Bagian 26

143 9 0
                                    

Beberapa hari kemudian..

Veronica sedang sarapan bersama papanya dan yang lainnya. Sebenarnya Veronica tidak mau, tapi ia tak punya pilihan. Veronica bukan orang nekat yang berani kabur dari rumah, Veronica masih memikirkan kehidupannya, meski ia punya uang yang cukup untuk kabur, ia tidak bisa meninggal kan papanya sendirian dirumah. Karena bagaimana pun ia tau papanya pasti sayang padanya.

"Veronica nanti malam diperusahaan ada pesta penyambutan. Semua petinggi dari berbagai perusahaan akan datang termasuk yang dari luar negeri." Ucap papanya

"Klien yang dari London dan Amerika akan datang malam ini. Papa ingin kamu menyambut mereka. Kamu tau kan mereka sangat tertarik untuk bertemu denganmu, mereka ingin bertemu dengan gadis yang membantu melancarkan perencanaan pembangunan perusahaan mereka. Kamu tidak bisa menolaknya.

Veronica mengangguk.

" Apa mr. Smith datang juga malam ini?"

"Tidak, beliu tidak datang. Tapi yang menggantikannya adalah putranya."

Veronica mengangguk mengerti.

"Papa, Veronica kan baru saja sembuh pa, apa tidak apa-apa menyuruhnya menyambut tamu sepenting itu? Kalau boleh alena bisa gantiin Veronica buat nyambut mereka."

Veronica menghentikan gerakannya.

"Tidak alena, ini sesuai permintaan mereka yang ingin bertemu dengan Veronica. Kamu cukup hadir saja."

"Yah. Padahal alena juga ingin menyambut mereka. Agar mereka tahu bahwa alena juga anak papa."

"Kamu tidak udah khawatir, di pesta besok papa akan memperkenalkan kalian dengan rekan kerja papa."

"Wahh benarkah?? Yeayyyyyyy."

Alena bersorak senang kepada ibunya. Ia senang akhirnya papanya akan memperkenalkannya dengan mamanya ke semua orang.

"Veronica, boleh aku temani kamu untuk menyambut mereka?" Tanya alena dengan wajah manis.

" Gue ga butuh bantuan."

"Tapi pasti ribet untuk menyambut mereka semua sekaligus."

"Itu urusan gue."

"Tapi-

TRANG.

Semua orang terdiam saat Veronica memukul piringnya yang sudah kosong dengan sendok dan garpu miliknya.

" Kenapa? Apa lo pengen juga dikenal sama banyak orang? Lo takut kesaingin sama gue?"

"Nggak, bukan begitu."

"Terus apa? Lo mau liatin ke orang-orang kalau gue saudari lo? Sampai kapanpun lo ga bakal pernah jadi saudari gue. Jadi jangan mimpi lo kalau gue bakal mau ngajak lo malam nanti."

Veronica kemudian pergi meninggalkan meja makan dan berjalan menuju kamarnya. Ia merasa sangat kacau sekarang.

Veronica merebahkan tubuhnya diatas tempat tidur. Jika acara ini dihadiri oleh petinggi perusahaan, maka arka pasti akan ada pula di pesta itu. Secara arka pewaris FG entertainment milik ayahnya. Veronica malas bertemu dengan laki-laki itu.

Malamnya...

Veronica tengah bersiap-siap untuk acara malam ini.

Ini adalah pesta yang penting, dan Veronica juga harus berpakaian yang sederhana namun sangat cocok untuknya. Veronica tak perlu menggunakan pakaian mencolok, itu hanya akan menjadi omongan orang-orang.

Setelah selesai berdandan, Veronica kembali memperhatikan dirinya di depan cermin.

"Perfect" Ucapnya.

VeronicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang