38(서른 여덟)

17 1 0
                                    

06.10 AM KST

"Hana masak apa?" Seokjin memasuki dapur dan melihat Hana yang sudah memakai seragamnya.

"Seolleongtang. Tidak apakan, oppa?" tanya Hana.

"Tidak apa. Pagi-pagi begini harus makan yang hangat. Udara semakin dingin, jangan lupa pakai pakaian hangat, Hana-ya." Seokjin mengambil alih pisau dari tangan Hana dan memotong daging sapi yang baru dibeli kemarin.

"Yes captain!" kedua tertawa dan kembali fokus pada pekerjaan mereka.

"Hari ini kau sibuk Hana?" tanya Seokjin.

"Mungkin aku ke RS hari ini. Wae, oppa?" Hana memasukkan mie kedalam air yang sudah mendidih.

"Tidak ada. Jika tidak sibuk, datang dan belajar diagensi saja. Daripada kau sendiri dirumah." ucap Seokjin.

"Arraseo."

"Hana! Hana!" Taehyung masuk kedalam dapur dengan pandangan pada ponsel.

"Ini masih pagi jangan berisik, Tae!" ucap Seokjin.

"Mian, hyung." Taehyung menunjukkan senyum kotaknya. Setelah selesai memasak, Seokjin keluar dan membangunkan member lainnya.

"Ada apa, oppa?" Taehyung mendekat kearah Hana yang sedang mencuci piring lalu menyodorkan ponselnya didepan wajah Hana.

"Dia temanmu yang kemarin bukan? Kau pulang dengannya saat acara kemarin." Taehyung menunjukkan foto seorang perempuan di sosial media.

"Ah, Jung-na eonni." ucap Hana saat sadar foto tersebut adalah Jung-na yang sedang membaca buku. Pantas saja Taehyung bertanya karna akun milik Jung-na tidak menunjukkan nama aslinya. Hanya menggunakan inisial.

"Majja!" Taehyung terlihat sangat senang dan hampir menjatuhkan ponselnya.

"Oppa ini kenapa?" tanya Hana bingung. Setelah selesai mencuci piring Hana menggantung sarung tangan disamping keran air.

"Em itu. Kau ada kontaknya?" Taehyung mengusap tengkuknya dan dapat Hana lihat telinga Taehyung memerah.

"Ouch. Someone is fall in love?" Hana menahan tawanya melihat telinga Taehyung semakin memerah.

"Jangan begitu, Hana-ya." Taehyung menghentakkan kakinya karna kesal. Jadi disini siapa yang muda dan tua?

"Baiklah-baiklah. Nanti kukirimkan kontaknya pada oppa." Hana membawa makanan yang dimasak tadi keluar dapur dibantu Taehyung. Dan ternyata semua sudah berkumpul dimeja makan.

"Hana-ya. Temanmu bukan?" Hoseok menyodorkan ponselnya pada Hana yang duduk disebelahnya. Sama seperti Taehyung tadi. Hana menganggukkan kepalanya.

"Ha-yoon eonni. Kenapa Tae dan Hoseok oppa menanyakan teman-temanku?" Hoseok dan Taehyung saling menatap lalu mengalihkan pandangan mereka.

"Tidak ada." ucap Hoseok dengan gugup. Semua menatap Hoseok dan Taehyung penuh curiga.

"Nanti Hana kirimkan kontaknya, oppa. Tenang saja." Hana tertawa seraya memukul pelan pundak Hoseok. Semua kembali makan dengan tenang.

"Kalau yang rambut pendek siapa, Hana?"

"Uhuk!" Hana terbatuk karna Yoongi tiba-tiba bertanya hal yang tidak terduga.

"Astaga ada apa dengan pagi ini." Hana mengelus dadanya setelah minum air yang diberikan Hoseok.

"Hanya bertanya." ucap Yoongi dengan santai.

"Mari eonni."

"Sepertinya 3 orang ini tertarik pada temanmu, Hana-ya." Jimin tertawa diikuti yang lain.

"Kalau Min-jee?" tanya Seokjin.

"Oppa tertarik pada Min-jee eonni?" Hana menatap antusias kearah Seokjin.

"Sedikit."

"Jawaban apa itu." Hana tidak puas dengan jawaban Seokjin.

"Oppa jarang bertemu, bagaimana mau semakin dekat." Seokjin makan dengan santai sambil menatap Hana.

"Ya sudah nanti ke RS saja. Tapi jadwal oppa sedang padatkan?" Hana melihat semua member dan mereka mengangguk bersamaan.

"Kalau ada waktu luang kita kesana. Sudah cepat berangkat sana." ucap Jimin.

"Hana berangkat." seperti biasa Hana mencium pipi member Bangtan.

Sore harinya

Severance Hospital
18.00 PM KST

Beberapa orang masuk kedalam loby rumah sakit dan menanyakan sebuah ruangan setelah itu mereka berjalan kearah lift. Banyak yang memperhatikan, pasalnya orang-orang tersebut menggunakan masker dan topi hingga tidak terlihat wajahnya. You know who I mean? Yes, Bangtan. Hanya Seokjin, Namjoon, Jimin, dan Jungkook.

Bangtan menaiki lift dan berhenti disalah satu lantai. Mencari ruangan tempat Hana berada. Seokjin mengetuk sebuah pintu dan tak lama terlihat Min-jee yang membukakan pintu tersebut.

"Oh? Kenapa kalian disini?" Min-jee terkejut karna mereka datang tanpa memberitahukannya.

"Tidak boleh, nuna?" tanya Jungkook.

"Bukan begitu. Kalian ini idol, bagaimana jika ada yang melihat?" Min-jee memperhatikan sekitar lalu menyuruh mereka masuk.

Mereka masuk dan melihat Hana memeluk seorang anak perempuan yang sedang menangis.

Butterfly and Stay GoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang