HPS - 22

2.6K 173 24
                                    

                   " Thanks babe tolong I . " , ucap Adrianna pada Dhia dan memeluk dan melagakan pipi .

Dhia dah nak balik . Esok kerja woi .

" Sama sama . " , balas Dhia .

" Jaga diri tau . Nanti ada apa apa call I . Kalau Ian buli you , you bagitahu je I nanti I report dekat maklong.  " , bisik Adrianna kemudian menjeling Ian yang berada di kereta .

Dhia tertawa halus . " Tak habis lagi ? " , soal Dhia .

Adrianna hanya diam . Mikhael di tepi juga terdiam . Bukan dia tak tahu apa yang Ian katakan pada isterinya . Dia juga sedikit sebanyak terasa hati . Tapi nak buat macam mana , Ian dah macam abang Ad . Takkan dia nak melawan pulak ? Dia je pernah kena belasah dengan Ian sebab buat Ad menangis .

Huhu .

" Ok lah , I balik dulu . Jumpa nanti . Happy honeymoon ! " , ucap Dhia riang .

Adrianna dan Mikhael hanya tersenyum .

Dhia terus berlalu ke arah Ian .

Dia tersenyum melihat muka Ian yang resah .

" Xiozí saya baik kan ? " , soal Dhia .

" Teman aku ? " , pinta Ian .

Bahu Ian diusap perlahan . " Saya boleh . Tapi taknak lah . Lebih baik kalau awak cakap dengan dia berdua . " , kata Dhia .

Ian menguak rambutnya ke belakang sebelum melangkah ke arah Ad dan Mikhael .

Ad yang melihat Ian mara ke arahnya ingin berura ura masuk . Namun belum sempat , Mikhael menarik tangannya .

" Sayang . " , panggil Mikhael lembut .

" What ? I tak nak jumpa dia . " , kata Adrianna mendatar .

" I — "

" Ad . " , panggil Ian .

Terus terhenti langkah Ad namun dia tidak berpaling .

Ian melihat wajah Mikhael . Mikhael menganggukkan kepalanya dan menepuk lembut bahu Ian . Tangan Ad dilepaskan.

" B , you nak pergi mana ? " , soal Ad .

" I nak jumpa ummi dengan walid kejap . Cakap elok elok okay sweetheart ? " , kata Mikhael lembut dan mencuit dagu Ad kemudian berlalu pergi .

" Youuu ! " , panggil Ad geram . Dia merengus geram kemudian berpaling melihat Ian sambil berpeluk tubuh. 

Keningnya dijongket sebelah .

" Shènme ? " , soal Adrianna . ( Apa ? )

Ian menarik nafas dalam dalam .

" Wô xiâng dàoqiàn . " , ucap Ian teragak agak . ( I'm sorry. )

Terus berubah riak wajah Adrianna dari tegang menjadi sayu. 

Untuk pertama kali dalam hidup Ad dan selama mereka membesar , Ian mintak maaf .

" Come again ? " , arah Ad teragak agak .

Ian mengeluh . Ini yang dia malas ni .

" Wô xiâng dàoqiàn . " , ulang Ian .

Ad menahan senyum .

" Sejak bila Ian aku pandai minta maaf ? " , soal Ad sengaja menguji Ian .

Ian mengeluh perlahan .

" Tak apa lah kau tak nak maafkan aku . Aku faham . " , kata Ian sayu .

Dan Ad semakin terkejut .

Book 1; He's Psycho SweetWhere stories live. Discover now