10. Rencana

49 5 4
                                    

"Jika semua doa dikabulkan kamu akan lupa bagaimana caranya berusaha."

****

L

angit dari tadi terus saja mengumpat. Bagaimana tidak? Salah satu adik kelasnya di kroyok oleh Fredi saat ia lewat didepan markas Fredo. Menurut Langit Baron tidaklah becus mengurus anak buahnya hingga melanggar perjanjian mereka.

Bahkan banyak anak anak Fredo yang lalu lalang disekitar basecamp. Namun Langit dkk hanya membiarkan nya saja karena mereka ingat dengan janji. Namun apa yang diperbuat Fredo hari ini membuat Lion's geram terutama Langit.

"Kurang ajar!barani banget dia nge langgar perjanjian Lion's!?." Ucap Adit menggebu.

"Kita gak bisa tinggal diam! Mereka udah kroyok salah satu anggota kita." Lanjut Gavin

"Bener. Kali ini kesabaran gue udah habis." Ucap Langit.

Disini di rooftop sekarang mereka berada. Bukan hanya inti Lion's namun ada Jingga dkk. Jingga sudah mendengar percakapan mereka dari sejak awal.

"Kita gak boleh ngambil tindakan dalam keadaan marah. Berpikir dengan jernih. Kita harus bisa bermain cantik,Jangan gegabah." Ucap jingga. Inti Lion's menatap jingga heran namun Real justru takjub dengan cara pemikiran Jingga

"Gue yakin mereka udah ngerencanain ini dari awal. Kalau nggak buat apa mereka ngelanggar perjanjian yang udah kalian buat?." Lanjutnya

"Dia pasti tahu reaksi kalian apa setelah mereka kroyok si Bima. Dan reaksi kalian ini adalah bagian dari rencana dia." Lanjut jingga lagi. Shakira bangga kepada leadernya yang satu ini. Pemikirannya cukup luas hingga berfikir sampai sana.

Langit mengernyit heran. Kenapa Jingga terlihat begitu pandai dalam urusan seperti ini? Seolah olah dia sudah biasa mengerjakan hal hal semacam ini. (Jelas lah kan jingga leader Wolves-author).

"Kenapa lo bisa berpikir sampai sejauh itu?" Tanya Langit. Jingga mengutuk dirinya sendiri kenapa dia bisa keceplosan

Jingga terlihat gelagapan "emm mm ya karena.. karena gue jenius." Ucap jingga sambil tersenyum meyakinkan.

Langit memicingkan matanya menatap jingga penuh selidik "Lo kaya udah sering nanganin kasus macam ini." Ucap Langit

Shakira terkekeh "Biasa aja kali. Gue juga sepemikiran kok sama jingga."

"Tapi serius jingga kaya udah ahli gitu dibidang kek gini." Ucap Clara. Bukannya mendukung Clara malah ikut ikutan membela Langit_-.

"Emm bukan cuma gue kok yang mikir gitu. Gue yakin Nessy yang notabene nya cerdas pasti mikir sampai sana. Iyakan Ness?" Jingga menatap Nessy penuh harapan ia berharap semoga Nessy menjawab iya. Namun Nessy bangkit dari duduknya.

"Gue gak tahu. Gue mau ke toilet." Ucap Nessy lalu melengos pergi begitu saja. Shakira merasa ada yang aneh dengan sikap Nessy. Apa gara gara kejadian tempo hari? Saat Shakira mengobati Luka Adit,Ah dia merasa bersalah kepada Nessy.

Back to Topic.

Langit mempertimbangkan solusi yang diberikan jingga omong omong ada benar nya juga.

"Oke kita susun rencana besok." Ucap langit

"Jangan! Kita tunggu apa yang dilakukan Fredo selanjutnya. Karena gue yakin ini adalah rencana A. Setelah masuk rencana B disanalah kita akan membuat rencana." Ucap Shakira. Lagi lagi orang disana dibuat Melongo dengan Shakira. 

"Kalian berdua kenapasih? Ahli banget keanya." Ucap Juki

"Cyaelah juk! Gue juga punya otak pake mikir. Dan gue juga udah sering punya masalah kaya kalian." Ucap Shakira.

"Bener kata Shakira. Kita tunggu rencana B mereka berjalan. Setelah itu baru kita menyusun rencana." Ucap jingga. Semua orang disana mengangguk paham.

"Sebenarnya yang leader Lion's gue atau Jingga sih?." Gumam Langit.

****
Jingga berjalan memasuki basecamp Wolves. Banyak anak anak Wolves yang sudah berkumpul disini. Tujuan nya hanya sekedar melepas penat. Dengan bertukar cerita dan canda tawa itu sudah membuat hati mereka tenang dan adem.

Jingga menepuk pundak Tiger membuat sang empunya menoleh. Lalu mereka ber high five "Pakabs bubos?."

Jingga terkekeh "Baik, Alhamdulillah." Jingga duduk disamping cio yang sedang bermain ponsel

Cio nampak sedang men-stalker gadis gadis cantik di Instagram. Beberapa foto mereka diberi 'Love' atau yang sering disebut 'like' oleh Cio.

Terlintas ide jahil dikepala Jingga. "WOY GEBETAN CIO CEWEK CANTIK SEMUA NIH!!!." Teriak jingga sontak membuat Cio gelagapan dengan tangan gemetar ia memasukan handphone nya ke saku

Alva membelalakkan matanya,Ia berjalan cepat menuju tempat duduk Jingga dan Cio. Si cowok satu ini memang penggila cecan.

"Mana mana?! Tunjukan dong Yo!."  Ucap Alva dengan wajah sok imutnya

"Ih! Apaan sih Va!Jyjy banget muka lo!" Celetuk Cio

Alva memukul lengan Cio keras "Enak aja!,Orang ganteng gini kok."

"Gara gara Lo nih Jia!." Ucap Cio. Sedangkan jingga sudah tertawa terpingkal pangkal. Jingga memang kerab disapa Jia jika disini.

"Kok gue sih!?dianya aja yang mau kibulin. Padahal mah di handphone Lo kagak ada apa apaan." Ucap Jingga

"Tuh dengerin Jia! Gak ada apa apanya kok." Ucap Cio

Alva mendengus kesal "Hp doang bagus tapi gak isi apa apanya ya percuma. Mending gue hp Samsung j5 isinya cecan semua. Daripada Lo iPhone 11 tapi gaisi apa apa. Gak isi kuota lagi. Miris banget hidup Lo." Ceroscos Alva

Jingga menjitak kening Alva "Mulut Lo yah! Kaya angry bird kuning taugak! Nyeroscos Mulu." Cibir jingga.

"Hahahaha" tawa Alva pecah.
"Noj dengerin Bu bos!" Lanjut Alva.

"Mulai deh ngebully gue sekarang" Ucap Alva.

"Berharap banget lo!Mau kita bully beneran?!." Ucap Cio

"Nggak lah! Lagian Lo demen banget ngebully gue kenapasih?."

"Suka aja gitu ngebully orang yang suka ngebully orang lain." Ucap jingga menohok.

"Ish Jia! Aku mah gak pernah atuh bully orang." Ucap Alva membela diri.

"Bohong dosa loh va!" Teriak Sarka dari dapur

"Bacot banget lo panu kuda!." Cibir Alva lalu kembali ke tempatnya semula.

Tiger menghampiri jingga "ji." Jia mendongak kala Tiger memanggil namanya "kenapa?"

Tiger menghela nafas "Lo Deket sama Langit?." Ucap Tiger

Jingga menautkan kedua alisnya kenapa Tiger bertanya hal itu?

"Emang kenapa kalo gue Deket?."

"Ya nggak papa sih."

"Yaudah. Gue balik dulu." Ucap jingga lalu ber high five dengan teman temannya dan meninggalkan area basecamp.

Motor jingga membelah kota Jakarta. Semilir angin malam menusuk hingga ke pori pori kulit jingga. Padahal ia sudah memakai Hoodie tebal namun tetap saja ia Merasakan dingin nya angin malam.

Setelah sampai di rumah minimalis nya jingga masuk lalu merebahkan dirinya disana. Jingga tinggal dengan bi Surti dirumahnya ini. BI Surti adalah pembantun rumah Jingga. Ada pak Arto juga. Pak Arto satpam sekaligus Sopir Jingga.

Jingga memejamkan matanya untuk menghilangkan rasa penatnya. Dirinya mengantuk ingin rasanya untuk tidur namun matanya menikah untuk terpejam.

-
TBC

Hloo!!! Happy reading ya:)

Salam kenal
-Ara

Tinggalkan jejak kalian dicerita Ara ini. Supaya Ara lebih semangat update nya:)💙




JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang