7(일곱)

17 3 0
                                    

"Benar, kita semua sudah menjadi Oppa mu Hana-ya!" ucap Jungkook.

"Kita hanya beda 5 tahun." Hana menatap malas kearah Jungkook yang juga duduk di karpet, hanya terhalang dengan meja.

"Tetap saja aku lebih tua darimu!" Jungkook melipat tangan didepan dada. Dia semakin kesal dengan Hana yang sangat bersikap dingin dengannya.

"Hana-ya, jangan seperti itu." Jung-ho pusing dengan kelakuan putri nya ini.

"Maklumkan sifat Hana, Jungkook-ah. Hana, kau pegang ini." Jung-ho memberikan kartu berwarna hitam kepada Hana.

"Appa! Sudah ku bilang jangan memanjakan ku!" Hana menyerahkan kembali kartu itu. "Cukup kirimkan aku setiap bulannya, Appa! Keperluan ku juga tidak banyak." member BTS hanya diam mendengarkan dua orang itu berbicara.

"Baiklah-baiklah, Appa mianhae. Ini juga keinginan Eomma dan Oppa mu. Sebaiknya Appa menelpon Eomma mu sekarang." Jung-ho menelpon Hani melalui video call. Dan juga menelpon Jung-so.

"Eomma! Oppa!" Hana pindah duduk di samping Appa nya dan melambaikan tangan saat wajah Eomma san Oppa nya muncul dilayar hp.

"Aigo! Putri ku. Eomma sudah merindukan mu disini. Rasanya sepi tidak ada Hana disini."

"Oppa juga merindukan mu. Apa aku harus menculik mu untuk tinggal di New York bersama Oppa?"

"Aku juga sangat merindukan Eomma dan Oppa!" Hana terseyum melihat kedua orang yang sangat jauh darinya itu.

"Hyung! Giliran Hana bersama ku sekarang! Jangan menculiknya dariku! Dan apa kabar Imo, Hyung?" Namjoon ikut duduk disamping Jung-ho.

Mereka saling menanyakan kabar dan berbincang hal lainnya. Member lainnya sedang malas-malasan di sofa dan karpet ruang tengah. Jungkook dan Taehyung bermain playstation dan yang lain hanya melihat.

"Eomma belum pulang dari restoran?" tanya Hana ketika sadar Hani berada di ruang kerja restoran miliknya.

"Sebentar lagi Eomma pulang sayang."

"Jangan terlalu banyak bekerja Imo." ucap Namjoon.

"Ah iya. Hana tidak mau menerima black card yang aku berikan." ucap Jung-ho. Kedua orang yang berada di layar hp hanya bisa menghela nafas. Sudah di duga Hana akan keras kepala tidak menerima black card yang diberikan.

"Kirimkan saja aku setiap bulan. Cukup Appa yang kirimkan." ucap Hana.

"Oh no! Oppa juga harus ikut mengirimi mu uang! Baiklah! Sebulan 5 jt won."

"Eomma juga 5 jt won kalau begitu. Dan Appa juga sama."

Hana menatap tidak percaya kepada kedua orang itu dan melihat Appa nya yang hanya diam. "Eomma! Oppa! Jebal! Kenapa banyak sekali?! Lagipula aku ada penghasilan sendiri dari youtube ku!"

Bangtan menatap mereka dan Namjoon hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidak! Kita tetap akan mengirim setiap bulan. Dan juga kau bilang akan membeli microphone yang baru."

"Aku bisa membelinya dengan uang hasil kerja ku Oppa!" Hana lelah di manja seperti ini.

"Sudah Hana-ya. Terima saja ne? Eomma tau kau bisa menggunakan uang dengan baik. Eomma akan pulang sekarang. Jaga diri mu sayang. Jung-so, jaga dirimu juga. Eomma menyayangi kalian. Namjoon-ah, Imo titip Hana. Gomawo." Namjoon menganggukan kepala nya.

"Oppa menyayangi mu Hana-ya. Baik-baik disana. Laporkan pada Oppa jika Namjoon tidak menjaga mu dengan baik. Appa hati-hati dalam perjalanan pulang besok." Hana menatap malas Oppa nya. "Aku bukan anak kecil lagi Oppa!"

"Aku akan menjaga Hana, Hyung, Imo!" ucap Namjoon. Setelah selesai menelpon, Seokjin memberikan kartu ATM kepada Hana.

"Kau bisa memasukan 2 jt wot kedalam ATM itu Hana. Kita semua mengirim 2 jt won ke ATM itu setiap bulan. Bisa dibilang uang untuk belanja bulanan." Seokjin menjelaskan maksudnya memberika ATM tersebut.

"Lihat? Kau bisa masukan 5 jt won jika kau mau." ucap Jung-ho.

"Aish Appa ini!" Hana memukul paha Jung-ho. Dia semakin kesal karna dalam sebulan ada 15 jt won yang masuk kedalam ATM nya.

"Jadi aku yang akan pegang ini?" tanya Hana. Seokjin mengangguk, "Kami akan menemani belanja setiap bulannya. Atau kau bisa belanja sendiri itu terserah pada mu. Jika kau tidak mau, tidak apa-apa. Aku tidak memaksa."

Hana menggeleng, " Tidak apa, Oppa. Setidaknya aku bisa meringankan beban di rumah dan Oppa bisa fokus pada pekerjaan Oppa." yang lain tersenyum mendengar perkataan Hana.

"Baiklah! Ini saat nya tidur! Jaljayo!" Taehyung berdiri diikuti oleh yang lainnya.

"Jalja."

Butterfly and Stay GoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang