Mulmed: Jingga Olivia Adijaya
"Biarkan aku mencintaimu dengan caraku."
—dengan caraku
****
"Apaa!??Bandara??Mau ngapain?." Pekik Jingga ketika ia menerima telfon dari Om harick (Adik dari ayah nya). Jingga berjalan cepat menuju kelas karena sebentar lagi pesawat harick akan mendarat. Menerobos kerumunan siswa siswi akhirnya Jingga sampai di kelasnya.
"Clara!!Izinin gue ke Bu Sari ya!!." Ucap Jingga seraya memasukan barang barang nya yang masih ada di meja.
Clara mengernyit "Mau kemana lo?." Tanya Clara,matanya masih fokus ke layar handphone milik Shakira. Shakira berjalan mendekati Jingga.
"Kenapa lo?buru buru amat." Ucap Shakira melihat Jingga yang sedang panik. "Gue ke bandara,Nanti gue jelasin. Bye guys!!." Jingga melenggang pergi begitu saja meninggalkan Shakira dan Clara yang masih bertanya tanya.
"Mao kemana tu anak?" Tanya Clara. "Ke bandara katanya." Jawab Shakira seraya mendaratkan bokongnya disebelah Nessy yang sedang tertidur pulas.
"HAH!? NGAPAIN DIA KE BANDARA??." Pekik Clara,Sekarang sedang Jam istirahat pertama jelas saja siswa dan siswi berada di kantin untuk melepas dahaga dan rasa laparnya mereka.
Shakira mengedikan bahunya "Nanti dia jelasin" ucap Shakira seadanya,Ia menelusupkan kepalanya di Lipatan lengannya menyembunyikan wajah cantiknya dibalik lengan putih miliknya.
Airport—
Jingga berlari sekuat tenaga,Berusaha mencari keberadaan Tante dan Om nya. Mengedarkan pandangannya disekeliling bandara namun Jingga tak dapat menemukan Sosok yang ia cari. Jingga menoleh ke kanan,kiri, dan belakang berusaha menemukan Harick dan Ulan. Ia melihat ke arah arlojinya menunjukkan pukul 10.23
"Masa sih gue telat? Kan mendarat nya jam 11." Jingga bermonolog,mata Elang miliknya terus saja menelusuri setiap sudut Bandara Ini. Akhirnya ia menemukan Sosok yang ia cari,Berlari kencang mendekati kedua pasangan tersebut.
Brughh
Jingga menabrak koper seseorang tak sengaja. Seorang laki laki berbadan kekar,Memakai kaos putih polos yang dibalut jaket denim nya. Jingga membantu membereskan koper koper yang berantakan akibat ulah nya.
"Sorry,I accidentally bumped into you. " Ucap Jingga,Lelaki dihadapan nya hanya diam,Kaca mata hitam milik laki laki itu bertengger di hidung mancung miliknya. Laki laki itu enggan menjawab Ucapan Jingga.
"Do you understand?." Ucap Jingga,Si laki laki mengangguk melihat respon sang cowok tadi Jingga kembali lari berusaha mensejajarkan diri nya dengan Harick dan Ulan
"Om Harick!." Teriak Jingga agar Harick mendengar nya. Harick berbalik badan ia tersenyum sendu kepada Putrinya ini (Jingga sudah dianggap putri kandung Harick."
"Om? Kenapa mendadak banget ke luar kotanya?." Rengek Jingga layaknya seorang bayi menggemaskan.
"Ada urusan sayang,Gak akan lama kok. Cuma tiga Minggu." Sahut Ulan yang terlihat menggandeng tangan Harick.
"Apanya yang gak lama?! Itu tiga Minggu namanya Lama omm." Rengek Jingga.
"Yaudah bentar lagi pesawat om berangkat,Kamu jaga diri baik-baik ya. Tanya sama om cuma sebentar kok perginya." Ujar Ulan seraya mencium Kening putri cantik dihadapan nya.
Jingga tersenyum lalu melambaikan tangan nya di udara. "SAFE FLIGHT!!." Teriak Jingga namun hanya mendapat anggukan kepala dari Harick dan Ulan. Setelah Om dan Tante nya menghilang dibalik pintu pesawat Jingga menjalankan kaki nya menuju Keluar Bandara namun di tengah jalan handphone nya berdering membuat Jingga harus merogoh tasnya.
"Hallo?." Ucap jingga pada si penelepon
Brughh
Tubuhnya sedikit terhuyung ke belakang usai menabrak Si cowok berpostur tinggi. Jingga mendongak menatap si pemilik badan betapa terkejutnya dirinya saat melihat sosok malaikat tampan bak dewa Yunani didepannya.
"Ma-maaf gue gak sengaja." Ucap Jingga seraya mengambil buku yang dibawa oleh cowok tersebut. Jingga menyerah kan buku yang ia ambil dari lantai lalu menyerahkan nya pada sang pemilik.
"Thanks." Hanya satu kata yang keluar dari bibir ranum cowok tersebut,membuat Jingga jengkel setengah mati dan lebih parahnya lagi setelah mengucapkan hal itu Si cowok pergi begitu saja. Bahkan dirinya rela mematikan telepon dari orang tadi demi mendengar basa basi si cowok nyebelin itu dan hasilnya? Malah sia sia.
"Dih,Nyebelin banget. Gak pake basa basi gitu??" Jingga bermonolog
"Tanya nama gue kek,Tanya apa kek gitu." Gerutu Jingga sembari melangkahkan kakinya menuju parkiran. Melajukan motornya menuju rumah sakit Jaya Medika hendak menemui seseorang disana.
Perlahan jingga membuka kenop pintu kamar VVIP tersebut. Terpampang jelas Seorang lelaki berwajah pucat. Jingga mendekati bangkar milik laki laki itu dan memegang tangan laki laki tersebut.
"Bang gahar,Udah lama nih Jia gak jengukin abang." Ucap Jingga kepada laki laki yang diketahui bernama Gahar
"Lama banget lo tidurnya bang,Nggak kangen gue? Gak kangen sekolah? Atau Lo gak kangen anak anak Wolves??." Lanjutnya
Jingga tahu ini terlihat sangat bodoh. Berbicara dengan seseorang yang matanya terpejam rapat hanya lah membuang buang waktu toh orang itu tak akan mendengarkannya. Namun apa yang dilakukan Jingga hanyalah sekedar melepas rindu. Dia percaya Gahar akan mendengar semua kata kata yang selama ini ia ucapkan.
Jika dihitung hitung Jingga sudah lebih dari seminggu tidak menjenguk Gahar disini,Dia selalu berdoa agar saat dirinya sampai dirumah sakit yang ia lihat pertama adalah senyum dan tawa Gahar. Namun sampai sekarang itu belum terjadi. Walaupun Gahar adalah kakak angkatnya Jingga benar benar menyayangi Gahar layaknya seorang Kakak kandung nya sendiri.
TBC
Holaa!! Welcome back di cerita aku yang masih acak acakan. Hari ini aku update pagi pagi buta soalnya kebangun gara gara tetangga sebelah.
Oke aku mau cerita,Jadi tetangga aku itu anak SMA kelas 11 gitu terus dia lagi nongkrong sama temen temennya,Kayanya cuma ber 3 deh soalnya aku lihat motornya cuma ada dua doang. Tapi berisik nya minta ampunnn:(( pgn marahin tapi kan aku malu hehe😁.
Yaudah lah yah.
Happy reading readers🧚—Ara🦄

KAMU SEDANG MEMBACA
JINGGA
Humor[HARAP FOLLOW SEBELUM MEMBACA. TAPI GAK MAKSA💜🧚] Paras cantik tidak menjamin hati yang bersih nan baik. Gadis cantik tidak harus selalu terlihat anggun. Menjadi leader geng yang segani oleh semua orang bukan lah cita cita gadis ini. Namun jika mem...