Prolog.

197 11 0
                                    

"Selamat datang!! Selamat sejahtera! Kompang dipalu untuk semuaa..."

Skip>

****

Jingga berjalan memasuki gerbang sekolahnya. Ia benar benar tidak menyangka sudah 3 tahun dia berada disekolah ini,namun masih banyak hal yang belum jingga ketahui. Ia tidak pernah memikirkan itu,karena yang ia pikirkan hanya belajar agar mendapat nilai terbaik.

"Selamat pagi jingga." Sapa Shakira Davina—sahabat jingga

"Pagi juga shasha." Jawab jingga tidak lupa dengan senyum manisnya

"Clara gak bareng lo ji?"

"Nggak. Katanya dia mau berangkat sama kak Andre aja" jawab jingga

Shakira mengangguk "trus lo berangkat pake angkot?."

Jingga menggeleng "pakek motor"
Shakira membentukan mulutnya membentuk huruf 'O'

****

"Langit Alaska Adhitama!." teriakan Melengking itu terdengar sangat jelas di telinga Anak anak kelas 12 IPS 2

"Duh buk! Bisa gak gausah treak treak!." Ucap rafa—ketua kelas IPS 2

"KAMU BERANI MENASIHATI SAYA?!." bentak Bu Sari

"Elah buk! Dikasih tau yang bener juga!" Cibir salah satu siswa

"Ini si Juki,Adit,Gavin dan Real kemana?!." lagi lagi Bu Sari bersuara dengan nada tidak santuy

"Etdah tu mulut apa toa masjid!?."

"Kemana mereka?." Lanjut Bu Sari

Semua siswa&i menggeleng tidak tahu. Memang mereka benar benar tidak tahu kemana 5 cogan tersebut.

"Huh awas saja mereka!" Gumam Bu Sari

Disisi lain

"AKU SUKA BODY GOYANG MAMAH MUDA! MAMAH MUDA DADADADA!" Adit bernyanyi dengan suara pas pasan nya

"Udah kagak jaman nyet!" Cibir Real

"Trus yang jaman apa dong?"

"AKU BUKAN BONEKA MU BISA KAU SURUH SURUH" kini giliran Juki yang bernyanyi huh suaranya lebih jelek dari Adit. 

"Juki Marjuki suara Lo jelek banget kaya panci di pukul!." Ucap Adit

"Suara Lo juga jelek nyet! Sadar diri dikit napasih!" Juki tak mau kalah akhirnya terjadi lah adegan adu mulut antara kedua Manusia bobrok itu

"Sssttt! Jangan keras keras! Nanti kedengaran buk Sari." Ujar Gavin

"Tuh denger om balok ngomong!" Cibir Langit

"Enak aja bukan om balok! Tapi es balok." Gavin menggeleng kan kepalanya. Dia berfikir kenapa bisa berteman dengan orang orang modelan kaya begini sih?.

JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang