Chapter 14

10.2K 704 43
                                    

Sorry for typo 🙏




Saat ini Keano dan sahabatnya berada di rumah milik Arza ups ralat milik orang tua Arza.Keano dan Arza duduk disofa sedangkan duo kunyuk alias Kevin dan Arsen sedang duduk di karpet beludru tebal bermain PS milik Arsen.

"Woy anjir curang lu bangke!" umpat Arsen.

"Curang pala lu peang,lu aja yang kagak bisa main!"

"Oper oper njir oii bola gue direbut,vin bantuin gue nyet!"

"Tendang tendang anjir kebobolan woy senyuk ambil bolanya anjir!"

"Senyuk appan dah!" tanya Arsen.

"Arsen kunyuk HAHAHAHAHAHAHA!"

"DASAR MONYED,ganteng gini dikatain kunyuk,lu tuh yang kunyuk!"

Arza yang sedang bermain game diponsel pun merasa terganggu.

"STOP!!Nggak usah ribut lu berdua tuh sama sama kunyuk HAHAHAHAHA!"

"Bangsad!" umpat Kevin dan Arsen.

Perhatian Kevin teralih kepada Keano yang sedari tadi melamun,bahkan ia tidak terganggu sama sekali dengan keributan yang mereka buat.Kevin memberi kode lewat mata pada Arza dan Arsen.Dengan segera Arza yang duduk disebelah Keano pun menepuk pundak Keano,dan sang empu berjengkit kaget.Keano memasang wajah bingung sambil menatap para sahabatnya.

"Eh...kenapa?" tanya Keano dengan wajah bingungnya.

"Lu tuh yang kenapa,daritadi ngelamun terus mikirin apa sih?" tanya Kevin.

"Emm...gu-gue...mm gue..."

"Nggakpapa Kean cerita aja kita kan sahabat." ujar Arsen yang diangguki Kevin dan Arza.

"Haah...gu-gue takut...gue takut kalo hiks hasilnya besok buruk hiks..." kata Keano sambil terisak.

Ketiga sahabatnya saling pandang,mereka mengerti pasti Keano ketakutan saat ini.Arza pun memeluk Keano.

"Nggakpapa Kean,apapun hasilnya nanti kita bakal selalu ada di samping lu,kita nggak bakal ninggalin lu." ucap Arza.

"Iya Kean lu nggak usah takut kita akan terus ada disisi lu apapun yang terjadi nanti." kata Kevin.

"Bener kita kan bestfriend forever,jadi kita bakal bersama selamanya dalam keadaan apapun dan apapun masalahnya." tambah Arsen.

"Makasih hiks makasih banyak,kalian hiks emang sahabat terbaik yang hiks gue punya." ujar Keano.

Mereka pun berpelukan seperti teletubbies hingga...

"Udah udah kenapa jadi mellow gini sih makan yuk laper nih gue,hehehe." kata Arsen memecah suasana.

"Ck dasar kunyuk ngerusak suasana aja." kesal Kevin.

"Sirik ae lu kunyuk." balas Arsen.

Arza dan Keano tertawa melihat kelakuan duo kunyuk ini yang sialnya adalah sahabat mereka.

...

Saat ini keluarga Alexander plus Revin sedang makan malam.

"Dav,besok kamu berangkat sama Revin ya." ucap Papa.

"Uhuk uhuk...maksud Papa?"

"Besok kamu berangkat sama pulang sama Revin."

"Nggak nggak besok aku berangkat sama Adek." kata Davin sambil melirik Keano yang sedari tadi hanya diam.

"Kalian kan bisa bareng,iya kan Kean?" tanya Papa pada Keano.

"Eh...i-iya Pa."

"Dek kok..."

"Nggakpapa Bang." ujar Keano memotong perkataan Davin.

"Haah...yaudah deh kalo itu mau adek." kata Davin sambil mengelus rambut Keano.

