part 27

10.6K 340 0
                                    

Namun itu adalah nasib, jika memang biarkan lah, jika bisa aku ingin merubahnya.


Lagu wolves


Kalian harus putar lagunya, biar terasa lebih merasakan saat membaca ya😊

Sebelum baca inget vote ya

Part sebelumnya

Karena Nesa sama sekali tidak mendengar adanya suara kendaraan karena yang bisa Nesa dengar adalah hanya suara hewan di malam hari.

Nesa lalu di gotong di bawa masuk. Nesa merasakan udara yang sangat-sangat dingin. Nesa saat ini hanya menggunakan baju dress panjang untuk kepernikahaan.

Nesa lalu di taruh di sebuah kursi dan dirinya di ikat lagi dengan tali. Nesa merasa dirinya sangat sakit pada bagian yang diikat, mereka mengikatnya cukup keras sampai-sampai terasa perih pada bagian kulitnya yang di ikat.

Mereka lalu membuka ikatan mata Nesa. Dan akhirnya Nesa bisa melihat siapa saja yang menculiknya. Mereka tersenyum ke arah Nesa atas keberhasilannya menculik Nesa. Saat mereka memandang Nesa ternyata dari belakang ada seorang wanita menggunakan baju pengantin yang berjalan ke arahnya.

Dan telihat akhirnya wajahnya, ya, itu adalah Lauren sudah dari tadi Nesa menebak Lauren lah yang berada di balik semua rencana ini. Lauren lalu berjalan mendekati Nesa dan memegang dagu Nesa. Dan mengucapkan bahwa

"lagi 5 jam setelah ini kamu akan tiada secara sadis" ucap Lauren

"aku memberikan mu waktu untuk mengingat ingat semua kejadian di hidupmu" ucap Lauren

"semoga menikmati" lanjutnya
Lauren lalu pergi dari hadapan Nesa sedangkan 5 orang ini sedang mengawasi Nesa. Saat ini pukul 11 malam

Nesa hanya bisa menangis. Ia berdoa dan mengingat ingat apa yang pernah terjadi selama hidupnya.

"tuhan jika ini memang jalannya, apakah aku bisa memohon agar dapat merubahnya" ucap Nesa

Namun itu adalah nasib, jika memang biarkan lah, jika bisa aku ingin merubahnya. Nesa menangis mengingat kenangan kenangnya.

Mulai dari masa kecilnya yang bermain bersama keluarga di taman, ia berlarian hingga jatuh dan menagis. Dan saat ia bermain dan belajar mulai menaiki sepeda, saat-saat yang bahagia. Dan akhirnya ia masuk ke sekolah dan bertemu dengan teman-teman yang baik baik dan juga ramah. Dan Nesa mulai mengenal yang namanya cinta saat ini bekerja di perusahaan Alka. Dan mulai mencintai seseorang, ya itu adalah Alka. Seseorang yang sepurna di matanya.

"Alka....hiksss.....hiks.....hiks......dimana kamu.........dengarkanlah apa yang aku ucapkan.........dengarkanlah panggilanku ini....Alka....hiksss......mama....papa......hiks" Nesa menagis sejadi jadinya. Ia tak menyangka bahwa dirinya akan berakhir secepat ini

"tuhan dengarkanlah permohonan ku ini" ucap Nesa

"Alka apa kamu ingat, kejadian saat kita berada di suatu Negara, dimana saat itu kamu mengajakku untuk bermain salju, kamu ingat aku pernah tidur di pangkuanmu dan kamu ingat kita pernah tidur berdua dan kamu ingat hal-hal indah yang lainnya" ucap Nesa dalam hatinya yang terus saja menangis.

"Alka hiks....hiks...Alka dengarkanlah panggilanku" ucap Nesa

"aku mencintai mu sepenuhnya, terima kasih atas semua ini, aku akhirnya bisa mengenal yang nama cinta dan kasih sayang dari seorang kekasih. Dan mama papa terima kasih atas semua yang kalian lakukan untuk ku, mulai dari merawatku, mengajarkanku semua hal dan membuatku menjadi sekretaris yang bertanggung jawab dan mama Alka dan papa Alka terima kasih atas perlakuan kalian yang mengagapku sebagai anak kalian, dan kalian semua yang telah membatu untuk merasakan hidup di dunia ini dan tuhan terima kasih atas kebaikan mu dan terimakasih yang hanya aku bisa ku ucapkan" ucap Nesa

Nesa terus menerus mengucapkan terima kasih kepada mereka yang pernah membuatnya bahagia selama Nesa hidup didunia ini.

Nesa lalu memejamkan mata dan lagi-lagi ia mengingat ingat semua hal yang pernah ia halami selama hidupnya dan Nesa berdoa bahwa dirinya saat lahir kembali ia ingin di pertemukan dengan Alka lagi dan membuat keluarga yang bahagia dengannya.

Airmata terus menerus membanjiri pipinya.

"jika ini hari terakhir hidupku, karena memang saatnya aku pergi dan sudah cukup menerima kebahagiaan di dunia ini, aku menerima ini, aku akan menyerahkan diri ku pada mu tuhan, karena memang saatnya aku pergi dari bumi"

Di lain sisi

Alka dan beberapa anak buahnya membawa beberapa mobil sekitar 30 mobil yang mengikutinya. Alka menyuruh kepada salah satu anak buahnya untuk melacak ini. Dan ternyata tempatnya sudah terlacak. Terlacak di sebuah hutan belantar, perjalanan kesana butuh 30 menit perjalanan dan Alka mengirim lokasi tersebut kepada Pilki agar memberi tau kepada polisi. Saat ini Pilki bersama 3 mobil polisi menggunakan senjata lengkap dan 4 motor polisi yang juga ikut.

Selama perjalan perasaan Alka sangat gelisah, ia merasa Nesa dalam bahaya saat ini. Rasanya dirinya terpanggil oleh Nesa. Apa itu benar atau tidak ia tidak tau.

"herno percepatkan laju mobilnya" ucap Alka

"gk bisa pak di depan macet" ucap Herno

"sial, kenapa bisa macet" uacap Alka

Dari arah samping terdapat 4 motor polisi dengan menghidupkan serinenya dan yang mengisyaratkan untuk mengikuti mereka. Alka di telpon oleh Pilki. Dan menyuruh untuk mengikuti motor polisi tersebut. Dan di ikuti oleh serine mobil polisi juga. Alka bersyukur bahwa dirinya mendapatkan titik terang.

Seluruh mobil dan motor tiba-tiba terbelah dan membuka jalanan. Rombongan Alka lalu melaju dengan sangat cepat. Keluarga Alka dan keluarga Nesa tak di izin kan untuk ikut oleh Alka karena dirinya tak ingin membahayakan nyawa yang lainnya juga.

Lokasi semakin dekat. Polisi mulai mematiakn serine mereka agar tak ketahuan. Dan akhirnya sampai di lokasi. Alka menyuruh seluruh anak buahnya dan pasukan jagur membawa senjata satu persatu dan memencar dan jangan mengganggu apa yang di lakukan oleh polisi. Semua polisi dan anak buahnya sudah memencar ia lalu masuk kedalam sendiri.

Dan terlihat Nesa di sana yang tengah menangis dan tepat di hadapan Nesa terdapat seseorang berdiri disana.

Dan setelah itu Alka mendengar bahwa Nesa tiba-tiba teriak memanggil namanya
"ALKA!!!"

Sebelumnya

Nesa masih saja menangis tanpa henti. Dan ia lalu mendengar suara langkah kaki menuju dirinya. Nesa mulai membuka matanya. Dan terlihat Lauren berjalan menuju dirinya dengan membawa sebuah pisau tajam. Itu lah yang ia lihat

"apa sudah selesai?" tanya Lauren
Nesa kaget ini belum lima jam tapi ini baru beberapa menit

"kenapa, kaget ya" ucap Lauren yang menenpelkan pisau tersebut ke arah pipi Nesa

"kamu percaya, kamu di berikan waktu 5 jam untuk hidup lagi?"

"kamu memang polos" lanjut Lauren

"oh, ya kamu tidak bisa berbicara, sini aku buka penutup mulut mu" ucap Lauren

Lauren lalu memotong tali yang mengikat mulut Nesa dengan pisau. "iiuuhhh, banyak banget lendirnya, menjijikkan" ucap Lauren

"Lauren tolong berikan aku kesempatan 10 menit lagi" ucap Nesa memohon kepada Lauren

"untuk?" tanya Lauren

"untuk beristirahan" jawab Nesa

"tidak-tidak, tidak bisa" jawab Lauren

"apa yang akan kamu lakukan?" tanya Nesa gugup

"aku?" tanya Lauren

"ya, kamu" ucap Nesa

"bisa santai saja kan, ternyata kamu bisa marah ya" ucap Lauren

"kamu mau tau apa yang akan aku lakukan?" tanya Lauren

Nesa mengagguk ketakutan, ia tau bahwa dirinya akan di bunuh dengan pisau itu.

"aku akan memotong bagian-bagian tubuh mu satu persatu"ucap Lauren

Gimana part ini, komen ya

Bersambung
Jangan lupa vote ya
Tunggu part berikutnya
🍇🍇🍇

My love is a CEO (completed) ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang