H P S - 21

2.5K 164 16
                                    


                    " Aku terima nikahnya Adrianna Humaira Binti Hudson dengan mas kahwin sebanyak seribu dinar tunai . "

" Sah . "

" Sah . "

Alhamdulillah , dengan sekali lafaz , Adrianna telah sah menjadi milik Tengku Mikhael .

Semua mengucapkan syukur dan menghela nafas lega . Acara sarung cincin dan pembatalan air sembahyang berlangsung .

Setelah akad nikah berlangsung , keluarga Adrianna dan Mikhael menjamu selera di luar rumah bawah kanopi .

Keluarga Adrianna dan Mikhael kalau bergabung aku rasa dah boleh buat party syok wooo .

Ini baru family , belum lagi tetamu yang dijemput . Fuh , habis satu hotel tu .

Dhia yang sedang menikmati makanannya bersama saudara Adrianna yang lain terkejut apabila seorang daripada sepupu Mikhael yang agak ' hot ' datang menjengah meja makan mereka .

" Boleh I duduk sini ? " , soal lelaki itu .

" Eh boleh boleh . " , jawab sepupu Adrianna yang perempuan .

Dia tersengih malu .

Tengku Zarith duduk disebelah Dhia .

" Em kak Dhia , boleh tak Qila nak duduk sebelah abang hot tu ? " , bisik Aqila perlahan .

Dhia tertawa halus kemudian mengangguk . Baru saja ingin bangun , tangannya ditahan oleh Zarith .

" Eh , you nak pergi mana ? " , soalnya hairan .

" Err — "

" Dia nak makan dengan aku . " , pintas Ian laju .

Terus mereka berpaling ke arah suara tersebut .

Tangan Zarith ditepis . " Aku paling pantang orang sentuh harta aku . " , katanya mendatar .

Kemudian tangannya pula yang menggenggam tangan Dhia dan dibawa ke meja lain bersama makanannya .

Ayat tu . Dah dua kali Dhia dengar . Apa maksud dia ?

Dhia dan Ian duduk di sebelah meja mereka .

Mereka yang melihat semua menayangkan riak yang tidak percaya .

Pandangan tajam diberikan pada Dhia . Muka yang dingin ditayangkan .

Dhia menggigit bibirnya . Dia tak tahu kenapa Ian jealous kalau dia dengan lelaki lain .

" Suap . " , arah Ian .

" Huh ? "

" Suaplah aku makan . Aku nak makan . " , kata Ian tegas .

Dhia melihat ke arah sekelilingnya. 

" Pergi mati dengan orang lain . Tak payah pedulikan diorang . Fokus kau pada aku sekarang . " , tegas Ian .

Dhia masih terdiam .

" Cepatlah ! " , gesa Ian .

Kelam kabut Dhia menyuapkan makanan tersebut ke dalam mulut Ian menggunakan tangan. 

Habis hancur mood makan dia .

Tak guna .

• • •

               Kini , tibalah hari yang dinanti nanti kan oleh orang ramai untuk melihat pengantin bersanding .
              
Dhia yang lengkap berpakaian baju kurung lace berwarna biru kelabu yang dipilih oleh Adrianna untuk menjadi pengapitnya tampak begitu cantik . Ditambah dengan solekan yang simple tetapi sangat cantik . Rambutnya disanggul rapi dan diselitkan bunga ditepi tengah sanggul itu .

Book 1; He's Psycho SweetWhere stories live. Discover now