Bertanya tentang rasa, aku ragu. Tapi percayalah aku menyayangi mu.***
Pagi pagi sekali keluarga Dellan dihebohkan karena nona muda mereka. Siapa lagi jika bukan Regisha si biang malas. Saking malasnya ia bangun menjelang pukul 08.30 untuk berangkat sekolah.
"Biiiiiii!!!!" teriaknya nyaring.
"Baju Gisha!" ia berteriak dari kamar mandinya.
"Iya non." Bi Ani segera datang ke kamar mandi membawa seragam sekolah Gisha.
"Lamaaaaaa!" rengeknya kesal. Ia membuka bathrobe nya asal, lalu memakai baju yang diserahkan bi Ani.
"Maaf non." Bi Ani menunduk sebagai permintaan maaf.
Tanpa menyahuti perkataan pelayannya Gisha langsung keluar menuju meja rias, disana sudah ada juru rias pilihan mama nya. Wanita dengan usia 30 an yang akan menata wajah Gisha sebelum berangkat sekolah, atau ketika Gisha akan keluar rumah. Menggantikan Regan. Jelas saja Gisha itu cuma bisa pakai liptin.
"Cepet! Udah telat ini!" Suruh nya pada penata riasnya kasar.
Helloww dia yang bangunnya siang. Ada yang mau jambak Gisha?
Dengan telaten Mirna mulai memakaikan beberapa makeup di wajah majikannya, "Pakai blush on?" tanya penata rias itu, mengabaikan gerutuan Gisha yang belum berhenti.
"Apaan blush on?" tanya nya mengkerut bingung.
Penata rias itu menyodorkan beberapa warna make up didepan wajah Gisha. "Kalo warna ini wajah nona akan terlihat lebih merona. Seperti blushing." tunjuknya pada satu warna.
"Apaan dah, gak ngerti gue." Ia mengibaskan tangannya malas.
"Jadi pakai apa tidak?" penata rias itu memastikan. Sudah hampir 2 minggu ia kerja di sini, Gisha masih tak paham apa itu blush on? Penata rias bernama Mirna itu menggelengkan kepala.
"Tempelin aja sih. Ribet!" gerutunya. Ia memainkan ponselnya menunggu penata rias itu selesai.
Dengan sabar yang ekstra Mirna mengerjakan tugasnya. Jika bukan karena uang Ia mana mau bekerja di majikan yang gak tau apa apa tapi ngerepotin ini.
"Ehh ehh ngapain? Ini ko merah merah sih? Heyy ini cemong! Omaygattt?!! Wajah gue jadi badutttt!!" Gisha teriak histeris melihat pantulan wajahnya yang sudah siap dengan blush on tipis tipisnya.
"Ini sesuai prosedur yang nona katakan." Ucap Mirna dengan tenang. Tak merasa bersalah.
Gisha mendelik tajam kearah Mirna yang membuat wajahnya cemong. "Elo di bayar buat bikin gue tambah cantik, bukan jadi badut kaya gini!" ia melemparkan peralatan make up yang harganya selangit itu. "Regan aja becus dandanin gue! Lah ini? Mau gaji buta lo?!" hardiknya menggebu-gebu.
"Maaf nona, Lalu kenapa nona tak bisa berdandan sendiri?" tanya Mirna tetap tenang. Ia sebenarnya cukup tersinggung dengan kata kata Gisha tadi. Tapi ia harus profesional.
"Ya terserah gue lah!" Gisha tersenyum mengejek. "Lo boleh keluar dan jangan menginjakkan kaki dirumah ini lagi." Usir Gisha ketus. Ia kesal, wajahnya jadi merona kaya kepiting yang digodain cabe rawit. Sialan!
KAMU SEDANG MEMBACA
SECRETLY [ON GOING]
Любовные романыRank #1 Trail 2020 Rank #2 complex April 2022 Rank #1 secretly April 2022 *** Sebuah Fakta yang mengejutkan membuat Regan hampir kehilangan adik satu-satunya, Gisha. Regan pikir menjauhinya akan membuat ia melupakan perasaannya, namun obsesi adiknya...