*Setelah membaca budayakan tekan bintang bawah😉
Happy reading!
***
Keduanya memasuki pintu apartemen mewah yang berada di lantai 21. Apartemen ini dibeli Regan saat awal masuk senior high school, karena dulu ia ingin mandiri dengan tinggal jauh dari orang tua tapi di tahun kedua Gisha masuk ke sekolah yang sama mengharuskan Regan kembali kerumah untuk menjaga adik tercinta.
Atas usulan Gisha yang ingin mengunjungi boneka Teddy bear tercintanya akhirnya Regan menuruti permintaan adiknya, mampir di apartemen lamanya. Teddy bear ini adalah hadiah ulang tahun darinya dan disimpan disini untuk sesekali menemani Gisha tidur saat di apart.
"Kak laper! Bikinin omelet ya!!!!" Teriak Gisha dari kamar mandi. Katanya lagi pengen poop. *Jijik bener.
Apaan dah? Dikamar mandi masih inget makan? Gak eneg apa? -Regan menggelengkan kepalanya.
Regan membuka seragam sekolah nya, ia mencuci muka dan berlalu ke dapur. Ingat pesanan adik tercinta Omelet! Regan langsung berkutat dengan dapurnya dan membuat makanan untuk mereka.
"Kak Regan!!!" teriak gadis itu di depan telinga kakaknya sampe berdenging. Rupanya Gisha sudah selesai dengan panggilan alam nya.
"Ini bukan hutan!" balas Regan sambil mengorek lubang telinga nya. Ia harus punya telinga cadangan saat dekat dekat dengan gadis itu. Kalo bisa.
"Kak Regan kurangin dong teriaknya! Gisha budek nih!" teriak lagi. Gisha menatap kakanya sebal ditambah muka jutek nya.
Ya Allah... Siapa juga yang suaranya lebih kenceng?! Dia yang dari tadi teriak teriak!- ingin rasanya Regan menampol kepala adik nya ini, tapi apa daya ia lemah jika itu adiknya. Adik gila yang tercinta.
Melihat kaka nya diam Gisha tersenyum geli, lalu mengecup pipi kakanya seperti biasanya. "Kak Regan makin ganteng ihhh! Gak kuat Gisha liatnya!", Gisha mencubit pipi kakanya.
Regan tersenyum miring,"baru nyadar lo?" tanyanya. Hatinya berbunga bunga mendengar ledekan sekaligus pujian itu.
"Gak, kemarin mah kak Regan tu dekil, sekarang kan jadi ganteng soalnya lagi masakin buat Gisha!", ucapan Gisha membuat Regan mendengus sebal.
Ya ampunn!!! Adikku ini tak bisakah sekali aja muji gue dengan ikhlas? -Regan tersenyum lima jari,"Tapi kok kamu gak mau jauh dari cowok dekil ini?"
Gisha memeluk lengan kakanya, jurus andalan dimulai,"Karena kak Regan satu satunya cowok dekil yang dekat sama Gisha!"
Sabar kan hati hamba ya Allah!!- Regan menenangkan hati nya.
"Masih gantengan abang Zyan!!!" lanjut gadis itu.
"Serah lo serah!!! Gue capek ladenin lo!" Regan mematikan kompor saat masakannya matang."Makan!" ia menyodorkan piring berisi omelet, tangan lainnya memegang sepiring pasta udang yang terlihat menggiurkan.
"Woww kakak ku baik bangetttt!!! Padahal Gisha cuma minta omelet tanpa minta dibikinin pasta!!!" teriak Gisha histeris senang. Gak tau apa yang bikin gadis itu mempunyai suara mirip toa.
"Ini buat gue! Bukan buat lo! Puas?!" Regan meninggalkan Gisha yang masih berdiri dekat pantry dan terlihat syok karena ucapan Regan.
"Yaudah deh!" ucap nya pasrah dan mengikuti langkah Regan menuju sofa depan tv.
Hahah emang enak di jahilin! - Regan tertawa puas dalam hati.
"Tapi nyobain boleh?!" belum diizinin juga udah ngambil sendok yang ditangan kakaknya dan melahap suapan pertama. "Eummm enakct bangertct!" komentar gak jelas itu meluncur dari mulutnya yang penuh hampir muncrat keluar.

KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETLY [ON GOING]
RomansaRank #1 Trail 2020 Rank #2 complex April 2022 Rank #1 secretly April 2022 *** Sebuah Fakta yang mengejutkan membuat Regan hampir kehilangan adik satu-satunya, Gisha. Regan pikir menjauhinya akan membuat ia melupakan perasaannya, namun obsesi adiknya...