Bagian 13

153 15 0
                                    

"Seenggaknya lo punya seorang bokap pengusaha kaya kan?" Sindri veronica, tentu saja yang ia maksud adalah papanya sendiri.

"Apa dengan itu aku boleh masuk ke grup kalian? Benar, aku punya papa yang kaya, kita punya papa yang sama kan ver? Kan papaku papa kamu juga. Tapi veronica, apa karena itu juga kamu bisa masuk ke grup ini? Kalau gitu berarti aku udah bisa gabung juga kan? Iya kan veronica?.

"Lo ga ngerti ya? Lo beneran polos apa pura-pura polos sih?" Ucap nauriel kesal

"A-apa maksudnya?"

"Veronica ga suka lo ada disini. Lagipula kita udah pas berlapan. Lagian juga bukannya sejak awal lo punya banyak teman? Kemana semua teman lo?" Ucap nauriel kembali.

Alena menunduk.

"Aku ga suka temenan sama mereka. Mereka anak orang kaya, hits semua."

"Aku cuma anak desa yang datang ke kota. Jadi aku kira aku akan main sama kalian aja." Ucapnya kembali.

"Terus lo pikir lo bakal nyaman temenan sama kita? Gue bakal bikin lo ga nyaman disini." Ucap latasha.

"Kenapa kalian ngomongnya gitu?"

"Gatau pingin aja. Mulut gue gatel soalnya." Ucap latasha kembali.

"Kenapa kalian mendiskriminasikan aku? Apa karena aku dari desa? Apa kalian jijik temenan sama aku? Apa karena aku bukan orang cantik dan hits seperti kalian semua? Kenapa kalian jahat banget? Aku salah apa sama kalian semua?"

Veronica melotot saat tiba-tiba Alena terisak didepan mereka. Gadis itu menangis sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya membuat veronica dan yang lainnya benar-benar tidak tau harus berbuat apa.

"Hei udah. Ngapain nangis? Ga ada yang jahat sama lo disini." Ucap Ryan

"Tapi kalian ngomong kaya gitu seolah aku ga pantas main sama kalian. Kenapa kalian benci sama aku? Aku kan cuman mau main aja. Dirumah juga Veronica ga mau nyapa aku, Veronica ga mau temenan sama aku, padahal niatku baik, aku cuman pingin punya teman aja. Kenapa-

"Udah cukup." Ucap Veronica dengan kesalnya.

Alena menatap kearah Veronica

"Lo sebenarnya lagi ngapain si? Lo bilang lo ga punya teman? Beberapa hari yang lalu , lo ngajak dua orang teman lo main kerumah kan? Terus kalau mereka bukan teman, lo anggap apa?" Tanya Veronica

"Mereka cuman anak biasa yang ga bisa bantu aku kalau aku susah. Mereka juga kurang asik kalau diajak bercanda, jadi aku ga suka. Dulu temanku semuanya nurut sama yang aku bilang. Aku pingin yang kaya gitu."

"Lo pikir lo bakal temuin orang yang sesuai sama keinginan lo? Didunia ini ada banyak macam manusia dan lo ga bisa maksa mereka buat sesuai sama yang lo mau. Kalau kaya gitu namanya lo ga nyari teman tapi nyari pembantu."

"Udahlah, gue capek dengerin omongan lo yang ga ada habisnya itu. Gue pergi."

Veronica berjalan mendahului semua orang dan menuju ke kantin. Ketujuh lainnya langsung mengikuti gadis itu dari belakang, meninggalkan Alena yang terdiam dengan tangan terkepal.

Sorenya, Veronica dan yang lainnya tengah duduk diruang tamu sambil bersantai. Saat ini mereka semua pergi berkunjung ke rumah Veronica, dengan alasan mengerjakan PR bersama. Padahal mereka  hanya ingin pergi makan brownis khas rumah Veronica yang menjadi populer saat ia bawa kesekolah tempo hari. Kedelapannya tampak asik bercanda bersama, kecuali Alvin yang terus berkutat dengan ponsel miliknya.

"Lo ganti warna rambut?" Ucap arka yang baru sadar dengan penampilan Veronica ayng tampak berbeda.

"Loh iya, gue baru sadar masa." Ucap latasha.

"Iya, tadi pulang sekolah gue ke salon."

"Kenapa ganti ver?" Tanya nauriel

"Ga kenapa sih, pingin aja." Jawab Veronica, tentu saja ia berbohong.

Veronica mengganti warna rambutnya karena Alena berusaha menirunya. Mulai dari gaya rambut bahkan panjangnya pun sama. Veronica tidak suka itu.

"BWAHAHAHAHAHAHA."

Ketujuh orang itu terkejut saat tiba-tiba Alvin tertawa begitu keras sampai ia terjatuh dari sofa.

"Kerasukan setan apa lo?!" Tanya nauriel yang heran

"Sumpah, ngeliat video ini gue jadi ingat waktu SD dulu pernah mandi di sungai bareng keluarga gue. Eh tiba-tiba kita ngeliat ada orang yang jongkong dong. Semua langsung lari ke atas pas tai nya ngambang ke arah kita. " Ucap Alvin

"Gue juga pernah lagi mandi bareng di sungai, tiba-tiba temen gue teriak nyuruh naik, gue bingung dong. Pas noleh, eh ada serombongan tai yang ngambang ke arah gue. Mana kuning lagi warnanya." Ucap latasha

"Bgst." Umpat arka tertawa.

Tak hanya arka bahkan yang lainnya ikut tertawa.

"Gue pernah waktu itu ada wide game, terus nyari-nyari petunjuk, nah disana tuh ada rawa-rawa, pas gue kesana ada dua orang bapak-bapak sambil ngisep rokok njir." Ucap Veronica

"Siapa disini yang pernah pake baju kebalik." Tanya Arka

"Gue sering! Entah kenapa gue lupa kalau baju gue tuh punya saku , jadi sakunya nganga ke belakang." Ucap nathan

"Astaga." Ucap Veronica

"Parah gue, gue pernah mandi di sungai, niatnya mo lompat dari atas pohon, pas sampe bawah baju gue nyangkut terus robek." Ucap leo

"Oh yang baju lo bolong sampe hanyut ke desa sebelah kan." Ucap Ryan























Hayooo, gimana ya cerita selanjutnya😂terus baca donggg! Bantu vote juga!❤
Pokonya yang masih terus baca, aku sayang kaliann🤭❤

VeronicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang