7. Jingga&Langit

55 4 0
                                    

"Gue harap suatu saat nanti gue adalah alasan Lo tersenyum dan bahagia."

****

Langit berjalan gontai di lorong sekolah. Hari ini adalah hari Rabu,Hari dimana Langit akan berolahraga. Pagi ini matahari bersinar sangat terik.

Langit sudah bergabung dengan teman teman sekelasnya. Disini juga ada kelas IPS 1 juga disini itu adalah kelas Jingga. Sudah hampir 5 menit mereka menunggu pak Ali namun ia belum kunjung datang.

"Selamat pagi anak anak" Semua siswa&i yang tadinya duduk sekarang berdiri tegak. Kembali ke barisan kelas mereka masing masing. 

"Pagi pakkk." Ucap semua siswa-siswi lantang. Pak Ali tersenyum melihat siswa dan siswi nya bersemangat untuk olahraga.

"Baik,Pagi ini bapak akan memberi kalian materi tentang basket." Siswa siswa bersorak senang sedang kan siswi nya mendengus kesal. Terkecuali Jingga dkk.

Pak Ali menjelaskan beberapa teknik bermain basket. Setelah penjelasan materi akhirnya yang ditunggu-tunggu pun tiba. Yaitu praktek. Pak Ali menyuruh semuanya mencari 5anggota. Inti Lion's sudah mendapatkan Kelompok nya.

Shakira ketar ketir mencari satu anggota lagi,Karena mereka baru beranda empat. Mata jingga tertuju pada satu anak perempuan yang seperti nya belum mendapatkan Kelompok. Jingga menghampiri Gadis tersebut.

"Haii,Kamu udah dapet kelompok?" Tanya jingga,Namun gadis itu hanya diam menatap lekat wajah Jingga namun sedetik kemudian ia tersenyum dan bangkit dari duduknya.

"Kamu kekurangan anggota?" Jingga mengangguk. "aku gabung tim kamu ya?" Jingga mengangguk antusias lalu menarik tangan perempuan tersebut bahkan ia belum mengenalnya. Sepertinya ia anak kelas IPS 2.

Setelah lengkap pertandingan pun dimulai,Pak Ali sengaja memberi kesempatan untuk mencari anggota di kelas lain. Pertandingan dimenangkan oleh tim Langit,Dan tentu saja Tim jingga menang. Langit dan Adit ber high five lalu duduk di pinggir lapangan.

Shakira melirik perempuan disamping jingga,perempuan itu sedang minum air dan Shakira rasa wajahnya begitu familiar. Shakira mendekati nya lalu duduk di hadapannya.

"Hai,Nama Lo siapa?." Jingga dan yang lain menoleh mendengar ucapan Shakira. Gadis itu tersenyum "Nama gue Windy,kalo Lo?."

"Gue Shakira" satu persatu mereka menjabat tangan Windy

"Clara"

"Nessy"

"Jingga"

"Kalau jingga gue mah tahu." Ucap Windy. Windy bangun dari duduknya "Gue balik duluan ya?"

Shakira mengangguk begitu juga dengan yang lain. "Makasih udah mau gabung tim kita" ucap Clara

"Justru gue yang makasih,Kalian mau ajak gue gabung di tim kalian." Ucap Windy seraya tersenyum. Windy pergi meninggalkan lapangan.

"Ih ternyata si cupu udah punya geng baru" cibir seseorang. Jingga dkk mendongak untuk menatap wajah sang pemilik suara.

Jingga mengangkat satu alisnya "I do not understand" ucap jingga mengedikan bahunya. (Aku tidak mengerti)

Shakira tersenyum miring "This human speech does not need to be understood. " (Omongan manusia ini tidak perlu dipahami.)

Gisel geram lalu menarik rambut Shakira. Shakira bangkit dari duduknya untuk mengurangi rasa sakit di kepalanya. Gisel mencengkram erat rambut Shakira.

Ia tersenyum devil "Do not talk much! If you dare come against me. " Ucap Gisel. Lagi lagi Shakira tersenyum miring. (Jangan hanya bicara! Kalau berani sini lawan aku)

Ia mencengkram erat tangan Gisel membuat sang empunya meringis. Gisel bisa merasakan bahwa kuku milik Shakira sudah menancap dikulitnya. Mau tidak mau Gisel melepaskan tangannya dari rambut Shakira

"Don't play with me." Sarkas Shakira. Lalu meninggalkan lapangan diikuti oleh Jingga dkk semua itu tak luput dari pengelihatan Langit dkk. 

Roftoop

Semilir angin berhembusan membuat rambut indah jingga berterbangan kesana kemari. Namun itu tak mengurangi kecantikan nya.

"Sendiri?" Ia menoleh ketika mendengar suara berat dibelakangnya.

Jingga mengangguk "Lo ngapain?" Langit duduk disampingnya menatap indah warna langit yang begitu indah.

"Mau duduk aja" jawab langit. Ia menatap lekat wajah jingga.

"Lo ada masalah?."

Jingga menggeleng lalu tersenyum "Nggak ada,Lo sendiri?" Langit bisa melihat wajah jingga,Ia merasa gadis ini sedang banyak pikiran. Langit terkekeh "Iya gue sendiri."

Jingga mengerutkan keningnya "hah?"

"Tadinya sendiri tapi sekarang sama bidadari." Ucapnya seraya tersenyum sangat manis.

Jingga masih berusaha mencerna ucapan Langit "Bidadari?Siapa?Mana?." Tanya jingga lolla.

Langit menggerutu dalam hati sepertinya gadis ini sedang telmi. Ia menarik nafas dalam-dalam lalu menghembuskan perlahan "Bidadarinya kamu,Jingga Olivia." Ucapnya.

Pipi jingga merona mendengar ucapan Langit. Jujur ini adalah pertama kali jingga merasakan ini.

"Cie blushing." Goda langit ia menoel pipi tembam Jingga

"Ih apaan sih Lang." Ucap jingga malu malu. Ia menyembunyikan semburat merah di pipinya

Langit tertawa dengan sikap jingga yang begitu menggemaskan. Entah kenapa melihat Langit tertawa jingga ikut tertawa,Kayanya ketawanya langit nular dehh.

"Nah gitu dong ketawa,kan tambah cantik." Ucap Langit lagi lagi dengan tatapan menggoda. Bisa mati duduk Jingga kalau begini ceritanya.

"Ciehh blushing lagi!!" Ucap langit mengejek tawanya tak pernah pudar dari wajah tampannya. Begitu pun jingga. Ingin sekali jingga berteriak tapi kan Gengsi.

"Thx ya lang" ucap jingga ketika tawanya sudah mereda

Langit mengangguk. Dia tahu persis bahwa gadis ini sedang ada masalah. Namun yang langit heran kenapa gadis ini begitu pintar menyembunyikan lukanya dibalik tawanya?

Mungkin itu adalah kelebihan seorang perempuan menyembunyikan seribu luka dibalik tawanya. Terkadang orang yang terlihat bahagia adalah orang yang paling banyak menyimpan luka.

Tbc

Hai! Makasih yang udah baca cerita aku. Ada gak sih yang pernah mengalami hal sama kaya jingga?Kira kira jingga ada masalah apa ya?

Kalau penasaran jangan lewatkan ya update author selanjutnya 💙💙.

Salam hangat untuk kalian semua
-Ara❤️

JINGGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang