Bagian 34

34 5 3
                                    

Happy Reading😍❤

Similar angin berhembus lembut, membuat dedaunan kering tersapu di sepanjang jalan, membuat rerumputan bergoyang berirama dan membuat ranting pohon bergerak menari secara bersamaan. Matahari bersinar sangat terik, namun sinarnya tidak membuat rasa panas yang menyengat saat menyentuh kulit, cerah namun sangat sejuk. Dan terlihat sebuah pelangi yang melengkung di dekat matahari itu, pelangi yang terlihat sangat cantik dan indah, sungguh pemandangan yang sangat menyejukkan

Tak jauh dari sana, terlihat seorang gadis cantik yang tengah menggunakan dress putih dengan rambut panjang yang terurai sambil berjalan di sepanjang taman, dimana sesekali rambut gadis itu ikut bergerak kebelakang akibat hembusan angin disekitarnya.

Gadis itu meliarkan pandangannya, ia berputar dan mengedarkan pandangan , memperhatikan sekitarnya dengan tatapan yang mengerling, seolah sedang bertanya 'aku dimana?'.

Gadis itu kemudian berjalan semakin jauh, ia terus saja berjalan menyusuri taman. Sesekali ia mengambil bunga yang terjatuh ditanah dan meletakkan dibelakang telinganya. Gadis itu tersenyum manis. Taman bunga yang sangat luas, dengan beberapa pohon rindang yang ada disana dan kupu-kupu berterbangan diatas taman itu , ia sangat menyukainya.

Senyum gadis itu memudar saat melihat sosok perempuan yang sangat cantik tengah menatap kearahnya sambil tersenyum. Kening gadis itu berkerut, siapa perempuan cantik itu?

"Apa dia peri?" ucap gadis itu pelan.

Gadis itu terdiam saat perempuan cantik tadi mengulurkan tangan kepadanya, seolah mengajak nya pergi bersama. Tentu saja dengan senyum yang masih mengembang.

"Apa kamu mengajakku?" tanya gadis itu. Perempuan cantik tadi hanya tersenyum, tanpa berbicara.

"Kamu mau mengajakku kemana? Apa disana ada taman lagi?" perempuan itu masih diam tak menjawab.

"Baiklah, kalau begitu aku ikut."

Gadis itu berjalan mendekat, ia hendak menerima uluran tangan perempuan cantik yang ia temui di taman nan indah itu. Perempuan yang ia sebut sebagai peri.

"VERONICAAAA"

Namun panggilan itu membuat gadis cantik tadi terdiam. Seseorang memanggilnya , ia berbalik. Tapi tidak ada siapa-siapa disana. Gadis utu terdiam.

"JANGAN PERGI VERONICAA!! JANGAN TINGGALIN AKU!! JANGAN PERGI!!"

"KALAU KAMU PERGI , AKU AKAN MENANGIS DISINI! KALAU KAMU PERGI, AKU AKAN MENGHUKUMMU! AKU AKAN MEMARAHIMU! AKU AKAN MEMUKULMU! AKU AKAN MENCUBIT MU! MAKA JANGAN PERGI!!!!"

gadis itu tersenyum kecil. Ia yang dari tadi tertunduk , kini mengangkat kepalanya

"Hah kenapa dia begitu bersemangat ?" gumamnya pelan

Gadis itu kemudian menoleh pada perempuan cantik yang masih mengulurkan tangan padanya.

"Maaf peri cantik, sepertinya nya aku tidak bisa pergi bersamamu, aku harus kembali. Ada yang sedang menungguku. Jika aku tidak kembali, dia pasti marah." ucap gadis itu.

"Selamat tinggal peri cantik" gadis itu kemudian berbalik. Ia berjalan ketempat pertama kali ia tiba tadi. Gadis itu mempercepat langkahnya, dan kini ia pun berlari saat suara isakan seseorang terdengar ditelinganya.

"AKHHHH.." Rintih gadis itu saat merasakan sakit yang amat sangat sakit di kepalanya. Tapi ia tidak menyerah, gadis itu kembali melanjutkan jalannya.

"Aaaakkkhhhhh.." jeritnya saat merasakan sakit yang luar biasa di sekujur tubuhnya.

Brukkk.

Gadis itu terjatuh. Kakinya mendadak mati rasa, tubuhnya terasa tidak bisa digerakkan.

'Jika kamu kembali ke tubuh lama mu, maka kamu akan kembali mendapatkan rasa sakit itu. Apa kamu yakin untuk kembali?' suara yang tak jelas dari mana asalnya itu, terdengar begitu jelas di telinga gadis yang kini terdiam tak berdaya di tanah.

VeronicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang