14. Kemoceng

33 4 0
                                    

"Nyisir,Nyinyir,Nyindir itu sama sama perlu kaca."

****

Langit berjalan santai di area Parkir sekolah. Sekarang pukul 06.27 Jelas saja sekolah sudah di padati oleh siswa-siswi dari kelas 10-12. Langit mencari seseorang yang ia rindukan selama 2 hari libur namun tak kunjung ia temukan Gadis itu. Di tengah lapangan matanya menangkap sosok gadis yang ia rindukan. Langit mendekat ke arah Jingga.

Pekikan dan teriakan menggema di tinga Langit, Bagaimana tidak? Seorang bad girl dan bad boy bersatu. Langit memakai Sepatu Berwarna abu abu celana bagian lututnya sengaja ia sobek tidak memakai dasi dan 2 kancing baju teratas dibiarkan terbuka.

Sedangkan jingga memakai rok Diatas lutut,Baju yang terlihat pas di badan nya, Sepatu berwarna putih,kaki jenjang dan Rambutnya yang dicepol asal memperlihatkan leher Putih nan jenjang miliknya.

"Good morning princess." Ucap Langit tersenyum manis

"Morning too prince" jawab Jingga. Langit dan Jingga berjalan beriringan di koridor jelas tak sedikit pasang mata yang melihat mereka. Ada yang iri dan ada yang memuji, ya
wajarlah.

"Gimana weekend lo?." Tanya Langit menatap ke arah jingga

"Lumayan baik." Ucap Jingga seraya tersenyum

Langit mengambil jedai Jingga membuat rambut nya Tergerai dan terlihat warna ombre dirambut jingga.

"Ih Langit apaansi!?." Jingga berusaha mengambil jedai nya yang berada ditangan Langit. Langit sengaja menaikan tangannya agar Jingga tidak bisa mengambil jedai milik nya.

"Biarin aja gitu,Itu cowok cowok pada ngiler liat Leher jenjang kamu" ucap Langit

Hah kamu? ~batin jingga

"Kalo gak di Cepol nanti bisa keliatan ni warna rambut aku." Ucap jingga ketularan oleh Langit

Langit melihat warna rambut Jingga. Dia baru sadar ternyatawarna rambutnya berbeda dari yang sebelumnya. Langit tersenyum "Bagus ih warna rambut kamu."

"Masa sih?." Langit mengangguk mantap "Yaudah balikin dulu sini jedai aku!!." Bujuk Jingga

"Kamu balik badan dulu." Ujar Langit. Jingga mengerutkan keningnya "Buat apa?."

"Balik aja! kalau mau jedainya"

Mau tidak mau Jingga membalikkan badannya membelakangi Langit. Langit perlahan mengambil sedikit demi sedikit rambut Jingga lalu menjadikannya satu, Menggulung gulung nya keatas lalu di jepit dengan jedai. Memang tak sebagus cepolan Jingga namun ya lumayan lah untuk skil seorang laki laki.

"Rambut kamu kaya kemoceng Ji" ucap Langit terkekeh. Membuat Jingga memukul pelan dada Langit.

Mereka tak sadar disekelilingnya siswi siswi sedang berteriak histeris bahkan ada yang sampai berhenti piket untuk melihat adegan uwu Langit dan Jingga.

Langit memajukan bibirnya "Tapi aku gak suka loh mereka lihatin leher kamu gitu!."

"Gerai aja ya rambutnya??pliss" Rengek Langit. Bagi Jingga Langit benar benar menggemaskan hari ini.

Jingga menggeleng "Nanti Bu Sari tahu kalau aku warnai rambut"

"Cie aku kamu." Celetuk Langit.

"Lah lo duluan kan bilang aku kamu,Ya gue ikut lah." Sinis Jingga

"Yaudah gitu aja terus ya?Aku kamu kan sweet"

Jingga memutar bola matanya malas. Berjalan mendahului Langit. Langit benar benar dibuat geram oleh Siswa siswa yang menatap Jingga dengan nafsu. Dengan langkah seribu Langit menghampiri Jingga Merangkul lehernya dari belakang dan meletakkan dagunya di pundak Jingga. Jingga terkesiap oleh Perlakuan Langit.

"Langit! Lo ngapain?." Jingga menahan nafas karena jarak wajahnya dengan Langit begitu dekat.

"Biarin aja dulu, Sampe dikelas Lo." Jingga pasrah akhirnya dia berjalan dengan posisi Tangan Langit yang bergelayutan di lehernya.

Langit menghirup dalam dalam aroma strawberry dari rambut Jingga.

"Jingga?" Panggil langit

Jingga berdehem "Lo kutuan gak?." Ucap Langit. Terlintas ide jahil di kepala jingga "Ia gue kutuan. Banyaklah banget lagi." Ucap Jingga

Reflek langit melihat ke arah rambut jingga "Bisa terbang lagi kutunya"

"Hah serius?!!." Pekik Langit. Jingga mengangguk sambil menahan tawanya yang hampir saja pecah.

"Makanya jauh jauh sana. Ntar kutunya terbang ke kepala Lo" langit semakin melotot dibuatnya namun sledletik kemudian dia menggeleng

"Gak ah,I accept you for who you are. " Jingga dibuat seperti kepiting rebus oleh Langit. Ia menutup pipinya agar tak terlihat bahwa sedang Blushing sekarang.

"Can you repeat that? I did not hear. "
G

oda Jingga

"Dah sama masuk kelas!." Langit gelagapan karena tingkah Jingga. Setelah jingga masuk ke kelasnya Langit berlari menuju Rooftop kalau tidak lari Bu Sari akan melihatnya sebab bel sudah berbunyi sejak 3 menit yang lalu.

Rooftop

Langit rasa dirinya sudah gila akibat Jingga. Buktinya sedari tadi dia senyam senyum nggak jelas.

"I'm in love with u Jingga Olivia. " Teriak Langit sangat keras suaranya menggema di rooftop. Semilir angin membuat rambut lebatnya beterbangan kesana kemari. Senyum manisnya tak pernah pudar dari wajah tampan yang ia miliki.

JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang