Bagian 28

172 16 0
                                    

Happy reading💅

Keesokan malamnya..
Veronica baru saja menyelesaikan pekerjaan rumah yang diberikan sekolah. Veronica kemudian memutuskan untuk ke dapur, ia sangat lapar karena sejak siang tadi ia tidak makan apapun. Veronica meliarkan pandangannya, ia tidak melihat siapapun didapur. Bahkan alena yang hampir setiap hari memakan buah kini tak terlihat. Tapi baguslah, Veronica sedang tidak ingin di ganggu sekarang.

Veronica pergi mengambil piring dan nasi, namun piring yang ia pegang tiba-tiba terjatuh saat ia merasakan sakit yang amat sangat dibagian kepalanya.

Veronica langsung memegangi kepalanya dengan kuat. Suara keributan itu membuat dhita dan ibunya segera pergi ke dapur.

"Astaga Veronica!!!" Teriak dhita saat melihat Veronica yang terjatuh di dapur. Dhita dan ibunya langsung menghampiri Veronica.

"Ver, Veronica.. Kamu gapapa kan??"

Veronica mengangguk lemas. Kepalanya terasa sangat berat. Apa akhir-akhir ini ia terlalu banyak bergerak? Atau ini efek dari kejadian malam itu? Dimana tubuhnya dilempar beberapa kali.

Veronica berusaha untuk tetap membuka matanya, tapi itu terlalu berat untuk ia lakukan, sampai akhirnya Veronica perlahan menutup matanya. Veronica pingsan.

Beberapa hari kemudian..
Arka mengedarkan pandangannya. Jujur saja, akhir-akhir ini, ia tidak melihat keberadaan Veronica. Sejak beberapa hari yang lalu, Veronica selalu menjauh darinya. Dan bahkan sekarang ia tidak melihat gadis itu lagi. Kemana Veronica?

"Nyari siapa lo?" Tanya latasha

"Veronica kemana? Sejak kemarin gue ga liat."

"Ngapain lo nanya-nanya Veronica?"

"Gue pengen ngomong sama dia."

"Veronica sedang diruang guru. Tadi di panggil kesana." Jawab nauriel

Arka mengangguk mengerti.

Arka kemudian kembali menyantap makanannya. Saat ini mereka sedang berkumpul dikantin. Ada latasha, nauriel, Arka, leo, Alvin, Ryan dan Alana. Ya, Alana meminta untuk ikut dengan mereka.

"Udah ah nafsu makan gue mendadak ilang."

Latasha kemudian berdiri dan pergi dari sana, yang disusul oleh nauriel. Bukannya apa, latasha tau Alana tidak salah. Tapi tetap saja ia tidak menyukai sikap Alana yang manja dan tidak bisa mandiri. Memangnya selemah apa dia? Sampai kemana mana saja harus bersama Arka.

"Loh ver, urusan sama bu agustin udah selesai?" Tanya latasha saat melihat Veronica yang kini berjalan menuju kelas.

"Udah."

"Ver, lo gapapa?"

"Gue kenapa?"

"Lo pucet ver, apa lo baik-baik aja? Ada yang sakit?"

"Ah iya, sejak tadi gue pusing. Mungkin karena ga sarapan tadi pagi."

"Ke UKS aja yuk"

Veronica mengangguk. Mereka pun berjalan menuju UKS dan Veronica memutuskan untuk berbaring disana. Kepalanya terasa sangat berat. Dan sekarang ia merasa sedikit lega setelah berbaring.

"Lo tau kan, lo itu punya maag. Ga bisa kalau ga sarapan. Terus kenapa lo tetap ga makan? Sekarang pun belum makan kan? Gue beliin makan ya"

"Nggak usah, gue ga selera makan sejak kemarin."

"Tapi kamu harus makan. Seenggaknya isi perutmu. Aku beliin roti aja ya."

Veronica akhirnya mengangguk.

VeronicaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang