Bagian 1

476 24 10
                                    

Selamat membaca❤

Seorang gadis tengah mengendarai sepedanya dengan kecepatan tinggi saat melihat jam yang ada di tangannya ternyata sudah menunjukkan pukul 07.25, dan 5 menit lagi gerbang sekolah akan segera ditutup.

Ia tidak peduli dengan keringat yang mengucur deras di wajahnya, rambutnya yang acak-acakan serta ban sepedanya yang hendak terlepas dari tempatnya akibat ulahnya. Dan luar biasa, dalam waktu 5 menit ia bisa tiba disekolah dengan jarak kurang lebih 2km itu.

Gadis itu kemudian memarkirkan sepedanya didekat parkiran sepeda motor.

"Duh kok becek banget sih, perasaan semalam hujannya cuman sebentar doang"


Ia kesal saat melihat sepatunya yang sudah dipenuhi oleh lumpur. Gadis itu kemudian dengan hati-hati menjauh dari parkiran agar roknya tidak terkena lumpur.

Tiiinnnnnnnnn
Crashhhhhh..

Veronica terdiam mematung saat melihat rok putihnya sudah berubah warna menjadi coklat ketika lima buah motor besar melewatinya dan menyipratkan lumpur padanya.

Para laki-laki itu mungkin tidak melihatnya. Tidak, salah satu laki-laki itu melihatnya tapi ia tidak peduli dan membuat tangan Veronica terkepal.

Kelima laki-laki itu kemudian beranjak dari parkiran. Tapi mereka terdiam saat Veronica menghadang jalan mereka dengan tiba-tiba.

"Tanggung jawab! " Ucap Veronica tanpa basa basi pada salah satu pria yang kini berdiri di tengah-tengah. Kening laki-laki itu mengerut.

"Tanggung jawab ngapain?! Gua ga pernah ngehamilin lo! " Ucap Arka

Veronica terkejut mendengar itu. Bukan tanggung jawab seperti itu maksudnya. Veronica kemudian menunjukkan rok bagian sampingnya yang penuh dengan lumpur.

"Ini! Ini semua karena lo dan teman-teman lo! Bisa gak si bawa motor tuh liat-liat! Emangnya sekolah ini punya lo apa?! "

" Iya, sekolah ini punya kakek gua, kenapa? Ada masalah?"

Veronica kembali terkejut
"Iya masalah. Lo ngendarain motor gak boleh kaya gitu. Ini disekolah, dan disini gak cuman ada lo doang."

"Terus lo mau apa? Gue ganti rok lo? Berapa emangnya? Gue bayar tiga kali lipat. Atau mau sama dalemannya sekalian? Gue bayar lima kali lipat."

Tangan Veronica terkepal erat. Tatapannya berubah tajam.

"Ini bukan soal uang. Ini soal tanggung jawab. Gak semua masalah bisa di selesaikan dengan uang lo itu. Terkadang dalam beberapa kasus, minta maaf dengan tulus adalah penyelesaian yang cukup baik."

"Gue tau lo orang kaya. Uang emang segalanya, tapi gak semuanya bisa diselesaikan dengan uang. Ngerti lo?" Ucapnya sekali lagi.

Setelah mengatakan itu, Veronica pergi meninggalkan kelima laki-laki yang terdiam akibat ucapannya barusan. Bel pun sudah berbunyi dan sekarang saatnya mereka melaksanakan upacara bendera, secara hari ini adalah hari Senin.

Veronica yang baru saja tiba di toilet langsung membasuh roknya yang kotor. Setidaknya ia ingin menghilangkan lumpur uang sudah mengeras di roknya.

Tak lama kemudian lapangan mulai sepi, karena upacara sudah akan dimulai.

Saat merasa roknya sudah sedikit lebih bersih Veronica langsung berlari menuju lapangan.

"Hei kamu! " Ucap pak guru

Veronica yang sedang berlari dilapangan pun berhenti saat seorang guru memanggilnya. Veronica berbalik

"Kamu terlambat? "

"Tidak pak, saya sudah datang dari tadi. " Ucap Veronica

"Kenapa kamu membawa tas?

Veronica mengumpati dirinya yang begitu bodoh. Bagaimana bisa ia membawa tas disaat upacara? Sekarang alasan apa yang harus Veronica berikan?

" Saya gak telat pak, tadi saya ke toilet dulu bersihin rok saya. Ini kena lumpur. "

"Sudah jangan banyak alasan. Kamu tidak boleh masuk barisan. Berdiri didepan bersama dengan guru sambil hormat bendera sampai istirahat."

Mata Veronica membulat.
Berdiri sampai istirahat? Sampai selesai upacara saja ia tidak yakin akan sanggup, secara ia tidak sarapan tadi pagi.

"Tapi pak saya gak telat. "

"Mau hukumannya ditambah? "

"Ngga pak. Baiklah saya akan berdiri sampai istirahat.

Veronica hanya menghela nafas pasrah. Di tatap oleh teman-teman nya yang menatapnya dengan iba.
Veronica hanya memberi isyarat pada mereka bahwa ia baik-baik saja dan berdiri didepan.

Tatapannya kemudian mengarah pada seorang laki-laki yang tengah menatap ke arahnya. Laki -laki menyebalkan yang membuatnya harus mengalami ini semua.


















Lanjut gak nihhh????
Mana dong pendukung Veronica?
Pendukung arka manaa?

Jangan lupa tinggalkan jejak setelah membaca❤️

VeronicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang