H P S - 9

2.9K 170 1
                                    

Dhia POV •

" Awak " , aku memanggilnya .

" Kalau Mummy dengan Daddy aku tak makan kau , aku yang makan kau . Kau nak takut apa ? " , balas lelaki itu .

Aku berdecit .

" Awak ingat ni drama ke ? Clichè sangat . " , aku menjeling .

" Lepastu ? Tak reti nak masuk ? Nak aku cempung kau dulu ke baru kau nak masuk ? " , kata Ian dengan nada berbaur ugutan .

" Ye , saya nak keluar la ni . Sikit-sikit nak marah . Cepuk kang " , balasku dengan nada perlahan .

Kami keluar dari kereta Lamborghini itu . Ian jalan mendahului aku .

Sebenarnya aku takut . Yelah , mana tau Puan Sri tu tak suka aku . Aku ni gadis biasa-biasa je hm . Jejak pulak rumah yang sebesar istana ni . Nak dibandingkan dengan rumah aku , alahai . Macam orang kerdil pula .

" Awak " , panggilku bila terasa Ian jalan terlalu pantas .

Sebelah keningnya terangkat .

" Tunggulah . Awat jalan laju sangat ? " , kataku .

" Haih kau ni , kalau sehari tak mengada-ngada takboleh ke ? " , balasnya .

" Awak , ini rumah awak tau . Gila ke tak seram ? Buatnya Mummy Daddy awak taksuka saya macam mana ? Dah lah pagi tadi Daddy awak nampak saya betulkan samping awak . Lepastu awak bawak pulak saya balik , nanti mesti dorang- " , belum sempat aku menghabiskan kata-kataku , Ian menekup mulutku dengan tangannya .

" Urmphh !! Urmphhh !! " , rontaku sambil cuba melepaskan tangannya dari mulutku .

" Kau nak banyak bunyi lagi tak ? " , tanya Ian .

Aku menggeleng . Tangannya masih dimulutku .

" Kalau aku lepas tangan aku , kau pot pet pot pet macam ayam katik lagi , ni bibir ni .. " tangannya yang sebelah lagi menunjuk bibirnya .

" Lekat kat bibir kau " sambungnya lagi .

Membuntang luas mataku . Laju aku menggelengkan kepalaku . Gila !

" Good " , katanya sambil menurukan tangannya dari mulutku .

Aku mengesat mulutku .

" Tangan awak bau rokok lah ! Tak basuh tangan ke ha ?! " , bidasku .

" Melawan ! Kau nak kena betul-betul ke ? " , ugutnya .

Kepalanya sengaja didekatkan . Aku mengundur ke belakang .

" Okay okay . Saya diam " , aku beralah .

Aku memasamkan muka . Geram sungguh dengan dia ni .

" Muka tu cantik sikit . Dah macam singa takdapat mangsa aku tengok . Senyum lah . Nanti parent aku ingat aku buli kau pulak " , ujar Ian .

Aku memandangnya tajam .

' Dasar talam dua muka ! ' , ujarku dalam hati .

Ian terus berjalan . Dan aku mengikuti langkahnya .

Sampai sahaja di muka pintu , aku menarik nafas .

" Selamat pulang tuan muda " , ucap seorang wanita tua pada Ian .

" Terima kasih Mak Jah . Ni , Dhia Ayrose . PA baru Ian , Mak Jah tolong tunjukkan dia bilik ." , balas Ian seraya masuk ke dalam rumahnya .

Mak Jah hanya mengangguk .

' Hm , sopannya kau cakap wahai encik bos . Kalau dengan aku , langsung tak pernah nak elok ! ' , kataku dalam hati .

Book 1; He's Psycho SweetWhere stories live. Discover now