Chapter 12

10K 639 41
                                    

Sorry for typo 🙏


Kini Keano sedang merebahkan dirinya di kasur,ia tengah memikirkan bagaimana nasibnya nanti jika Revin disini.

"Semoga aja nggak terjadi apa-apa" lirih Keano lalu memutuskan untuk tidur sebentar.

Sedangkan dikamar Davin.

"Ck!Kenapa waktu itu gue mesti setuju sih aargghh..." erang Davin frustasi.

"Apapun yang terjadi nanti gue harus selalu ada di sisi Keano."

Lelah dengan pikirannya,Davin memutuskan bermain game di ponselnya sebentar.

Baru beberapa menit bermain tiba-tiba ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Tok tok tok

"Masuk!" ucap Davin tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.

Cklek

Pintu terbuka menampilkan sosok Revin yang tengah tersenyum entah karena apa.

"Bang." panggil Revin.

"Hmm."

"Temenin aku nonton TV yuk Bang,Papa sama Mama lagi pergi ke supermarket,ayok Bang~."

"Ck!Nonton sendiri bisa kan,gue lagi sibuk." tolak Davin.

"Ayolah Bang,temenin aku." paksa Revin.

"Sekali nggak ya nggak,lu nggak liat gue lagi apa,ganggu aja sih lu."

"Iish..."

Lalu Revin kembali menuju ke ruang tengah.

"Ck!Kenapa sih Bang Davin aneh banget." dumel Revin.

...

Saat makan malam.

Kini semua keluarga Alexander plus Revin tengah duduk di meja makan.Di meja makan hanya tersedia nasi goreng seafood permintaan Revin tadi siang.

"Ma tolong ambilin dong hehehe..." pinta Revin.

"Iya sayang,nih..." ucao Mama sambil memberikan piring berisi nasi goreng kepada Revin.

"Makasih Mama."

"Iya sama-sama."

Kini semuanya makan dengan khitmad kecuali Keano.Dia hanya diam memandang kosong nasi goreng seafood tersebut.

"Apa Mama lupa kalau aku alergi seafood." batin Keano.

Davin yang menyadari adiknya hanya diam saja pun bertanya.

"Dek kok kamu diam aja?"

Keano pun hanya melirik Davin lalu melirik ke nasi goreng seafood.Davin yang mengerti arti lirikan tersebut pun membelalakan matanya,ia baru ingat jika adiknya ini alergi seafood.

"Mama lupa kalo adek itu alergi seafood!" ucap Davin.

Bella membelalakan matanya begitu pun Samudra,bagaimana mereka bisa lupa bahwa anak bungsunya alergi seafood.Keano yang melihat Reaksi orang tuanya hanya tersenyum miris.

"Mama mau bunuh adek!" lanjut Davin.

"Bu-bukan gitu,Ma-Mama bener-bener lupa." gugup Mama.

"Ck!Yaudah lah,dek kamu Abang pesenin makanan aja ya." tawar Davin.

"Nggak usah bang,adek makan mie ins..."

"Pokoknya Abang pesenin,nggak ada penolakan." potong Davin.

"Haah...Yaudah terserah Abang aja." pasrah Keano.

"Yaudah ayo kita ke ruang tengah." Ajak Davin.

"Tapikan Abang belum selesai makan."

"Abang nanti makan sama kamu."

"Tap-"

"Udah ayo." kata Davin memotong perkataan Keano seraya menarik tangannya ke ruang tengah.

Keano dan Davin pun pergi menuju ruang tengah meninggalkan orang tuanya yang kini menatap sendu keduanya serta Revin yang masih melanjutkan makan seperti tidak terjadi apa-apa.

...

Di ruang tengah.

Davin serta Keano sedang memakan makanan yang di pesan oleh Davin sambil menonton TV.Sesekali mereka tertawa saat ada yang lucu.Tanpa mereka sadari ada yang menatap sinis ke arah mereka berdua dari balik dinding penghubung antara ruang tengah dan meja makan,ya dia adalah Revin.Ia sungguh tidak suka dengan apa yang ia lihat saat ini.Tapi setelahnya ia menampilkan senyum smirk,ia telah menyusun rencana untuk membuat Davin menjauhi Keano.

"Liat apa yang bakal gue lakuin Kean." batin Revin sambil tersenyum sinis lalu beranjak pergi dari sana.

...

"Bang adek mau tidur dulu ya ngantuk nih hoaam..." ucap Keano sambil menguap.

"Kkk...Iya sana abang juga mau tidur."

Mereka berdua menuju ke kamar masing-masing.

Keano sedang duduk di pinggir kasur sambil tersenyum,ia sungguh senang hari ini.Kakaknya kini telah memberikan perhatiaan dan kasih sayang padanya.

"Terimakasih Ya Allah,Engkau telah mengabulkan do'a ku." batin Keano.

Setelahnya Keano memutuskan untuk tidur.

...

Pukul 2 dini hari Keano terbangun karena rasa sakit kembali menyerang kepalanya.

"Ssh...kenapa lagi ini argh..." erang Keano pelan seraya menjambak rambutnya.

Tiba-tiba perutnya bergejolak,ia langsung berlari ke kamar mandi ia langsung memuntahkan semua isi perutnya tak lupa ia menyalakan keran untuk menyamarkan suaranya.

Hoek...hoek...hoek

Uhuk...uhuk...hoek

Hoek...uhuk...

"Argh sa-sakit shh...sakit se-sekali argh..." lirih Keano.

Setelah dirasa sudah,ia membasuh mulutnya dan bercermin,dapat ia lihat wajahnya pucat.Dan tiba-tiba ia merasakan sesuatu mengalir dari lubang hidungnya.Saat ia menyentuhnya ternyata itu darah.

"Aku mimisan lagi." ucap Keano pelan.

Lalu ia membasuh hidungnya,selang beberapa menit akhirnya mimisannya berhenti.

"Ada apa dengan ku,kurasa besok aku akan periksa ke dokter." monolognya.

Kemudian ia keluar kamar mandi dan berjalan menuju kasurnya,ia membaringkan tubuhnya di kasur lalu menyelimuti dirinya.

"Besok aku akan mengajak Arza,Kevin dan Arsen untuk menemaniku ke dokter." batin Keano.

Lalu Keano memutuskan melanjutkan tidurnya.

...

Hola guys 😉

I'm back 😀

Semoga suka ceritanya ya ☺

See you next chapter 👋

KEANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang