(Namakamu) keluar dari kamar Oryz setelah memastikan Oryz sudah terlelap. Obat yang diberikan dokter salah satunya adalah klorfeniramin maleat, obat alergi yang memberikan efek mengantuk.
Suara pintu utama yang dibuka dengan kasar membuatnya berjengit. Siapa yang masuk ke dalam rumah dengan cara bar - bar seperti itu?
(Namakamu) melangkah menuruni tangga untuk melihat siapa yang datang ke rumahnya tanpa sopan santun.
Saat di ujung tangga, (Namakamu) melihat mama mertuanya sedang berjalan ke arahnya dengan langkah tidak sabaran. Raut wajahnya menunjukan kemarahannya dengan jelas. Yang siap meledak dalam waktu singkat.
PLAK
Mata (Namakamu) membulat terkejut mendapat tamparan dari mama mertuanya. Tangannya terangkat memegang pipinya yang terasa nyeri dan panas.
"Ma?" (Namakamu) tidak mengerti kenapa mama mertuanya datang tiba - tiba dan langsung menamparnya.
"Kamu mau bunuh cucu saya? Ha? Kamu bikin cucu saya celaka." Teriaknya penuh amarah yang sudah tidak ditahan lagi menuding (Namakamu) yang menurutnya sudah membuat Oryz celaka.
"Ma, aku gak mungkin nyelakain Oryz dengan sengaja. Aku gak tahu kalau Oryz punya alergi." (Namakamu) berusaha menjelaskan tapi percuma. Mama mertunya sudah gelap mata.
"Alasan saja. Kamu itu memang tidak becus jadi istri. Apalagi jadi Ibu untuk Oryz. Cerai saja kamu dari Iqbaal."
(Namakamu) jatuh berlutut di hadapan Mama mertuanya. "Ma, aku mohon. Kasih aku kesempatan buat jadi menantu mama."
"Kesempatan? Kamu minta kesempatan jadi menantu saya? Tujuh tahun kamu sia - siakan kesempatan yang saya beri. Saya sudah muak sama kamu."
"Ma, aku mohon." (Namakamu) memelas. Air matanya jatuh bersamaan dengan harga dirinya dihadapan mertuanya.
Mama mertuanya tidak menjawab. Dia berjalan menaiki tangga menuju kamar Oryz. Meninggalkan (Namakamu) yang menangis memohon kesempatan.
Suara tangisan Oryz dari atas mengalihkannya. Dia mendongak ke lantai atas. Kemudian bangkit berdiri dan menghampiri Oryz.
Matanya membelalak dan semakin mempercepat langkahnya melihat Oryz diseret paksa oleh Mama mertuanya hingga membuat Oryz menangis karena takut juga tidak mau.
(Namakamu) meraih tubuh Oryz. Menahannya agar tidak diseret paksa. (Namakamu) menangis. Berteriak agar Mama mertuanya melepaskan Oryz. Tapi percuma. Perempuan paruh baya itu membawa Oryz keluar rumah. Membawanya masuk ke dalam mobil secara paksa.
(Namakamu) tidak tinggal diam. Dia berusaha mengejar Oryz, mengejar mobil yang membawa Oryz. Dia kalah cepat. Jelas, berlari mengejar mobil adalah hal yang sia - sia.
Dia kembali ke rumahnya. Masuk ke dalam mobilnya. Entah kenapa rasanya takdir tengah mempermainkannya. Mesin mobilnya tidak bisa hidup. Padahal baru beberapa jam lalu dia pakai dan baik - baik saja tanpa ada masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Home - IDR
FanficPernikahan itu hanya pernikahan bisnis. Meski keduanya tinggal di atap yang sama, mereka tak ubahnya hanya dua orang asing. 140620