Sepasang mata menatap kesal ke arah kakak beradik itu.Tapi tak lama ia tersenyum sinis.

"Emm... Pa,Ma." panggil Revin.

"Iya kenapa sayang." jawab Mama.

"Em Revin boleh nggak tidur bareng sama Papa Mama?" tanya Revin.

"Tentu boleh dong sayang iya kan Pa?" tanya Mama yang dijawab anggukan oleh Papa.

"Beneran!!Makasih Mama Papa." ujar Revin senang.

"Gue bakal rebut semuanya dari lu Kean." batin Revin.

"Aku selesai,aku ke kamar dulu." pamit Keano.

Saat sampai dikamar ia langsung mengunci pintu dan langsung menangis,Keano meluruh,ia tidak kuat sungguh,kejadian tadi sangat menyakiti hatinya.

"Hiks hiks Pa..Ma..aku juga ingin tidur hiks bersama kalian hiks hiks aku bahkan tidak hiks ingat kapan terakhir kali hiks kita tidur bersama Pa..Ma hiks..." tangis Keano pilu.

"Kenapa Pa kenapa Ma hiks hiks hiks...sakit Pa Ma hiks sakiit hiks."

Tok tok tok

"Dek buka pintunya ini Abang Dek." panggil Davin.

Mendengar suara Davin,Keano pun segera menghapus air matanya dan membuka pintu.

Cklek

"Kenapa Bang?" tanya Keano dengan suara parau.

"Abang pengen tidur sama Adek." jawab Davin.

Lalu mereka pun berjalan menuju kasur,dan merebahkan diri ke ranjang,dapat Davin lihat mata adiknya sedikit sembab dan terdapat sisa air mata.

"Adek habis nangis?"

"Hah? Enggak kok Bang."

"Jangan bohong Dek,kalau mau nangis,nangis aja nggakpapa,Abang disini buat Adek."

Pertahanan Keano pun pecah,ia menangis meraung raung di dada sang kakak,Davin dengan segera memeluk sang adik.

"Hiks hiks hiks sakiit Bang sakiit hiks hiks hiks."

"Kenapa selama ini hiks Papa sama Mama lebih merhatiin hiks Bang Revin daripada Adek hiks pa-padahal Bang Revin cuma hiks cuma sepupu kita Bang hiks hiks hiks."

"Adek juga hiks mau diperhatiin sama Pa-Papa Mama hiks Bang,kapan Bang hiks kapan hiks kapan Papa sama Mama merhatiin Adek Bang hiks hiks."

Davin yang mendengarkan racauan adiknya pun ikut menangis,dalam hati ia bersyukur karena telah sadar dan berubah,ia tidak bisa membayangkan bagaimana jika ia masih seperti dulu.

"Udah Adek hiks jangan nangis,Abang disini buat Adek hiks Abang akan selalu disisi Adek,walaupun Papa sama Mama jarang merhatiin Adek hiks tapi Adek masih punya Abang,sahabat Adek juga Sahabat Abang hiks kita semua sayang adek." ujar Davin menenangkan Keano.

"Hiks hiks makasih Bang,Adek sayang banget sama Abang hiks."

"Abang juga sayang banget sama Adek,jangan pernah merasa sendiri Abang akan selalu bersama Adek."

Karena kelelahan setelah menangis,Keano pun tertidur.
Davin tersenyum melihat adiknya tertidur dengan mata sembab,hidung merah,bibir yang sedikit terbuka menampilkan gigi kelinci yang menyembul malu-malu dan dengan jejak air mata di pipi gembilnya.

"Maafin Abang Dek karena dulu Abang pernah mengabaikan kamu." bisik Davin sambil menghapus sisa air mata adiknya.

Davin pun ikut tertidur sambil memeluk Keano.

...

Annyeong  😁

Yang pada minta next,ini udah aku kabulin yaa 😆

Jangan lupa vote dan komennya 😚

See you next chapter pai pai 👋👋

KEANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang