Bagian 14

140 14 0
                                    

Kedelapannya kembali tertawa terbahak-bahak sampai mereka tidak bisa mengambil nafas.

"Kalau gue pas dari kolam, pernah mo naik keatas, pas udah naik, celananya ketinggalan di kolamnya njirr." Ucap Ryan

"OH GUE TAU, WAKTU ITU KALAU GA SALAH CD LO WARNANYA UNGU KAN." ucap nathan

"Bego hahahaha.." Tawa veronica

"Kalau lo arka? Hal bego apa yang pernah lo lakuin?" Tanya nauriel

"DIA PERNAH KENTUT DIKOLAM TERUS TIBA-TIBA GA GERAK KARENA PINGIN LIAT BALON -BALON DI AIRNYA." celetuk Alvin

"Awas njir tiba-tiba ada yang ngambang." Ledek veronica

"Bangsat." Kesal Arka

Mereka kembali tertawa. Veronica memegangi perutnya yang terasa sakit akibat terlalu banyak tertawa.

"Udah wey gigi gue udah gemeter." Ucap nathan.

Kedelapannya kembali terbahak hanya dengan mendengar kalimat sekecil itu. Benar kata orang, sekalinya tertawa akan susah reda, tapi kalau sudah reda akan sudah lagi untuk tertawa.

Namun tawa itu tiba-tiba sirna saat alena tiba bersama dengan winata dengan tas belanjaan yang memenuhi kedua tangannya yang seperti nya milik gadis itu.

"Wah rame. Apa kalian teman-teman nya veronica dan alena? Alena, apa mereka yang kamu ceritakan ke papa? Sahabat kamu disekolah.?"

Kedelapannya terdiam.

"Ah iya pa, mereka itu sahabatnya alena, alena dan veronica juga sering bareng-bareng disekolah"

"Oh begitu. Jadi kalian kesini karena mau ketemu sama veronica dan alena ya?"

"Ah itu. Iyaa, kayanya begitu hehe." Ucap alena

"Eh ada latasha dan nauriel juga ternyata."

"Halo om." Sapa keduanya serentak

"Yasudah kalau begitu kamu gabung aja sama mereka. Belanjaanya suruh dhita yang bawa ke kamar."

"Nanti aja pa, alena mau naik dulu. Ini belanjaanya banyak banget. Jadian kalau dhita yang bawain. Papa sih beliin alena baju dan sepatu banyak banget, padahal kan alena masih punya pa."

"Hahaha ternyata kamu anak baik ya, ga apa sekali-kali manjakan dirimu. Yaudah kalau gitu papa naik dulu ya."

"Kalian juga santai aja disini. Om mau keatas dulu."

Ketujuhnya mengangguk. Winata kemudian berjalan menuju ke kamarnya, sedangkan alena berjalan menuju veronica. Ia menyodorkan sebuah tas pada gadis itu.

"Ini tadi aku ngeliat ada baju bagus di mall, aku beli buat kamu karena sama kayak punyaku. Kita bisa pake bareng kalau mau pergi main."

Veronica menoleh.

"Gausah, gue ga pake baju murahan. Baju gue semuanya bermerk." Ucap veronica dingin dan mengalihkan pandangannya.

"A-ah begitu ya, baiklah."

Alena kemudian berjalan naik menuju kamarnya. Setelah Alena pergi, veronica menghela nafas panjang.

"Perasaan ada yang beda dari penampilannya." Ucap nauriel

"Iya, rambutnya berbeda. Padahal sebelumnya gaya rambut nya ga kata gitu, itu sama kaya gaya rambut lo ver." Ucap latasha

"Iya gue tau."

"Tapi ver..

Leo mendekat

" Lo yakin semua baju lo bermerk?"

"Kan semua baju emang ada merk nya oon."

"Loh, merk maksudnya itu bukan merk mahal gitu?" Heran leo

"Ya bukanlah. Ya kali."

"Anjir ketipu gue."

"Kenapa? Lo mau gue beliin baju juga? Stok baju lo habis karena hanyut disungai?" Ledek veronica membuat yang lainnya tertawa. Sedangkan leo hanya mendesis kesal.

"Ngeselin lo ver."

"Gue mau ke toilet, dimana toiletnya?" Tanya arka.

"Ayo gua antar."

Mereka berdua pun beranjak menjauh menuju toilet yang ada didekat dapur.

"Itu lo? " Tanya arka saat melihat sebuah foto berukuran sedang terpajang di dinding.

"Iya, kenapa? Dulu gue cantik banget ya?"

"Sekarang juga cantik banget kok." Ucap arka dan masuk kedalam toilet.

Veronica terdiam. Apa maksud perkataan arka tadi?





























Hm gimana nih? Seru ga? Kayanya kalian kurang semangat'((
Semangat dong!!😼ngevote nya juga harus semangat!!❤
Lv U buat kalian yang masih baca!!😌❣

VeronicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang