Sorry for typo 🙏
"Eeungh..." lenguh Keano.
"Adek udah bangun?Ada yang sakit?Masih pusing?Mau makan?Apa mau minum?" cerocos Davin saat mendengar lenguhan Keano.
"Bang,satu-satu dong nanya nya,jadi pusing nih denger ocehan Abang!" kesal Keano sambil mendudukkan dirinya dibantu oleh Davin.
"Hehehe...Maaf,kan gue khawatir sama lu."
"Bisa juga ya lu khawatir sama gue.Gue kira cuma si Revin doang yang selalu lu khawatirin." sinis Keano pada Davin.
Tubuh Davin membeku mendengar ucapan Keano,perkataan Keano langsung menusuk relung hati Davin.Ia jadi merasa bersalah lagi.
Sahabat Keano dan Davin langsung meninggalkan UKS untuk memberi ruang kedua bersaudara itu untuk memperbaiki semuanya.
"Maafin gue,gue tau gue salah,maafin gue udah keterlaluan ngabai'in lu,maaf belum bisa jadi Abang yang baik buat lu,hiks maafin gue Kean hiks..." tangis Davin.
"Bang..." ucap Keano sambil memegang kedua tangan Davin.
"Lu nggak salah,lu Abang terbaik yang gue punya hiks...Jangan kayak gini bang hiks...Gue nggak suka liat lu nangis,jangan nangis Bang hiks..." lanjutnya.
"Abang janji bakal berubah hiks Abang bakal berusaha jadi Abang yang baik buat adek hiks...Abang bakal selalu ada buat adek,Abang bakal jagain adek hiks,tolong maafin Abang hiks..." kata Davin.
"Adek udah maafin Abang kok jauh sebelum Abang minta maaf hiks...Udah jangan nangis lagi Bang..." ucap Keano sambil menghapus air mata Davin.
"Iya,Abang nggak nangis lagi,makasih udah maafin Abang,Abang janji akan selalu disisi kamu apapun yang terjadi,Abang akan selalu bahagiain kamu,Abang sayang kamu dek." kata Davin sambil memeluk Keano.
"Adek pegang janji Abang,makasih udah kembali Bang,Adek juga sayang Abang." ucap Keano sambil membalas pelukan davin.
"Abang janji akan selalu bikin kamu bahagia dek,abang bakal jagain adek walaupun nyawa Abang yang jadi taruhannya." batin Davin.
"Yaudah sekarang makan dulu abis itu minum obat."
"Tapi suapin ya Bang hehehe..."
"Iya iya adeknya abang yang paling emesh,sini aaa..." ucap Davin sembari menyuapi Keano dan diterima dengan senang hati oleh sang empu.
Acara mari menyuapi Keano pun diselingi dengan canda tawa,Keano begitu bahagia karena sudah lama ia tidak mendapatkan perhatian dari Abang aliennya ini.Keano sungguh bahagia saat ini,semoga saja kebahagiaan ini selalu menyertai Keano.
...
Kriiing...
Bel pulang sekolah berbunyi.Davin dan sahabatnya langsung bergegas menuju ke UKS,Davin berniat untuk mengajaknya pulang bersama,sesampainya di UKS ia melihat Keano yang masih tertidur dan juga sahabat Keano yang berdiri di samping ranjang Keano.
"Kalian duluan aja,biar Keano pulang sama gue." ujar davin kepada sahabatnya juga sahabat Keano.
"Yaudah,nih tasnya Keano,kita pulang dulu,hati-hati dijalan Bang,jagain Keano." kata Arza seraya memberikan tas milik Keano kepada Davin.
"Iya kalian tenang aja." jawab Davin.
Setelahnya sahabat Keano dan Davin pun pergi meninggalkan UKS.
"Dek bangun ayo pulang." ucap Davin mencoba membangunkan Keano.
"Eungh...Iya Bang." jawab Keano dengan suara parau.
Davin dan Keano pun berjalan menuju ke parkiran.Mereka berjalan diselingi Davin yang menjahili Keano.Dan sampailah mereka di parkiran,parkiran pun sudah sepi hanya tinggal mereka berdua.
"Ayo naik dek." ajak Davin.
"Emm..." ragu Keano.
"Kenapa?"
"Emm...Itu Bang,panas nanti kulit adek gosong hehehe..."
Memang setelah tadi mereka menangis ria di UKS,mulai saat itu mereka tidak menggunakan bahasa lo-gue melainkan Abang-Adek.Dan juga mereka memutuskan berangkat dan pulang sekolah bersama.
Back to story
"Hahahaha...Astaga dek kamu itu kayak cewek masa takut gosong hahaha..." ucap Davin sambil tertawa.
"Ish...Biarin."
"Udah nggakpapa,ayo,cuma sekali ini doang deh besok-besok Abang bakal naik mobil."
"Beneran yaa..."
"Iya,udah ayo naik."
Davin dan Keano pun pulang menuju ke rumah mereka.15 menit kemudian mereka sampai di rumah.
"Ayo masuk dek." ajak Davin,dan Keano pun hanya mengangguk.
"Assalamualaikum." ucap mereka sepempak.
Tidak ada jawaban,mungkin orangtuanya sedang pergi.Mereka pun melanjutkan langkah mereka menuju kamar.
Tetapi saat mereka tiba di ruang tengah,mereka bisa melihat orang tua mereka dan juga Revin tengah menonton TV dengan Revin yang diapit oleh orangtua mereka.Keano memandang mereka sendu.Mereka terlihat seperti keluarga bahagia.Bahkan mereka tidak menyadari kepulangan Davin dan Keano.Davin yang menyadari tatapan Keano pun mengusap bahu Keano guna menenangkannya dan langsung berdehem keras."Ekhem"
Papa,Mama juga Revin menoleh ke asal suara.
"Eh Davin,Keano udah pulang?" tanya Mama.
"Hmm iya." jawab Davin sedangkan Keano hanya diam saja.
"Yaudah,sekarang kalian ke kamar,mandi terus istirahat." suruh Mama.
Keduanya hanya mengangguk dan berjalan menuju kamar masing-masing.
"Bang,kok Revin ada disini?" tanya Keano dengan suara pelan.
"Emm...Itu,sekarang Revin tinggal sama kita." jawab Davin dengan suara yang juga pelan.
Keano membelalakan kedua bola matanya,apa katanya tadi.What the hell.Revin tinggal disini?Revin?Tinggal disini?Apa Keano tidak salah dengar?
"Kenapa?"
"Kata Mama sih biar lebih mudah ngawasin keadaannya si Revin."
Keano Hanya bisa menghela nafas pasrah,entah bagaimana nasibnya nanti jika Revin tinggal disini,ia tau jika Revin itu sangat licik,ia juga tau dia juga sangat menginginkan perhatian juga kasih sayang dari keluarganya,haah...
Semoga saja tidak terjadi sesuatu yang buruk pada Keano.
Semoga.
...
Annyeong 👋
I'm back nih 😅
Kangen nggak 😁
Davin sekarang jadi baik nih,dia ada di pihak Keano 😅
Oke guys...
See you next chapter ☺
KAMU SEDANG MEMBACA
KEANO
General Fiction"Pa,anter aku kesekolah ya hari ini." Keano "Maaf sayang,Papa harus nganter Revin chek up" Papa "Mama,temenin adek tidur adek takut." Keano "Maaf ya sayang,Mama hari ini nginep di apart Revin dia lagi demam" Mama "Bang, ajarin materi yang ini,ini s...