Chapter 16

10.3K 593 37
                                    

Sorry for typo 🙏


"Eeungh..." lenguh Keano pelan.

Keano mengerjapkan matanya perlahan,berusaha menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina matanya.Ia menoleh ke samping dan ia melihat kakaknya sedang bermain game di ponselnya.

"A-abang." panggil Keano pelan.

Mungkin karena terlalu fokus bermain game,Davin tidak mendengar panggilan Keano.

"Abang." panggil Keano lagi.

Merasa ada yang memanggil,Davin pun mendongakkan kepalanya,ia terkejut mendapati sang adik yang kini tengah menatapnya sayu.

"Adek!! Adek udah sadar?" tanya Davin senang.

"Udah dari tadi,Abang sih dipanggil nggak dengerin." kesal Keano sambil mempoutkan bibirnya.

" kesal Keano sambil mempoutkan bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Kiyowo 😚😚)

Davin gemas sendiri,ingin sekali mencubit pipi tembam adiknya itu,tapi ia urungkan karena adiknya ini sedang sakit.

"Iya iya maafin Abang,tadi Abang terlalu fokus mainnya hehehe."

"Huh iya dimaafin,Abang haus." pinta Keano.

"Ini." kata Davin seraya membantu Keano minum.

"Adek kenapa,kok bisa sampe kayak gini,Abang khawatir Adek kenapa-napa." ucap Davin sedih.

"Adek nggakpapa Bang,mungkin Adek kecapekan aja."

"Jangan sakit lagi Adek,nanti Abang sedih."

"Maafin Adek udah bikin Abang sedih."

"Udah nggakpapa,yang penting sekarang Adek udah nggakpapa."

Mereka terus bergurau,total tak menyadari sepasang mata yang menatap sinis ke arah mereka.

Ya,dia adalah Revin.Seseorang yang sedari tadi menatap sinis kepada kakak beradik itu.Bagaimana ia bisa ada di UKS?
Itu karena ia tidak di izinkan mengikuti setiap upacara di sekolah,masih ingat bukan jika semua guru mengetahui jika Revin memiliki sistem imun yang lemah,maka dari itu setiap upacara ia akan berada di UKS.

Karena tak ingin berlama-lama melihat pemandangan yang membuatnya kesal,Revin segera melangkahkan kakinya menuju ke kelas.

"Abang! Adek laper nih~" rengek Keano.

"Utututu Adek Abang ini laper yaa,yaudah Abang ke kantin dulu beli makanan buat Adek."

"Jangan lama-lama ya Bang."

"Siap kapten."

Setelah Davin keluar,Keano kembali memejamkan matanya,sakit di kepalanya masih terasa walaupun tidak sesakit tadi.Ia jadi teringat jika besok ia harus ke rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaan kemarin.
Keano takut,bagaimana jika besok hasilnya tak seperti yang ia harapkan.

KEANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang