Sorry for typo 🙏
Keano mengerjapkan matanya menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya,dia melihat ke sampingnya.
Kosong.
Mungkin Kakaknya sudah kembali ke kamarnya,perlahan ia mendudukkan dirinya,kepalanya terasa pusing mungkin efek menangis semalam,bibirnya pun pucat.
Ini hari Senin,jadi ia memaksakan diri untuk bangun dan bersiap ke sekolah.
Dengan langkah tertatih,ia berjalan menuju kamar mandi.Setelah selesai Keano pun memakai seragamnya dan menyiapkan buku pelajaran tak lupa memakai lipbalm untuk menyamarkan rona pucat pada bibirnya.Setelah dirasa sudah ia melangkahkan kakinya menuju ke meja makan,disana sudah ada keluarganya dan tak lupa Revin."Pagi Adek." sapa Davin yang dibalas senyuman oleh Keano.
Setelah selesai sarapan kini Davin,Revin dan juga Keano berangkat bersama menggunakan mobil.Davin yang menyetir,Keano disebelahnya dan Revin yang duduk di belakang dengan wajah cemberut.
"Sialan masa gue yang duduk dibelakang sih!! Awas lu Kean!" kesal Revin.
"Dek nanti pas istirahat Abang samperin ke kelas ya." ucap Davin pada Keano.
"Iya Bang." jawab Keano.
Perjalanan menuju ke sekolah didominasi percakapan antara Davin dengan Keano.Sedangkan Revin,ia lebih banyak diam,ya karena tidak ada yang mengajak anak itu berbicara.
Anak itu duduk dengan ekspresi kesal."Gue bakalan ambil perhatian Bang Davin dari lu Kean,tunggu aja." batin Revin dengan smirk di bibirnya.
Sesampainya mereka disekolah.
Keano,Davin beserta Revin turun dari mobil.Davin merangkul pundak Keano.
"Ayo Abang anter ke kelas." ucap Davin pada Keano.
"Iya Bang ay-"
"Bang,anterin aku ke kelas yuk." kata Revin memotong ucapan Keano.
"Kamu udah gede,bisa kan ke kelas sendiri,tuh temen kamu udah dateng,sana ke kelas sama dia,yuk Dek." ujar Davin lalu berjalan bersama Keano menuju ke kelasnya.
Revin yang melihat itu hanya diam dan mengepalkan tangannya,ia benar-benar kesal.Tak lama Revin datang dan langsung merangkul pundak Revin.
"Kenapa lu,pagi-pagi udah kusut aja tuh muka." ucap Radit.
"Ck! Tau ah gua kesel." kesal Revin lalu berjalan meninggalkan Radit.
"Woyy Revin tungguin elah tega banget lu."
...
Sesampainya dikelas Keano.
"Adek belajar yang bener yaa,nanti pas istirahat Abang jemput." ucap Davin.
"Oke Abang! Abang juga belajar yang bener yaa." kata Keano.
"Siap!! Yaudah Abang ke kelas dulu ya." pamit Davin sambil mengusap rambut Keano,dan dibalas dengan anggukan.
Keano pun berjalan menuju bangku nya.Dapat ia lihat sahabatnya dengan kegiatan mereka masing-masing,Arza yang sedang menelungkupkan kepalanya di meja,Kevin dan Arsen yang sedang bermain game di ponsel mereka.Akhirnya Keano ikut menelungkupkan kepalanya di meja,ia masih pusing omong-omong,wajahnya juga pucat.
Kriing kriing kriing
Bel masuk berbunyi,semua murid berjalan menuju lapangan,begitupun dengan Keano.Barisan kelas Keano berada disebelah barisan kelas Davin dan kebetulan kedua kakak beradik itu berdiri berdampingan.Dengan Arza disebelah Keano dan dibelakang ada Kevin juga Arsen.Selama upacara berlangsung Keano menahan sakit dikepalanya yg semakin menjadi.Keano pun sedikit terhuyung,Davin yang melihat itu langsung memegangi Keano.
"Adek! Adek nggakpapa?" tanya Davin.
"Adek nggakpapa Bang." jawab Keano pelan.
"Ke UKS aja yuk."
"Nggak usah Bang,Adek nggakpapa kok."
"Yaudah,nanti kalo udah nggak kuat bilang sama Abang ya." ucap Davin yang diangguki Keano.
Saat upacara hampir selesai,sakit di kepala Keano semakin tidak tertahankan,ia memegang kepalanya,wajahnya pucat pasi,pandangannya memburam,perlahan cairan merah kental itu mengalir dari hidungnya,badannya melemas,kakinya tidak kuat menopang tubuhnya hingga akhirnya...
Bruk
Keano jatuh terhuyung ke samping dimana Davin berdiri,Davin yang sedang fokus pun kaget saat sesuatu menimpa badannya,dan ia semakin terkejut saat mendapati adiknya jatuh pingsan dengan darah yang mengalir dari hidungnya,juga wajahnya yang pucat.
"Adek!!!" pekik Davin.
Sahabat Keano yang melihat itu pun sangat terkejut.Tanpa menunggu lagi Davin langsung menggendong Keano ala bridal style menuju UKS,diikuti oleh Arza,Kevin,Arsen,Kenzo dan juga Aldo.
Hati Davin serasa tercabik-cabik ketika melihat adik satu-satunya seperti ini.Brak
Davin membuka pintu UKS dengan kasar,ia langsung membaringkan tubuh Keano di ranjang UKS,mengambil sapu tangannya dan dengan tangan gemetar ia membersihkan darah yang mengalir dari hidung Keano.
"Adek kenapa? Jangan buat Abang khawatir Dek hiks,kenapa darahnya hiks nggak mau berhenti hiks." panik Davin.
Setelah beberapa saat darah berhenti mengalir dari hidung Keano.Davin menggenggam tangan Keano.
"Adek bangun hiks,ini Abang Dek,maaf Abang belum bisa jagain Adek hiks." tangis Davin.
"Ini salah gua,harusnya tadi gua langsung bawa Keano ke UKS hiks,ini salah gua hiks." lanjutnya.
"Udah Bang ini bukan salah siapa-siapa,jangan salahin diri sendiri." kata Kevin.
"Iya Bang,Keano nggak akan suka kalo Abang kayak gini." ucap Arza.
"Kalian mending balik ke kelas aja,biar Abang yang jagain Keano disini." kata Davin.
"Tap-"
"Nggakpapa,kalian ke kelas aja sekalian izinin Keano."
"Huft...Yaudah deh Bang,kalo gitu kita ke kelas dulu,nanti istirahat kita kesini lagi." kata Arsen,lalu berjalan menuju ke kelas diikuti Arza serta Kevin.
"Lu berdua juga balik aja,izinin gua."
"Yaudah kalo gitu,kita balik ke kelas,istirahat nanti kita kesini." kata Kenzo.
Setelah mereka pergi,Davin mengambil kursi dan duduk di sebelah ranjang Keano dan kembali menggenggam tangannya.
"Adek bangun dong,Abang ada disini sama Adek,jangan buat Abang khawatir." ucap Davin lalu mengecup tangan dan kening Keano.
"Cepet sembuh Adek,Abang sayang Adek."
Tanpa Davin sadari ada sepasang mata yang tidak suka menapat interaksi tersebut.
...
Haloo guys 👋👋
Akhirnya aku up nih 😆
Readers ku pada kabur gk ya 😂
Kira-kira siapa ya yg natap nggak suka,ada yg bisa nebak 😂
Hari ini author ultah nih 🎂😆
Saengil chukae for my self 😂
Jangan lupa vote dan komen 😉
See you next chapter 👋👋
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANO
General Fiction"Pa,anter aku kesekolah ya hari ini." Keano "Maaf sayang,Papa harus nganter Revin chek up" Papa "Mama,temenin adek tidur adek takut." Keano "Maaf ya sayang,Mama hari ini nginep di apart Revin dia lagi demam" Mama "Bang, ajarin materi yang ini,ini s...