Chapter 7

10K 641 70
                                    

Sorry for typo  🙏

At rumah sakit.

"Bagaimana keadaannya dok?" tanya Samudra.

"Pasien baik-baik saja,saya sudah menyuntikkan obat penurun panas,kemungkinan besok sudah boleh pulang.Kalau begitu saya permisi." jelas dokter.

"Baiklah,terimakasih dok."

"Pa,Papa udah ngabarin Mama?" tanya Davin.

"Udah,bentar lagi Mama sampe." jawab Samudra.

Mereka pun masuk ke dalam ruang inap Revin.Tak lama kemudian Bella datang dengan tergesa-gesa.

"Pa,gimana keadaan Revin?" tanya Bella dengan nada khawatir yang kentara.

"Udah lebih baik,kata dokter besok udah boleh pulang." jawab Samudra.

"Umm...Pa,sebaiknya Revin tinggal di rumah kita aja biar bisa mantau keadaannya,jadi nggak perlu bolak-balik lagi." saran Bella.

"Iya Pa,Davin setuju." ucap Davin.

"Baiklah,mulai besok Revin akan tinggal di rumah kita,dan Papa akan suruh bodyguard buat ambil barang-barang Revin." kata Samudra.

...

Bel pulang sekolah berbunyi.Para sahabat Keano pun bergegas menuju ke UKS.Saat sampai dapat mereka lihat Keano yang masih tertidur dengan wajah yang masih pucat dan terdapat bekas air mata di pipi gembilnya.Mereka tau pasti Keano habis menangis karena kejadian tadi.

"Gue nggak habis pikir sama sikap keluarganya Keano." ucap Kevin.

"Gue kesel banget sumpah,pengen gue tonjok tuh muka mereka." kesal Arsen.

"Gue juga heran,kenapa sih mereka lebih mentingin Si Revin yang nggak punya hubungan darah sama mereka daripada Keano yang notabenenya anak kandung mereka." kata Arza.

"Pokoknya kita harus selalu ada di sisi Keano,kita harus dukung dia." lanjutnya.Kevin dan Arsen mengangguk setuju.

"Eeunghh..." lenguh Keano.

"Kean,lu udah nggakpapa?" tanya Arsen.Keano hanya mengangguk lemas.

"Yaudah yuk pulang." ajak Kevin.

"Kean,lu pulang bareng gue aja." ucap Arza.Lagi-lagi Keano hanya mengangguk lemas,entahlah kepalanya masih terasa sakit,cara berjalannya saja masih sempoyongan.Kevin yang melihat cara berjalan Keano pun langsung membantu memapah Keano.

Saat sampai dirumah Keano.

"Thanks ya Za."

"Iya sama-sama,yaudah gue balik dulu ya."

Setelah memastikan mobil Arza pergi,Keano pun masuk ke dalam rumahnya.

"Assalamualaikum,Kean pulang." salam Keano.

Tidak ada jawaban,biasanya sang Mama sedang menonton TV diruang tengah,tetapi ini benar-benar sepi.Keano pun memutuskan pergi ke dapur,dilihatnya Bi Inah yang sedang mencuci sayuran.

"Bi kok sepi,pada kemana?" tanya Keano.

"Itu den,mereka pergi kerumah sakit,kata nyonya den Revin masuk rumah sakit." jawab Bi Inah.

"Ooh gitu...Yaudah aku kekamar dulu ya Bi." pamit Keano.

"Iya den."

Setelah sampai dikamar,Keano melempar tasnya sembarangan,ia pun langsung menjatuhkan dirinya ke ranjang king size miliknya.Keano pun menangis dalam diam,lagi.

"Pa,Ma,Bang...Aku juga sakit." lirih Keano.

"Kapan Pa hiks...Kapan Ma...Kapan Bang hiks...Kapan semuanya hiks bisa seperti hiks dulu lagi hiks...Aku capek hiks...Kapan kalian hiks akan memperhatikanku juga hiks...Aku juga sakit hiks...Sakit hati hiks...Sungguh sakit hiks aku juga ingin hiks...Kasih sayang kalian hiks...hiks...hiks..." tangis Keano.

Tiba-tiba Keano merasakan sesuatu mengalir dari hidungnya,ia menyentuhnya dan ternyata itu darah,Keano mimisan.Ia pun pergi ke kamar mandi,membasuh darah yang keluar,tetapi bukannya berhenti darah itu mengalir semakin banyak.Dengan gemetar ia tetap membersihkan darah yang terus mengalir itu.Setelah 5 menit akhirnya mimisan itu berhenti.Ia berjalan menuju ranjang,merebahkan dirinya dan memandang kosong langit-langit kamarnya.Tapi tiba-tiba kepalanya sakit sekali.Wajahnya pucat pasi.Sungguh ini menyakitkan.

"Aarrghh...Kenapa ini...shh...sa-sakit sekali...Aargh...Sakiit hiks...Argh...hiks." isak Keano sambil menarik kuat rambutnya berharap sakit di kepalanya mereda.
Selang beberapa menit sakit di kepalanya perlahan mereda.
Ia berusaha menetralkan nafasnya yang memburu karena menahan sakit di kepalanya.Karena kelelahan Keano pun tertidur dengan wajah yang pucat.Ia bahkan tidak sempat mengganti pakaiannya.

...

Di ruang rawat Revin.

Revin sudah sadar,ia sekarang sedang memakan apel yang di suapkan oleh Bella.Samudra sedang berada di kamar mandi dan Davin sedang pergi makan di kantin rumah sakit.

"Revin." panggil Bella.

"Iya Tante." jawab Revin.

"Mulai besok kamu tinggal di rumah Tante ya."

"Emm...Tapi Tant,apa nggakpapa." ucap Revin ragu-ragu.Padahal dalam hatinya ia senang bukan main.

"Ya nggakpapa dong kamu kan udah Tante anggap sebagai anak Tante sendiri,jadi mulai besok kamu tinggal dirumah Tante ya." kata Bella.

"Umm...Iya Tant."

"Satu lagi,sakarang panggil Tante Mama dan Om Papa,Oke." pinta Bella.

"Iya Tant,Eh maksudnya Ma." kata Revin tersenyum malu-malu.

"Tapi Ma,barang aku yang di apart gimana?" tanya Revin.

"Kamu tenang aja Papa udah ngurus semuanya." jawab Bella.

"Makasih ya Ma,aku seneng banget."

"Sama-sama sayang." ucap Bella sambil memeluk Revin.

"Ada apa nih kok pake acara peluk-pelukan segala." ucap Samudra yang baru saja keluar dari kamar mandi.

"Kepo,hahaha..." ucap Revin dan Bella serempak.

"Gitu yaa..." kata Samudra sambil berjalan menuju brankar Revin dan menggelitikinya.

"Ada apa nih kok kayaknya seru banget." ucap Davin yang baru kembali dari kantin.

"Bang hahaha...Tolongin hahaha...Revin Bang hahaha..." kata Revin sambil tertawa.

"Dav,bantuin Papa sini,nanti Papa tambahin uang jajan kamu." ucap Samudra sambil terus menggelitiki Revin.

Davin pun berjalan mendekati mereka dan membantu Samudra menggelitiki Revin,mereka tertawa seperti keluarga bahagia,melupakan seseorang yang kini tengah terlelap dalam kesendiriannya,menyelami alam mimpi yang mungkin lebih indah daripada kenyataan.

...

Salam sayang dari Keano 💜

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Salam sayang dari Keano 💜

Hola guys ☺
Maaf kalo jelek 😅
Masih amatiran aku tuh 😆

Jangan lupa vote dan komen teman ☺

KEANOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang