• Dhia POV •
" Awak " , aku memanggilnya .
" Kalau Mummy dengan Daddy aku tak makan kau , aku yang makan kau . Kau nak takut apa ? " , balas lelaki itu .
Aku berdecit .
" Awak ingat ni drama ke ? Clichè sangat . " , aku menjeling .
" Lepastu ? Tak reti nak masuk ? Nak aku cempung kau dulu ke baru kau nak masuk ? " , kata Ian dengan nada berbaur ugutan .
" Ye , saya nak keluar la ni . Sikit-sikit nak marah . Cepuk kang " , balasku dengan nada perlahan .
Kami keluar dari kereta Lamborghini itu . Ian jalan mendahului aku .
Sebenarnya aku takut . Yelah , mana tau Puan Sri tu tak suka aku . Aku ni gadis biasa-biasa je hm . Jejak pulak rumah yang sebesar istana ni . Nak dibandingkan dengan rumah aku , alahai . Macam orang kerdil pula .
" Awak " , panggilku bila terasa Ian jalan terlalu pantas .
Sebelah keningnya terangkat .
" Tunggulah . Awat jalan laju sangat ? " , kataku .
" Haih kau ni , kalau sehari tak mengada-ngada takboleh ke ? " , balasnya .
" Awak , ini rumah awak tau . Gila ke tak seram ? Buatnya Mummy Daddy awak taksuka saya macam mana ? Dah lah pagi tadi Daddy awak nampak saya betulkan samping awak . Lepastu awak bawak pulak saya balik , nanti mesti dorang- " , belum sempat aku menghabiskan kata-kataku , Ian menekup mulutku dengan tangannya .
" Urmphh !! Urmphhh !! " , rontaku sambil cuba melepaskan tangannya dari mulutku .
" Kau nak banyak bunyi lagi tak ? " , tanya Ian .
Aku menggeleng . Tangannya masih dimulutku .
" Kalau aku lepas tangan aku , kau pot pet pot pet macam ayam katik lagi , ni bibir ni .. " tangannya yang sebelah lagi menunjuk bibirnya .
" Lekat kat bibir kau " sambungnya lagi .
Membuntang luas mataku . Laju aku menggelengkan kepalaku . Gila !
" Good " , katanya sambil menurukan tangannya dari mulutku .
Aku mengesat mulutku .
" Tangan awak bau rokok lah ! Tak basuh tangan ke ha ?! " , bidasku .
" Melawan ! Kau nak kena betul-betul ke ? " , ugutnya .
Kepalanya sengaja didekatkan . Aku mengundur ke belakang .
" Okay okay . Saya diam " , aku beralah .
Aku memasamkan muka . Geram sungguh dengan dia ni .
" Muka tu cantik sikit . Dah macam singa takdapat mangsa aku tengok . Senyum lah . Nanti parent aku ingat aku buli kau pulak " , ujar Ian .
Aku memandangnya tajam .
' Dasar talam dua muka ! ' , ujarku dalam hati .
Ian terus berjalan . Dan aku mengikuti langkahnya .
Sampai sahaja di muka pintu , aku menarik nafas .
" Selamat pulang tuan muda " , ucap seorang wanita tua pada Ian .
" Terima kasih Mak Jah . Ni , Dhia Ayrose . PA baru Ian , Mak Jah tolong tunjukkan dia bilik ." , balas Ian seraya masuk ke dalam rumahnya .
Mak Jah hanya mengangguk .
' Hm , sopannya kau cakap wahai encik bos . Kalau dengan aku , langsung tak pernah nak elok ! ' , kataku dalam hati .
YOU ARE READING
Book 1; He's Psycho Sweet
Romance" I won't sharing what is mine , and you are mine Miss Ayrose " - Ian Dannial Dia , Ian Dannial . Dia bad guy , Dia sweet dengan kau . Dan dia psiko . Psiko akan kau . " Since when im yours , Encik Ian Dannial ? " - Dhia Ayrose Dia gadis polos yang...