Chapter 9

9.9K 663 24
                                    

Sorry for typo 🙏

Brak!!!

Pintu UKS dibuka kasar oleh Arza,ia segera membaringkan Keano di ranjang UKS,ia mengambil sapu tangan di sakunya dan mengelap hidung Keano dengan tangan gemetar,ia masih syok dengan keadaan Keano.

"Please jangan kayak gini hiks jangan bikin gue hiks takut..." tangis lirih Arza.

Sungguh ia tidak sanggup melihat Keano seperti tadi.Arza duduk di kursi disamping ranjang Keano.Ia menggenggam tangan Keano yang terasa dingin.Ia memandang sendu wajah Keano,wajahnya pucat pasi.

30 menit kemudian.

"Eunghh..." lenguh Keano.

"Kean,lu udah sadar?ada yang sakit?lu pusing?lu haus?mau makan?atau mau minum?" tanya Arza beruntun.

"Berisik Za,pusing nih gue,shh..." ucap Keano pelan.

"Hehehe...Maaf,yaudah nih minum dulu." kata Arza seraya membantu Keano minum.

"Kean,lu kenapa sebenernya,lu tau gue takut banget liat lu kayak tadi." ucap Arza sambil menggenggam tangan Keano.

"Huft...Gue juga nggak tau Za,gue dari kemarin kayak gini,gue juga nggak tau kenapa,mungkin gue kecapekan aja." kata Keano.

"Sebenernya aku kenapa,apa perlu aku cek ke dokter." batin Keano.

"Yaudah,gue ke loker dulu,disana ada seragam cadangan,lu pake aja dulu." kata Arza yang hanya diangguki oleh Keano.

Setelah kepergian Arza,Keano melamun,ia memikirkan bagaimana perlakuan keluarganya selama ini,memang mereka tidak membenci Keano seperti dikebanyakan cerita tetapi kasih sayang keluarganya tidak sepenuhnya ia dapatkan kalau dipersenkan,mungkin ia hanya mendapat 30% kasih sayang dari keluarganya.

"Haah...Pa,Ma,Bang,aku juga butuh kasih sayang kalian,aku bahkan tidak ingat kapan terakhir kali kalian memanjakan ku." batin Keano sendu.

"Huft...Semangat Keano!!! Jangan sedih,kamu masih punya Arza,Kevin,sama Arsen yang sayang sama kamu." lanjutnya menyemangati diri sendiri.

Tak berselang lama Arza datang membawa baju seragam.

"Nih,lu ganti baju dulu,ngeri gue liat darah dibaju lu." ucap Arza seraya memberikan bajunya kepada Keano.

"Iya iya."

Setelah mengganti baju.

"Za,yuk ke kelas." ajak Keano setelah mengganti pakaiannya.

"Siapa yang suruh lu balik ke kelas,nggak nggak,lu harus istirahat disini."

"Ish...Nggak,gue udah nggakpapa Za."

"Nggakpapa gigi lu keseleo,heh lu tuh baru aja sadar bambank."

"Lu nggak percaya sama gue, gue tuh udah nggakpapa Za,udahlah ayo balik ke kelas."

"Pokoknya nggak ya nggak,lu harus istirahat disini." paksa Arza.

"Ck iya iya." ucap Keano pasrah.

"Gue ke kelas dulu bentar buat izinin lu." kata Arza yang diangguki Keano.

Setelah Arza keluar,Keano memilih untuk memejamkan matanya,sebenarnya ia masih merasa lemas,kepalanya pun masih pusing.

"Aku kenapa sih akhir-akhir ini,huft besok aku cek ke dokter aja deh." batin Keano.

...

Sedangkan di kelas XII IPA 1,saat ini kelas sedang jamkos karena guru yang mengajar sedang berhalangan hadir.Dan karena itulah kelas ini menjadi ramai seperti pasar,ada yang bergosip,ada yang tidur,ada yang main free fire dan masih banyak lagi.

"Dav,lu kemaren kemana kok abis si Radit ke sini lu nggak balik ke kelas lagi." tanya Aldo.

"Gue ke rumah sakit,Revin demam,jadi kemarin gue panik dan langsung telfon Papa buat bawa Revin ke rumah sakit." jelas Davin.

"Ck,segitu paniknya lu ama dia,sampe sampe lu nggak perhatiin sekitar lu." cibir Kenzo.

"Maksud lu apa?" tanya Davin bingung.

"Cih!!lu kemaren nggak tau kan kalo Keano pingsan dan ada di UKS." ketus Kenzo.

"APA!!!lu jangan bercanda ya!!gue kemarin ke UKS tapi nggak liat dia." pekik Davin.

"Gimana lu mau liat dia disana,lu tuh terlalu fokus sama Revin sampe sampe lu lupain adek kandung lu sendiri tau nggak!!! Kemarin pas lu lari sama Radit ke UKS gue izin ke toilet buat ngikutin lu,dan gue liat Keano juga ada disana bahkan lu ngelewatin dia gitu aja.Gue nyamperin Keano sama sahabatnya dan tanya sama Arza kok Keano bisa disini,dia bilang Keano pingsan abis pas ikut ambil nilai lari.Cih!! Abang macem apa lu hah!! Adek lu tuh sebenernya Revin atau Keano HAH!!!" ucap Kenzo menggebu,ia emosi dengan sikap sahabatnya yang satu ini.

Sedangkan Davin hanya diam mematung,sungguh ia tidak melihat sang adik disana,pantas saja tadi malam adiknya itu kelihatan pucat.Sungguh Davin merutuki dirinya sendiri bagaimana bisa ia mengabaikan sang adik sampai sejauh ini,Davin sungguh menyesal.Ia belum bisa menjadi Abang yang baik untuk adiknya.

"Mending mulai sekarang lu jaga jarak sama Revin,perbaiki hubungan lu sama adek lu sebelum terlambat,jangan sampe Keano udah mulai lelah mengharap kasih sayang dari lu dan orang tua lu.Karena kalo sampe lu terlambat,gue lastiin lu bakal nyesel." lanjut Kenzo.

Davin meresapi kata kata yang di ucapkan Kenzo,apa benar ia terlalu memperhatikan Revin sampai sampai ia mengabaikan Keano adik kandungnya sendiri.

"Dasar bodoh lu Vin." batin, Davin sendu.

"Maafin gue,gue bakal berusaha ngelakuin apa yang lu bilang,gue nggak sadar kalo gue udah mengabaikan adek gue sampe sejauh ini,gue bukan Abang yang baik buat Keano." sesal Davin.

"Lu jangan minta maaf ke gue,minta maaf sama Keano." kata Kenzo.

"Apa dia masih mau maafin gue." ucap Davin.

"Gue yakin Keano pasti mau maafin lu,dia anak yang baik,gue tau itu.Dia pasti udah maafin lu sebelum lu minta maaf ke dia." ujar Aldo yang sedari tadi hanya memperhatikan interaksih kedua sahabatnya itu.

"Gue harap juga gitu."

...


Halo guys ☺

I'm back 😁

Btw aku nulis ini pake sistem SKS(Sistem Kebut Sejam)😂

Semoga suka yaa 😄

Jangan lupa vote dan komen ya chingu ☺

See you next chapter 👋

KEANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang