaimana? Kau menangis!" Hana tersenyum saat Namjoon mengusap wajahnya dengan lembut.

"Eonni." Hana dan yang lain mengalihkan pandangan kearah Yoora yang mengusap matanya.

"Kau tidak apa?" Hana duduk disebelah Yoo-ra dan mengelus kepalanya. Yoo-ra mengangguk lalu memeluk Hana dengan sedikit terisak.

"Hey. Hyun-ki oppa sudah selesai operasi sayang. Sudah tidak apa, ne?" Hana menenangkan Yoo-ra dengan mengusap punggungnya.

Tak lama 2 perawat masuk dengan mendorong sebuah kasur. Terdapat anak laki-laki yang tak sadarkan diri diatasnya. Hana berjalan cepat kearah kasur tersebut dengan menggendong Yoo-ra dan diikuti anak-anak lainnya.

"Hyun-ki oppa tidak apakan, eonni?" tanya perempuan kecil yang berusaha menggapai tempat tidur untuk melihat Hyun-ki.

"Tidak apa, Mina. Kita tunggu Hyun-ki oppa sadar, ne?" Yun-hee menggendong Mina agar ia dapat melihat Hyun-ki.

Hana duduk disamping kiri Hyun-ki dengan Yoo-ra dipangkuannya. Mengusap tangan Hyun-ki dan menatapnya dengan sendu. Begitu juga dengan Yoo-ra yang menahan tangisnya. Melihat oppa nya tiba-tiba muntah darah dan pingsan membuatnya semakin takut. Takut kehilangan satu-satunya orang yang ia miliki.

"Besok eonni datang lagi. Jaga Hyun-ki oppa, ne? Jangan menangis lagi." Hana menciuma kedua pipi Yoo-ra.

"Yes, captain!" Yoo-ra tersenyum menunjukkan giginya. Setelah memeluk Yoo-ra Hana keluar bangsal bersama Min-jee.

"Kau tidak apa pulang sendiri? Harusnya kau ikut oppa mu tadi." ucap Min-jee. Bangtan pulang 30 menit yang lalu dan Hana menolak untuk pulang bersama. Tentu ia tidak ingin disorot media karna bersama mereka.

"Tidak apa, eonni. Aku tidak bisa keluar rumah besok jika wajahku terpampang dimedia sosial." Hana dan Min-jee tertawa. Setelah berpamitan, Hana berjalan kearah halte dengan membawa gitar dikedua tangannya.

•••

21.00 PM KST.

"Oppa! Hana pulang!" Hana berjalan keruang tengah dan merebahkan dirinya setelah meletakkan gitar disamping sofa.

"Kebiasaan. Ganti baju dulu sana." Yoongi keluar kamar dan melihat Hana yang memeluk bantal sofa.

"Sebentar, oppa. Yang lain kemana?" tanya Hana.

"Sudah tidur semua. Sebaiknya kau ganti baju. Sudah makan?" Hana menggelengkan kepalanya menjawab pertanyaan Yoongi. "Oppa panaskan makanan, kau bersihkan diri dulu."

"Tidak perlu, oppa. Oppa istirahat saja, Hana bisa siapkan sendiri." Yoongi menatap datar kearah Hana. Mengerti maksud tatapannya, Hana bergegas menuju kamarnya.

"Menyeramkan." ucap Hana pelan saat menaiki tangga.

"Apa kau bilang?"

"Ani!"

Butterfly and Stay GoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang