07 - Mother in-law

3.7K 451 19
                                    

Dah ya double up

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dah ya double up.

Setelah mengantar Oryz ke sekolah, (Namakamu) melanjutkan pekerjaan rumah tangganya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mengantar Oryz ke sekolah, (Namakamu) melanjutkan pekerjaan rumah tangganya. Membersihkan seisi rumah.

(Namakamu) berdiri meragu di depan pintu ruang kerja Iqbaal. Selama tujuh tahun menikah dia tidak pernah memasuki ruang di depannya itu. Tapi sepertinya tidak masalah jika dia masuk. Dia hanya membersihkan ruang kerja Iqbaal. Tidak ada maksud lain.

Dia kemudian membuka pintu itu dengan perlahan. (Namakamu) pikir ruangan itu bernuansa gelap yang menyeramkan. Tapi ternyata ruangan itu tampak terang meski hanya disinari sinar matahari yang masuk melalui kaca jendela.

Ada rak berisi buku - buku bisnis. (Namakamu) berjalan mendekati meja kerja Iqbaal. Ada foto yang dibingkai di meja kerja itu. Foto Iqbaal dan Oryz. Keduanya tersenyum lebar. Membuat (Namakamu) ikut tersenyum saat melihatnya.

Lalu pandangannya beralih pada sebuah patung unta berwara emas. (Namakamu) mengernyit karena merasa tidak asing dengan miniatur unta itu.

"Iqbaal pernah ke arab?" Tanya (Namakamu) lebih pada dirinya sendiri.

Iqbaal. Iqbaal. Iqbaal.

(Namakamu) membelalak setelah mengingat dia pernah bertemu Iqbaal sebelum mereka menikah. Di Dubai. Dan patung ini dia yang belikan. Tapi dulu Iqbaal bilang dia punya adik perempuan?

Atau Iqbaal berbohong mengenai adik perempuannya? Tapi untuk apa Iqbaal berbohong? Atau malah dia yang tidak benar - benar mengenal Iqbaal?

(Namakamu) meletakan patung itu di tempatnya dan melanjutkan bersih - bersihnya. Meski kepalanya masih dipenuhi kebingungan - kebingunan.

Dulu Iqbaal sangat baik, ramah, dan hangat saat awal mereka bertemu. Dia dulu mudah tersenyum. Tapi kenapa dia sekarang tampak dingin dan kaku? Selama mereka menikah, Iqbaal tidak sekalipun bersikap seperti Iqbaal yang dia kenal.

Sampai dia selesai membersihkan rumah pun, pertanyaan itu masih mengganggu pikirannya. (Namakamu) menggeleng pelan. Berusaha melupakan pertanyaan - pertanyaan yang memenuhi isi kepalanya.

Home - IDRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang