"Ada ajah orang yang tiba tiba datang langsuhg membawa masalah."
****
Pukul 18.34 Di ruangan bernuansa Hitam dan Putih seorang gadis cantik sedang berkutat dengan laptop nya. Gadis cantik bersurai panjang itu adalah Jingga. Mengotak Atik laptop nya dengan teliti.
Braakk
Tak lama kemudian pintu ruangan tersebut terbuka secara kasar,dan masuklah 3 lelaki tampan yang wajahnya terlihat babak belur. Jingga mengernyit heran lalu bangkit dari duduknya menghampiri Aslan,Cio dan Tiger yang duduk di sofa panjang
"Muka kalian kenapa?." Tanya jingga to the point.
Aslan mendongak menatap wajah heran Jingga "Dikeroyok."
"Siapa?." Jingga meneguk segelas air meneral yang ia ambil dari Dispenser tadi. Tak kunjung mendapat jawaban dari Aslan ia beralih menatap Tiger.
"Siapa hm?."
"Lion's"
"Lion's?." Tanya jingga tak percaya. Kemarin sang ketua mengajak nya berpacaran secara paksa sekarang anggota nya memukuli teman teman nya. Jika saja Jingga sedang tidak menjalankan misi ia sudah turun tangan untuk menghabisi Lion's.
"Kenapa?Lo masih nggak percaya sama kita?." Emosi Cio tersulut ketika melihat tatapan curiga milik Jingga
"Udah lah gak guna juga kita cerita sama dia!." Cio melenggang pergi meninggalkan ruangan Jingga. Tiger pun ikut bangkit dari duduknya "Gue harap setelah ini Lo mau bertindak." Ucap nya lalu pergi menyusul Cio.
Kini tinggal Aslan dan Jingga. Aslan hanya diam sedari tadi,enggan rasanya untuk mengucapkan satu kalimat saja untuk orang didepannya saat ini. 'Kecewa' itu yang dirasakan Aslan,bagaimana bisa seseorang kepercayaan Gahar membiarkan Wolves tetap diam walau sudah diinjak berkali kali oleh Lion's?.
"Gila ya lo! Gue kira Lo adalah ketua yang baik dan bertanggung jawab. Tapi ternyata nggak,Lo sama aja kaya ketua geng geng yang lain. Memanfaatkan kekuasaan lo untuk kepentingan pribadi!. Jujur ya gue kecewa banget sama pilihan Gahar. Kenapa dia bisa milih lo untuk menggantikan posisi dia?!. Lo yang gak layak disebut leader karena Lo hanyalah perempuan yang gila kekuasaan." Ujar Aslan panjang × lebar. Jingga masih diam menunggu kelanjutan dari ocehan Aslan.
"Harusnya kita udah habisi Lion's dari awal! Dan Lo bilang Lo lagi jalanin misi tapi sampai sekarang lo belom kelar in misi lo! Kenapa lo gak mau lawan Lion's?! Apa karena Langit? Atau karena Lo takut? Kalo Lo takut mending mundur aja jadi Leader! Gue siap kok jadi pengganti Lo. Gue juga tahu Wolves nggak butuh Leader pengecut kaya Lo!. Udah deh mending Lo mundur aja."
Jingga tersenyum devil "So?jadi gue udah bisa buktikan siapa yang sebenarnya gila kekuasaan."
"Maksud Lo!?" Tanya Aslan dengan nafas memburu
"Gue rasa lo ngerti." Jingga kembali duduk di kursinya dan beraktivitas seperti semula tanpa menghiraukan Aslan yang sedang berceloteh panjang lebar
"Pintu keluar nya ada disebelah sana." Ucap Jingga tanpa menoleh wajah Aslan. Aslan yang sadar akan dirinya diusir langsung keluar meninggalkan ruangan tersebut. Jingga menggeleng tak percaya dengan kelakuan teman temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA
Humor[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA. TAPI GAK MAKSA💜🧚] Paras cantik tidak menjamin hati yang bersih nan baik. Gadis cantik tidak harus selalu terlihat anggun. Menjadi leader geng yang segani oleh semua orang bukan lah cita cita gadis ini. Namun jika mem...