Chapter 5

10.3K 682 102
                                    

Sorry for typo 🙏

Sesampainya Samudra di rumah,ia langsung menuju ke kamar Keano.

Cklek

Ia membuka pintu secara perlahan,takut membuat Keano terbangun.Samudra berjalan mendekati ranjang Keano,dapat ia lihat wajah Keano yang sedikit pucat.Hatinya terasa teriris melihat putra bungsunya seperti ini.Ia mengelus lembut kepala Keano.

"Maafkan Papa sayang,Papa belum bisa menjadi Ayah yang baik buat kamu,andai saja kejadian itu tidak terjadi pasti semua ini tidak akan terjadi,tolong maafkan Papa sayang." batin Samudra.

Samudra mengecup pucuk kepala Keano,lalu pergi keluar kamar dan membiarkan Keano beristirahat.

Cup

"Selamat malam sayang,maafkan Papa." ucap Samudra.

...

Pukul 1 dini hari,Keano terbangun karena rasa mual yang menderanya.Ia beranjak dari kasur dan berjalan menuju kamar mandi.Ia menyalakan keran untuk menyamarkan suara muntahannya.

Hoek...Hoek...Uhuk...Uhuk

Hoek...Uhuk...Hoek...

"Hah...hah...hah...kenapa perutku sakit sekali,argh...apa karena aku belum makan,makanya jadi seperti ini." monolognya.

Setelah dirasa sudah ia pun membersihkan mulutnya lalu berjalan perlahan menuju ke ranjangnya,lalu mencoba untuk tidur.

...

Keesokan paginya Keano terbangun dengan rasa pening dikepalanya dan juga rasa mual yang masih menderanya.Ia berjalan tertatih menuju ke kamar mandi setelah itu ia bersiap ke sekolah.Ia menatap dirinya di cermin,memperhatikan wajahnya yang pucat pasi.Ia memakai lipbalm untuk menyamarkan rona pucat dibibirnya.Setelahnya ia pergi untuk sarapan.

Saat sarapan Keano terlihat seperti orang yang sedang menahan sakit.Davin yang menyadari hal itu pun bertanya pada Keano.

"Dek,kamu nggakpapa?" tanya Davin cemas.

Keano tersentak,lalu menjawab "Aku nggakpapa kok Bang."

"Tapi kenapa tadi kamu kayak nahan sakit gitu?" tanya Davin menyelidik.

"Oh...Itu...Emm...Tadi aku...Ituu...Nggak sengaja gigit lidah aku Bang,iya itu." gugup Keano.

"Oh...Yaudah."

Keano menghela nafas lega,untungnya kakanya itu tidak bertanya apa apa lagi.

"Pa,Ma,Bang,aku selesai aku berangkat dulu ya,Assalamualaikum." kata Keano setelah selesai sarapan.

"Waalaikumsalam." jawab mereka serempak.

Saat didalam mobil Keano terus meremat perutnya.Rasa mual itu datang lagi.Tapi ia berusaha menahannya.Pak Joko yang melihat gelagat tuan muda nya pun bertanya.

"Den,aden baik-baik aja?"

"I-iya Pak,saya baik-baik aja kok."

"Tapi..."

"Beneran Pak saya nggakpapa." kata Keano memotong ucapan Pak Joko.

KEANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang