5. Konser

56 5 0
                                    

"Aku mencintaimu lebih dari yang kau tahu. Meski mau tak kan pernah tau."

-Pupus

****
Jingga turun dari mobil Jeep milik Shakira. Hari ini ia nebeng dengan Shakira karena cuaca sangat mendung. Tidak memungkinkan untuk naik motor. Saat turun dari mobil manik mata Jingga bertemu dengan Manik mata milik langit.


Jingga enggan untuk menyapanya. Seingat nya kemarin langit sedang marah padanya. Entah apa salah Jingga kepadanya.

"Jingga!" Suara serak itu memberhentikan langkah Jingga. Jingga membalikan badannya untuk melihat sang empunya suara.

Jingga tersenyum lalu menghampiri langit yang memanggilnya.

"Kenapa?" Tanya Jingga namun langit hanya diam. Ia menatap lekat mata Jingga.

"Kenapa Lang?" Tanya jingga lagi

"Maaf." Ucap langit.

Jingga mengerutkan keningnya "Maaf untuk?"

"Kemarin gue cuekin lo" jawab Langit

Jingga berjalan mendahului langit. Langit berusaha mensejajarkan langkahnya dengan jingga

"Emang kenapa lo marah sama gue kemarin?." Tanya jingga

Langit terkekeh "Gue nggak marah kok sama Lo." Jingga diam menunggu Kelanjutan cerita Langit

"Kemarin lagi ada masalah aja. Jadi mood gue rusak." Ujarnya. Jingga mengangguk paham

"Gue ke kelas duluan." Jingga melambaikan tangannya di udara. Langit pun membalas lambaian tangan Jingga.

Setelah jingga menghilang dibalik pintu langit tersenyum simpul.

"Kaya anak tk." Gumam Langit.

Langit berjalan menuju kelasnya. Sesampainya dikelas ia sudah melihat ketiga sahabat bobrok nya sedang melakukan konser dadakan. Namun masih persiapan, Sedangkan Gavin dia sedang mengerjakan sesuatu di mejanya. Ia meletakan tasnya di atas meja Gavin.

"Tugas apaan Vin?" Tanya langit. Gavin mendongak menatap Wajah langit

"Sejarah." Jawabnya lalu kembali menulis

"Oh, Dikumpulin kapan?"

"Besok sih." Ucap Gavin tanpa melihat wajah langit. Beralih menatap ketiga sahabat nya. Langit menghampiri mereka.

"Konser nih?" Tanya langit.

Juki mengangguk mantap "Yoi. Dah lama banget kita gak beginian."

Dengan bermodalkan Gagang sapu,Gitar dan Kursi plastik mereka bisa melakukan konser dadakan ini. Tiketnya cuma 2Rb. Sebelum konser selesai biasanya Juki yang menagih uang konser.

"KITA AKAN MEMPERSEMBAHKAN SEBUAH LAGU UNTUK KALIAN!." teriak Adit.

Juki sudah stay dengan Kursi plastik yang nantinya akan menjadi drum. Real tentu saja membawa gitar,dan Adit membawa gagang sapu. Tak mau kalah Langit berlari ke pojokan untuk mengambil Kemoceng.

"Lagu ini akan dinyanyikan oleh gue dan langit." Ucap Adit Kembali. Riuh tepuk tangan penonton mulai terdengar

"Oke langsung aja!!Are you Ready Lang!?."

Langit mengangguk "Always" jawabnya

Petikan gitar milik real mulai membentuk sebuah nada.

Kata orang

Cinta datang tiba tiba baru kini ku mengalami nya

Semua tentang dia

Membuat ku terpesona

Inikah yang dinamakan cinta...

S

uara itu adalah suara milik Adit. Sekarang giliran Langit yang bernyanyi. Mata Langit menangkap salah satu gadis yang sangat cantik dan paling menonjol dari gadis gadis yang sedang menonton nya. Matanya tak lepas dari gadis itu.

Ku harap dia rasakan yang sama...

Tuhan aku sedang jatuh cinta

Ku bingung harus bagaimana

Ingin hati nyatakan cinta kutakut dia ada yang punya

Tuhan tolong tolong bantu aku

Ketuk pintu hatinya

Aku hanya ingin dia

Karena dia sungguh istimewa..

"Makasihhh." Ucap Adit lalu memberi kode agar Juki memungut biaya konser. Juki mengangguk lalu turun ke bawah.

Mata Langit masih setia menatap gadis bersurai hitam panjang tersebut. Satu yang dapat mendeskripsikan gadis itu. Cantik

Setelah konser selesai semua bubar.
Langit dkk meletakan kembali alat alat kebersihan yang tadi ia gunakan untuk konser.

Adit duduk disamping Gavin "Yaelah Vin. Rajin banget Lo" ucap Adit

Gavin tak menghiraukan ucapan Adit tersebut ia masih fokus mengerjakan soal Sejarah

"Dikumpulin besok nih." Ucap Gavin

"Yaudah buat besok kan bisa." Ucap Juki

Gavin menggeleng "Lo nggak tau seberapa banyak nya Tugas ini?"

Mereka berempat menggeleng cepat "Lagian cuma 3 Soal doang." Ucap real enteng

Gavin memperlihatkan isi double folio nya. Sudah 2 lembar double folio yang ia habiskan. Seketika mata Real,Juki,Adit dan Langit membulat sempurna.

"BANYAK BANGET ANJIR!?" teriak Juki

"Sttt!!" Perintah Sastro—ketua kelas Juki.

"Berisik banget juk! Gue lagi ngerjain tugas nih!" Ucap Salah satu cecab.

"Sorry reflek" Juki memperlihatkan cengiran kudanya.

"Kalo gak mau dihukum mending buat sekarang. Mumpung jamkos" ucap Gavin

Mereka berempat mengangguk dan menyalin tugas Gavin.

Sudah 2 jam. Sebentar lagi bel istirahat akan berbunyi. Namun Langit dkk masih mengerjakan tugas yang jumlahnya nauzubillah.

"Jir! Soal cuma tiga jawaban nya bejibun!" Langit mengacak rambutnya frustasi.

Juki menghela nafasnya "Capek gue. Kantin nyok?" Ajaknya. Langit dan yang lain pun mengangguk setuju. Akhirnya mereka berjalan menuju kantin utama yang berada di lantai dasar.


-tbc-

Good morning good morning😴Makasih yang udah vote kemarin💙

Salam hangat author🧡
-Ara

JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang