Pulang saja dari makan , masing masing mengantuk .
Dhia masuk ke dalam bilik air untuk memberus gigi . Ian pula berdiri diluar pintu bilik air menanti gilirannya untuk masuk .
Dhia keluar dari bilik air sambil menguap . Ian terus masuk
Dia berbaring di atas katil sofanya . Baru saja ingin melelapkan mata ,
" Woi ! " , sergah Ian .
Terkejut Dhia dibuatnya .
" Ee awak ni kenapa ?! " , marah Dhia .
Ian terus baring di atas katilnya .
" Jangan tidur selagi aku tak tidur . " , tutur Ian selamba .
Membuntang mata Dhia .
" Pastu awak nak suruh saya buat apa ? Melangut tengok muka awak yang tak handsome tu ? " , soal Dhia .
" Pembetulan . Yang handsome okay . " , ujar Ian .
" Merepek , macam budak budak nak kena tunggu dia tidur pulak baru kita boleh tidur . Awak ingat saya ni Mummy awak ke ? Awak ingat awak anak saya ? "
" Ada nampak Mummy happy ? " , gurau Ian .
" Tak kelakar " , jawab Dhia .
" Aku bos kau . Jadi kau kena dengar arahan aku . " , kata Ian sambil matanya menatap handphone .
" Yelah , sikit sikit nak guna kuasa veto dia . Menyampah . " , omel Dhia .
" Apa dia ? " , soal Ian .
Dhia mendecit . " Takda apa lah . Ni , awak nak tidur pukul berapa ? Kalau main handphone memang sampai besok awak taktidur . Awak takpenat ke ? " , bebel Dhia .
" Sukahati aku lah nak tidur pukul berapa . Kau jangan memandai nak tidur selagi aku tak tidur " , arah Ian .
Dhia menjeling . Dia mengambil teddy bearnya . Dia duduk memeluk erat lututnya dan teddy bear itu dengan berselimutkan komforter . Dia termenung .
1 minit
2 minit
Tersengguk sengguk Dhia menahan ngantuk . Ian masih setia menatap handphone .
Dalam masa yang sama dia mengerling ke arah Dhia .
Gadis itu kelihatan seperti bomoh sedang membaca mantera . Sekejap kepalanya ke belakang , sekejap kedepan . Akhirnya dia terlelap dengan kepalanya disandarkan pada sofa itu .
Kesian pula Ian melihatnya . Sebenarnya dia sengaja mahu mengusik gadis itu . Tapi taksangka dia betul betul tunggu .
Ian turun dari katilnya dan menuju ke arah Dhia .
Dia menukar posisi tidur gadis itu dari duduk ke baring . Komforter ditarik hingga paras dada .
Dia duduk di sisi sofa itu . Matanya merenung wajah polos gadis itu yang sedang lena diulit mimpi .
' Tidur pun cantik . ' , desisnya dalam hati .
" Goodnight . " , ucap Ian dan mencium ubun ubun Dhia sekilas .
Dia kembali ke katilnya . Lampu ditutup dan dia terlena .
• • •
Alarm Iphone Dhia berdering . Waktu untuk solat Subuh .
Dia duduk dari berbaring .
Kejap , bukan semalam dia tunggu malaun tu tidur ke ? Dia bukan tengah duduk ke ? Macam mana boleh berbaring pulak ni ? Dia melihat keadaannya dalam selimut . Fuh , masih berbaju . Selamat . Ingatkan malaun tu buat apa apa pada dia .
YOU ARE READING
Book 1; He's Psycho Sweet
Romantizm" I won't sharing what is mine , and you are mine Miss Ayrose " - Ian Dannial Dia , Ian Dannial . Dia bad guy , Dia sweet dengan kau . Dan dia psiko . Psiko akan kau . " Since when im yours , Encik Ian Dannial ? " - Dhia Ayrose Dia gadis polos yang...