14(십사)

15 3 0
                                    

"Dan juga kenapa kau menculik adikku!" Namjoon mencubit pipi kanan Adora dan membawa keduanya masuk kedalam ruang latihan.

"Aku tidak menculiknya, Sunbae!" Adora juga berusaha melepaskan tangan Namjoon.

Keduanya merintih sakit dan Namjoon melepaskan tangannya saat berada diruang latihan. Semua member dan beberapa staf tertawa melihat Namjoon yang seperti ayah yang memarahi anaknya.

"Kenapa tidak bisa dihubungi? Kau tidak bawa hp mu?" Namjoon menatap kesal kearah Hana yang bersembunyi dibelakang Seokjin.

"Hp ku mati. Eoh?" Hana mencari hpnya disemua saku.

"Eonni. Sepertinya hp ku ada distudiomu." Hana melirik Adora yang tak jauh darinya.

"Ya sudah. Aku juga ada pekerjaan. Sunbae aku culik Hana sebentar." Adora tertawa lalu menarik Hana berlari keluar ruangan.

Namjoon tersenyum melihat keduanya keluar ruangan. "Sudah jangan terseyum terus, Joon!" Hoseok menepuk bahu Namjoon.

"Cepat sekali mereka dekat. Aku kira Hana akan bersikap dingin pada orang lain. Aku harus lapor pada Jung-so hyung." Namjoon mengeluarkan hpnya dan mengirim pesan pada sepupunya itu.

"Suatu kemajuan ya, hyung?" tanya Taehyung.

"Em! Dia jarang dekat dengan orang yang baru dikenalnya." Namjoon duduk dilantai bersama member lainnya. Sudah cukup latihan dan mereka memutuskan untuk memesan makan malam. Para staf sudah pergi dan sisa member Bangtan.

"Mau pesan apa?" tanya Seokjin memegang hpnya.

"Jjajangmyeon?"

"Jung, kau sudah makan itu tadi siang" kata Namjoon.

"Tunggu Hana saja biar samaan." ucap Jimin.

"Kau ini lama sekali! Kita sudah lapar tau!" Hana yang baru masuk kedalam ruangan terkejut karna Jungkook membentaknya. Jungkook mengusap kepalanya yang dipukul oleh Yoongi.

"Mianhae. Tadi ada yang jatuh ditangga, jadi aku menolongnya. Kenapa tidak pesan saja? Aku bisa makan apa saja." setelah meletakkan gitar didekat pintu Hana duduk disebelah Namjoon. Jungkook hanya diam mendengar perkataan Hana.

"Kau darimana saja sampai membawa gitar?" tanya Seokjin memainkan rambut Hana. Semua menunggu makanan mereka, ada yang melatih dance dan yang lain hanya bersantai.

"Oppa ingin tau saja." Hana terkekeh melihat Seokjin yang memajukan bibir bawahnya dari kaca besar diruang latihan tersebut.

"Kau kemana tadi siang?" Namjoon duduk didekat Hana dan Seokjin, tak lama Hoseok juga ikut duduk setelah latihan dance.

"Jalan-jalan, Oppa." Hana melirik Namjoon dan kembali fokus bermain hp Seokjin.

"Aku tau. Tapi kau pergi kemana sampai ponselmu mati Kim Hana." Namjoon memiting kepala Hana. Semua tertawa melihat kakak adik tersebut.

"Oppa bau! Jangan dekat-dekat." Hana berhasil melepaskan diri dan berlari kearah Yoongi yang sedang baring.

"Wae?" tanya Yoongi. Hana hanya tersenyum menampilkan giginya.

"Hana-ya! Coba mainkan gitarmu. Aku ingin dengar." ucap Taehyung. Hana menggelengkan kepalanya menolak untuk bermain benda kesayangannya itu.

"Lain kali saja. Ini makanannya sudah sampai." Seokjin melihat hpnya dan meminta kartu ATM yang pernah diberikan pada Hana.

"Apa tidak Seokjin Oppa saja yang pegang ATMnya?" Hana bertanya saat Seokjin dan Jungkook sudah mengambil pesanan mereka dan duduk bersama.

"Aniya. Kau saja." Seokjin mengembalikan ATM tersebut.

"Selamat makan!"

•••

Liburan sudah selesai dan sekarang waktunya untuk kembali bergumul dengan buku-buku.

"Selamat pagi." Hana turun dari lantai atas dan sudah lengkap dengan seragam musim dinginnya. Semua menatap Hana yang terlihat imut dan lucu.

"Yahh kau mirip dengan ku." Jungkook menatap Hana dengan bangga karna melihat Hana menggunakan seragam berwarna kuning.

"Kau perempuan?" Hana memakan roti selai yang diberikan Hoseok. Jungkook hampir melayangkan sendok yang dipegangnya tapi ditahan Jimin.

"Hyung! Astaga. Dia menyebalkan." Jungkook kembali makan dengan kesal.

"Hana-ya. Ini masih pagi." Namjoon keluar dari dapur diikuti Seokjin.

"Kau tidak makan nasi?" tanya Seokjin ketika melihat Hana mengambil roti lagi.

"Tidak, Oppa. Aku terbiasa makan roti dipagi hari." ucap Hana. Setelah habis memakan roti, Hana berjalan kedalam dapur dan mengambil  segelas susu vanila dan menghabiskannya ditempat. Hana juga mengambil segelas susu pisang.

"Jungkook Oppa, pagi-pagi jangan marah ya." Hana meletakkan susu yang diambilnya didekat piring makan Jungkook. Lalu Hana berlari keatas mengambil tasnya.

"Aigo.. Telinga kelinci bisa berubah warna ya?" Jimin menggoda dan tertawa melihat Jungkook yang malu.

"Hana masih kecil, jangan dinodai." walau berkata seperti itu, Namjoon tetap tertawa begitu juga dengan yang lainnya.

"Bangtan Oppa. Hana berangkat dulu. Annyeong." Hana berjalan kearah pintu memakai sepatu.

"Tidak ada yang dilupakan? Maaf tidak bisa mengantar." Namjoon mengantar Hana sampai didepan halaman. Pagar rumah sangat tinggi dan tertutup hingga tidak ada yang bisa melihat kedalam.

"Tidak. Oppa terlalu sering mengucapkan kata maaf. Aku pergi." Hana mencium pipi Namjoon dan berlari menuju pagar.

Butterfly and Stay GoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang